Adakah Perbuatan Rasulullah yang Tak Wajib Diikuti?

Ada amalan yang dikhususkan bagi Rasulullah.

Dream - Nabi Muhammad SAW merupakan sosok yang dijadikan Allah SWT sebagai panutan bagi seluruh manusia. Sehingga mengikuti Rasulullah SAW baik perkataan dan amalannya.

Mengikuti Rasulullah SAW merupakan merupakan syarat ketaatan pada Allah SWT. Seperti termaktub dalam firman-Nya dalam Surat An Nisa ayat 80.

" Barangsiapa menaati Rasul, sesungguhnya ia telah menaati Allah."

Amalan yang dilakukan Rasulullah SAW tentu patut dijalankan oleh setiap Muslim, baik seputar ibadah maupun kehidupan sehari-hari. Meski begitu, tidak semua amalan dari Rasulullah harus diikuti.

Dalam mengikuti amalan Rasulullah, umat Islam terbagi ke dalam tiga golongan. Pertama, golongan yang mengikuti amalan berdasarkan teks yang mereka baca, sehingga menjalankan apa yang dipahami.

Seluruh amalan Rasulullah diikuti. Salah satu contohnya terkait cara berpakaian. Mereka mengenakan jubah dan serban karena memahami pakaian Rasulullah kala itu adalah demikian.

Bahkan ada yang lebih ekstrem, mereka tinggal menyendiri dan memenuhi kebutuhannya dengan bercocok tanam dan menggembala kambing. Sebab, dalam pemahaman mereka, cara hidup Rasulullah memang seperti itu.

Kedua, golongan yang mengikuti amalan Rasulullah sesuai kebutuhannya saja. Contohnya, meniru poligami, namun tidak rajin menjalankan ibadah seperti Rasulullah.

Ketiga, golongan yang memahami amalan Rasulullah dengan mengaitkannya pada konteks yang terjadi. Sehingga mendapat kesimpulan tidak semua amalan Rasulullah harus diikuti.

Amalan yang dimaksud seperti kebiasaan manusia yang dilakukan Rasulullah seperti duduk, berdiri, makan, minum, tidur, dan berjalan. Mengikuti amalan ini hukumnya mubah, tidak wajib kecuali ada dalil yang mensyariatkan.

Salah satu contohnya adalah ketika Nabi SAW melarang praktik mengawinkan pohon kurma. Alhasil, pohon kurma itu mengalami gagal panen, sehingga Rasulullah SAW bersabda,

" Kalian lebih tahu akan urusan-urusan duniamu."

Amalan lainnya yaitu khusus untuk Rasulullah. Contohnya, menyambung puasa, wajibnya sholat Dhuha, Witir, dan Tahajud. Juga beristri lebih dari empat orang. Amalan ini hanya khusus bagi Rasulullah SAW.

Ketiga, amalan yang tidak masuk dua kategori di atas namun bertujuan menyebarkan ajaran Islam. 

Selengkapnya...