Ilustrasi Penelitian Vaksin Covid-19. (Foto: Pexels.com)
Dream - Baru-baru ini beredar kabar di media sosial yang menyebut seorang relawan justru terinfeksi dan berstatus positif setelah mendapat suntikan vaksin COVID-19 Sinovac dari China.
Selain di media sosial, kabar tersebut juga ditulis oleh situs geloranews.com pada 10 Septermber 2020 dengan judul " Waduh! Relawan yang Sudah Disuntik Vaksin China Kini Malah Positif Corona" .
Menurut situs tersebut, salah seorang subjek penelitian uji klinis vaksin corona di Bandung terkonfirmasi COVID-19.
Relawan tersebut terpapar COVID-19 sebelum menjalani penyuntikan tahap kedua. Penyebabnya, sang relawan sempat ke luar kota setelah dilakukan penyuntikan pertama.
Kabar ini tentu sangat mengkhawatirkan warga masyarakat yang sangat menantikan tersedianya vaksin untuk mengatasi virus corona penyebab COVID-19.
Namun yang menjadi pertanyaan, benarkah relawan uji klinis tersebut justru terjangkit COVID-19 karena disuntik vaksin?
Kabar yang menyebut tentang vaksin Sinovac yang justru membuat relawan terjangkit COVID-19 tersebut adalah salah.
Hal ini dijelaskan oleh Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin COVID-19 Sinovac Kusnandi Rusmil, dalam berita ANTARA berjudul " Tim Riset Unpad pastikan terus pantau relawan vaksin positif COVID-19" .
Dalam artikel tersebut, Kusnandi menjelaskan kronologi seorang relawan yang diketahui positif COVID-19 itu diduga akibat berpergian ke luar kota.
Menurut Kusnandi, relawan itu sudah menempuh fase penyuntikan vaksin atau plasebo pertama dan kedua yang dilakukan tim riset Unpad.
" Karena ada riwayat ke luar kota, oleh petugas dilakukan pengambilan bahan dari apus hidung dan kemudian dikirimkan ke laboratorium BSL2 (Dinas Kesehatan) dengan hasil positif," kata Kusnandi.
Sementara laporan situs berita IDNTimes.com berjudul " Jalan-jalan di Semarang, Relawan Vaksin Sinovac Positif Kena COVID-19" , pada 10 September 2020, menyebutkan relawan uji klinis itu terpapar COVID-19 karena sempat pergi ke Semarang dan bukan karena penyuntikan vaksin.
Kusnandi mengatakan dalam penelitian vaksin saat ini, adalah hal wajar ketika terdapat relawan terpapar usai mendapatkan suntikan vaksin. Tim penguji tidak melarang relawan untuk melakukan aktivitas.
Oleh karena itu, Tim Riset Uji Klinis Vaksin COVID-19 Sinovac meminta para relawan untuk tetap mengutamakan protokol kesehatan COVID-19.
Sumber: AntaraNews
Advertisement
Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi


5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

VinFast Beri Apreasiasi 7 Figur Inspiratif Indonesia, Ada Anya Geraldine hingga Giorgio Antonio

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari