Ilustrasi (Shutterstock.com)
Dream - Tim Investigasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menggelar penyelidikan di Wuhan, Hubei, China, menyarankan perlunya penelitian di sejumlah gua kelelawar. Langkah ini untuk melacak asal mula munculnya Covid-19.
Pakar zoologi dan penyakit hewan, Peter Daszak, mengatakan tim WHO mendapatkan informasi baru mengenai bagaimana virus corona bisa menyebabkan pandemi. Dia tidak memberikan penjelasan lebih lanjut namun tidak ada bukti kuat menunjukkan virus tersebut berasal dari laboratorium.
Daszak yang terlibat dalam penelitian asal usul Sindrom Pernapasan Akur Parah (Severe Acute Respiratory Syndrome/SARS) pada 2002-2003, melakukan penelusuran asal usul virus hingga sampai menjangkiti kelelawar di sebuah gua di Provinsi Yunnan. Cara tersebut perlu diterapkan jika ingin menemukan awal mula penularan dari Covid-19.
" Pekerjaan semacam itu, untuk menemukan kemungkinan sumber dari kelelawar, penting karena jika kita dapat menemukan sumber virus mematikan ini, kita dapat mengurangi kontak dengan hewan-hewan itu," ujar Daszak, dikutip dari Channel News Asia.
Tidak jelas apakah China mengambil sampel di banyak gua kelelawar. Namun demikian, virus yang serupa dengan SARS-CoV-2 sebelumnya ditemukan di barat daya Provinsi Yunnan.
" Saya melihat gambaran yang datang dari beberapa skenario tampak lebih masuk akal daripada sebelumnya," katanya.
Satu skenario yang sedang diperdalam oleh tim WHO adalah kemungkinan virus itu beredar jauh sebelum pertama kali diidentifikasi di Wuhan.
" Itu adalah sesuatu yang tim kami lihat dengan sangat intens untuk melihat tingkat penularan komunitas yang mungkin terjadi lebih awal," kata Daszak.
Dia menjelaskan pekerjaan timnya yaitu melacak kembali penularan virus dari kasus pertama ke reservoir hewan. Daszak menyatakan cara tersebut sangatlah rumit.
" Mungkin telah terjadi selama beberapa bulan atau bahkan tahun," ucap dia.
Investigator WHO telah mendatangi rumah sakit, fasilitas penelitian, dan pasar sari laut yang menjadi tempat pertama virus teridentifikasi. Meskipun kontak mereka terbatas pada kunjungan yang sudah dijadwalkan otoritas China.
Menurut Daszak, otoritas China tidak menolak permintaan tim untuk kunjungan sejumlah fasilitas. Demikian pula untuk bertemu dengan sejumlah narasumber.
" Tentu saja tidak mungkin bisa mengetahui apa yang tidak disampaikan kepada Anda, tetapi apa yang saya lihat di China, dan apa yang dilihat tim ini di China, adalah apa yang kami minta, kami diizinkan melakukannya," kata Daszak.
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Advertisement
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Hari Santri, Ribuan Santri Hadiri Istighasah di Masjid Istiqlal
4 Cara Top Up Roblox dengan Mudah dan Aman, Biar Main Makin Seru!
Ada Mobil Listrik di Konser Remember November Vol.3 - Yokjakarta