Soal Yang Diunggah Oleh Akun @LouiseBloxham
Dream - Untuk kesekian kalinya, sebuah soal ujian untuk anak SD membuat bingung orang dewasa. Kali ini tentang soal cerita mata pelajaran matematika untuk murid-murid Tahun Kedua (usia 7 tahun) di Inggris.
Soal tersebut berbunyi demikian, " Ada beberapa penumpang di sebuah gerbong kereta api. 19 dari penumpang-penumpang itu kemudian turun. Namun ada 17 penumpang lain yang naik. Sekarang jumlah total penumpang ada 63 orang."
Pertanyaannya, berapa orang penumpang sebelum kereta itu menurunkan penumpang pertamanya? Ketika dibagikan di media sosial, banyak yang mengaku bingung dengan jawaban yang benar dari soal tersebut. Salah satunya adalah Louise Bloxham yang menulis jawabannya di Twitter.
Dengan menulis komentar dibawah cuplikan gambar soal itu, Bloxham mengatakan jika ada yang menjawab jumlahnya 65 orang, maka itu jawaban yang salah.
" Yang tepat adalah 46 orang," tulis Bloxham. Tapi benarkah jawaban pemilik handle @LouiseBloxham itu?
Pengguna internet lainnya tampaknya tidak setuju dengan jawaban Bloxham. Untuk menghitung jumlah penumpang awal, kita harus menghitung mundur.
Jadi, 63 orang dikurangi 17 penumpang yang naik kereta api sehingga didapat 46 penumpang (jawaban Bloxham). Kemudian, 46 orang itu ditambahkan dengan 19 penumpang yang turun di pemberhentian pertama. Sehingga jawaban akhirnya adalah 65 orang.
Bagaimana dengan jawaban Anda?
Sumber: Mirror.co.uk
Dream - Sebuah soal ujian yang dirancang untuk murid tahun Kedua (sekitar usia 6 tahun) membuat para orangtua garuk-garuk kepala.
Dalam soal tentang ejaan, tanda baca dan tata bahasa itu, murid-murid hanya perlu memberi centang pada jawaban yang benar.
Namun ketika membaca salah satu soal dan pilihan yang harus dicentang, murid-murid, bahkan para orang tua sekalipun, akan bingung menjawabnya.
Soalnya seperti ini:
Centang kata yang tepat untuk melengkapi kalimat di bawah ini.
Kami akan pergi ke bioskop _____ taman hari ini?
Pilihan jawaban dari soal tersebut terdiri dari 'atau', 'tapi' dan 'dan'. Mungkin kita bisa menyingkirkan kata 'tapi', karena jika dimasukkan, arti kalimatnya menjadi janggal.
Namun jika kita masukkan 'dan' atau 'atau' maka kalimat itu akan terdengar masuk akal. Yang menjadi masalah di sini adalah, beberapa murid yang menjawab 'dan' tetap disalahkan.
Salah satu orang tua murid yang protes adalah Fiona Pullen yang mengungkapkan kekesalannya di Twitter.
" Lagi-lagi ujian yang tak masuk akal. Putriku di kelas Tahun Kedua disalahkan karena menjawab 'dan'. Sekolah ini dibayar mahal untuk mengadakan ujian ini. Seharusnya kalian memeriksa soal-soal secara lebih teliti. Aku tidak menyalahkan para guru - putriku hanya mengikuti skema soal."
Pullen kemudian bertanya kepada Sekretaris Pendidikan Inggris, Nicky Morgan, dengan mengirim tweet kepadanya.
" Bisakah Anda tunjukkan mengapa jawaban 'dan' salah?"
Sampai saat ini Morgan belum memberikan jawaban kepada Pullen. Namun seorang netizen mencoba meredam ketegangan dengan membuat lelucon tentang jawaban 'dan' yang dianggap salah.
" @fiona752 @MichaelRosenYes Tapi pergi ke bioskop 'dan' ke taman dalam satu hari membuat putri Anda tidak punya waktu untuk belajar ujian ini," tulis @acolourfulgirl.
Sementara kampanye Let Our Kids Be Kids menyuarakan keprihatinan terhadap sistem pendidikan yang lebih mementingkan hasil ujian dan rangking, daripada sistem pembelajaran yang menyenangkan bagi pelajar.
(Ism, Sumber: Metro.co.uk)
Dream - Soal matematika kembali menjadi berita heboh di dunia maya. Kali ini soal matematika untuk tes masuk SD di Hong Kong.
Dalam soal itu sebuah mobil berada di baris kedua dari kanan, di sebuah tempat parkir yang terbagi menjadi enam ruas.
Dari kiri ke kanan, masing-masing ruas itu diberi angka 16, 06, 68, 88, mobil, lalu 98.
Tugas Anda hanya menyebut angka yang tertutup oleh mobil. Anda juga diharapkan bisa menjawab dalam waktu kurang dari 20 detik.
Soal ini sempat membuat heboh karena banyak orang yang bingung dengan soal ujian masuk siswa kelas 1 SD, yang rata-rata masih 6-7 tahun.
Banyak yang mengira soal tersebut memerlukan logika atau aljabar untuk menemukan jawaban yang tepat.
Namun, bagi anak-anak, yang bisa melihat segala sesuatu dari berbagai sudut dengan menggunakan imajinasinya, mampu menjawab soal itu dengan mudahnya.
Caranya? Hanya membalik soal ujian sehingga urutannya berubah menjadi 86, mobil, 88, 89, 90, 91.
Dengan demikian, jawaban yang benar sudah bisa ditebak dengan tepat.
Dream - Untuk mencegah kecurangan saat ujian, guru di sebuah perguruan tinggi Provinsi Shaanxi, Tiongkok mengembangkan metode ekstrem.
Ya, mereka menggelar ujian para siswanya di luar ruangan. Semua meja dan bangku ke halaman. Dengan begitu, para siswanya akan sulit menyontek saat ujian.
Tak cuma itu, minimal 80 staf pengajar memantau mereka dengan menggunakan kamera tingkat ketajaman tinggi, dari atas tangga, bahkan menggunakan teropong.
Sebanyak 3.800 siswa duduk mengerjakan ujian tiga mata pelajaran di lapangan olahraga, Kamis pekan lalu.
Sudah 10 tahun ujian seperti ini dilakukan di luar kelas. Tes serupa digelar dua kali dalam setahun, saban Mei dan November.
Metode seperti ini diperlukan karena makin banyak siswa di China berbuat curang dan cerdik saat ujian. Mereka menyontek menggunakan gadget canggih. Diharapkan secara psikologis, mereka diawasi secara terbuka.
(Ism, Sumber: shanghaiist.com)
Advertisement
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
Hari Santri, Ribuan Santri Hadiri Istighasah di Masjid Istiqlal