Teka-teki Pembunuhan IRT Cantik Terungkap

Reporter : Sandy Mahaputra
Minggu, 4 Maret 2018 13:29
Teka-teki Pembunuhan IRT Cantik Terungkap
Apa yang jadi motif pelaku nekat menghabisi nyawan korban?

Dream - Teka-teki siapa pembunuh sadis yang menghabisi nyawa Metha Novita Handayani (38) akhirnya terungkap. Pelaku pembunuhan adalah Rifai, kekasih L, bekas pembantu wanita berparas cantik itu.

Kedua pelaku dibekuk berdasarkan laporan warga yang melihat Rifai dan L berboncengan menggunakan motor. Wajah keduanya dikenali warga setelah melihat postingan yang beredar di media sosial.

“ Berkat kerjasama dan informasi dari masyarakat telah diamankan pelaku pembunuhan di Perum Permata Puri. Untuk sementara kami amankan dua orang, satu laki-laki berinisial R dan satu perempuan berinisial L. Ditangkap di Banyumanik,” kata Kapolsek Ngaliyan Kompol Donny Eko Listianto dikutip Dream laman Jatengpos.co.id, Minggu 3 Maret 2018.

Keduanya masih menjalani pemeriksaan intensif di Mapolsek Ngaliyan. Salah satu tersangka Rifai terpaksa ditembak kaki kanannya, lantaran berusaha kabur saat diminta menunjukkan barang bukti pisau yang digunakan untuk menusuk korban.

Adapun informasi yang dihimpun, pelaku ditangkap setelah ada informasi dari masyarakat yang melihat ciri-ciri pelaku di daerah Banyumanik. Saat itu warga melihat pelaku sedang berboncengan menggunakan ojek. Hal itu kemudian dilaporkan ke kepolisian terdekat dan polisi langsung menangkapnya.

Warga sempat melihat pelaku di rumah korban kemudian berusaha lari menggunakan motor dengan telanjang kaki. Sandal yang tertinggal di rumah korban dan motor yang ditemukan di daerah Tugu Semarang menjadi barang bukti.

Terkait motif pembunuhan belum diketahui, lantaran pelaku baru ditangkap dan saat ini masih dimintai keterangan lebih lanjut.

1 dari 3 halaman

Saat Dibunuh, Korban Sedang...

Saat Dibunuh, Korban Sedang... © Dream

Dream - Metha Novita Handayani, 38 tahun, ditemukan tewas dibunuh di rumahnya Jalan Bukit Delima 9 Nomof 17 RT 3 RW 8, Perumahan Permata Puri, Beringin, Ngaliyan, Semarang, Kamis kemarin.

Ibu tiga anak itu ditemukan pertama kali oleh salah seorang anggota keluarganya sekitar pukul 08.30 WIB. Korban tewas diduga karena luka tusuk yang ditemukan di perut bagian depan.

Berikut fakta-fakta pembunuhan Metha:

Sehari-harinya, Metha diketahui bekerja sebagai ibu rumah tangga. Ia merupakan ibu dari tiga anak.

Anak pertamanya, laki-laki masih duduk di bangku SMP, anak keduanya perempuan kelas 5 SD, dan anak bungsunya laki-laki berusia 4 tahun.

Sebelumnya kejadian ternyata tetangga korban mengaku melihat orang berbaju biru mengenakan helm hitam, mondar-mandir di depan rumah korban. Ia juga sempat mengidentifikasi motor milik terduga pelaku, yakni supra fit biru terparkir tak jauh di lokasi.

Suami Metha saat kejadian juga sedang tidak berada di rumah. Ia hanya bersama anak bungsunya. Sang suami diketahui sedang dinas di Jakarta, ia merupakan kepala cabang sebuah bank. Sedangkan dua anak Metha sudah berangkat ke sekolah.

Saat pelaku memasuki rumah Metha. Tak berselang lama, tetangga mendengar teriakan suara dari arah kediaman korban.

2 dari 3 halaman

Sosok Pria Mondar-mandir, Lalu Terdengar Teriakan

Sosok Pria Mondar-mandir, Lalu Terdengar Teriakan © Dream

Di dalam rumah korban, ia juga melihat ceceran darah di lantai. Namun, si tetangga yang terlanjur curiga akan gerak-gerik korban sebelumnya, menyempatkan diri untuk mengambil gambar motor milik terduga pelaku menggunakan ponselnya.

Tak lama berselang, jajaran petugas kepolisian sektoral Ngaliyan yang menerima laporan atas peristiwa tersebut mendatangi lokasi kejadian. Mereka langsung melakukan olah tempat kejadian perkara untuk keperluan penyelidikan.

Kapolsek Ngaliyan Kompol Donny Eko Listianto mengungkapkan, selain ditusuk pada perut, korban juga sempat dibekap oleh pelaku, sehingga tak terdengar suara maupun teriakan dari korban.

3 dari 3 halaman

Pelaku Ternyata

Pelaku Ternyata © Dream

" Luka tusuk di korban itu masih kita dalami sebenarnya. Tapi sementara, Metha diduga merupakan korban dari aksi pembunuhan dan untuk motif serta hal lain yang ingin ditanyakan, lebih baik tunggu pengembangan lebih lanjut," ucap Kompol Donny.

Selanjutnya, korban sejak siang tadi sudah dibawa ke RSUP Kariadi Semarang untuk keperluan otopsi.

Selengkapnya klik di sini

Beri Komentar