Ilustrasi (http://www.pixelstalk.net/)
Dream - Fenomena langka akan terlihat di langit malam ini, Jumat 31 Juli 2015. Penduduk Bumi bisa menyaksikan bulan purnama yang sangat jarang terjadi: blue moon.
Namun jangan menduga dulu bahwa nanti malam bulan akan terlihat berwarna biru, sebagaimana sebutan itu. Istilah itu digunakan untuk penyebutan bulan purnama yang langka. Soal warna bulan, ya.... tetap seperti sebelum-sebelumnya. Bukan biru.
Dikutip Dream dari laman CBC News, istilah itu digunakan apabila dalam satu bulan kalender terjadi dua kali bulan purnama. Dalam setahun, kebanyakan terjadi 12 kali bulan purnama. Namun, dalam tahun-tahun tertentu, akan terjadi 13 kali bulan purnama.
Dan pada Juli 2015, terjadi dua kali bulan purnama. Yang pertama terjadi pada 2 Juli silam. Dan bulan akan tampak penuh pada malam nanti. Dan istilah blue moon dipakai untuk menyebut bulan purnama yang langka tersebut.
Fenomena itu terjadi karena perbedaan lama waktu antara masa edar bulan dengan kalender. Di mana, lama waktu dari bulan purnama yang satu ke berikutnya rata-rata memerlukan waktu 29,5 hari. Lebih pendek dari hitungan satu bulan dalam kalender, kecuali pada bulan Februari.
Dengan demikian terdapat selisih antara satu tahun kalender (Masehi/ matahari) dengan kalender bulan. Satu tahun kalender Masehi memiliki 365 hari, sementara satu tahun kalender bulan setara 354 hari.
Selisih waktu tersebut kemudian terakumulasi setiap tahunnya. Sehingga dalam tahun-tahun tertentu terjadi 13 kali bulan purnama. Bukan 12 seperti kebanyakan terjadi.
Tahun ini, bulan purnama terjadi pada 5 Januari, 3 Februari, 5 Maret, 4 April, 4 Mei, 2 Juni, 2 Juli, 31 Juli, 29 Agustus, 28 September, 27 Oktober, 25 November, dan 25 Desember. Pada 2016, bulan purnama pertama akan terjadi pada 23 Januari.
Fenomena blue moon rata-rata terjadi sekitar 2,5 tahun. Sebelumnya, blue moon terjadi pada 31 Agustus 2012. Diprediksi, blue moon berikutnya akan terjadi pada 2018 mendatang. (Ism)