Dream - Membaca Alquran sudah menjadi kebiasaan bagi umat Islam. Tadarus kerap kita jalankan di waktu-waktu tertentu, terutama usai sholat subuh dan usai sholat maghrib.
Ada kalanya, kita begitu nikmat dalam membaca Alquran. Sampai-sampai, kita tidak sadar sudah bertadarus cukup lama dan menyelesaikan banyak halaman.
Di tengah kenikmatan bertadarus, tiba-tiba terdengar azan penanda waktu sholat. Ada anjuran untuk menjawab panggilan sholat tersebut.
Dalam kondisi demikian, apakah kita berhenti atau melanjutkan membaca Alquran?
Dikutip dari laman Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama, membaca Alquran merupakan amalan yang sangat dianjurkan. Demikian pula dengan menjawab azan.
Hal ini seperti penjelasan Abu Ishaq Asy Syairzi yang tertulis dalam kitab Al Muhadzdzab.
" Disunahkan (dianjurkan) bagi orang yang mendengar senandung suara azan muazin untuk mengucapkan hal sama dengan yang disenandungkan kecuali ketika muazin sampai pada ucapan hayya 'alas sholah dan hayya 'alal falah, maka orang yang mendengar senandung suara azan tersebut mengucapkan la hawla wala quwwata illa billah."
Sementara ketika kita mendengarkan azan di tengah kenikmatan membaca Alquran, Imam An Nawawi menerangkan lebih utama menghentikan bacaan Alquran kita lalu menjawab azan.
Pendapat ini disampaikan Imam An Nawawi dalam kitab Al Majmu' Syarhul Muhadzdzab.
" Seandainya seseorang yang sedang membaca Alquran mendengar azan dikumandangkan oleh muazin atau iqamah, maka ia (sebaiknya) menghentikan bacaan Alqurannya dan kemudian mengikutinya (menjawab suara azan atau iqamah)."
Dasar pertimbangannya adalah masing-masing kesunahan memiliki waktunya sendiri. Sunah membaca Alquran memiliki cakupan waktu yang luas, sementara menjawab azan adalah ketika panggilan sholat itu dikumandangkan.
Hal ini merujuk pada penjelasan Al Bakri Muhammad Syatha Ad-Dimyathi dalam kitab I’anatut Thalibin.
" Karena setiap kesunahan itu memiliki waktu khusus, begitu juga menjawab senandung adzan muazin memiliki waktunya sendiri, belajar, membaca tasbih dan membaca Alquran memiliki waktunya sendiri. Sebagaimana tidak ada bagi hamba menjadikan posisi membaca surat Al Fatihah sebagai ajang untuk untuk istighfar, sujud sebagai kesempatan untuk membaca Alquran, atau posisi tasyahud untuk yang lainnya."
(ism)
Advertisement
4 Komunitas Jalan Kaki di Indonesia, Perjalanan Jadi Pengalaman Menyenangkan
Mau Liburan? KAI Wisata Tebar Promo HUT ke-16, Ada Diskon Bagi yang Ultah Bulan September
Si Romantis yang Gampang Luluh: 4 Zodiak Ini Paling Cepat Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama
Lebih dari Sekadar Bermain, Permainan Tradisional Ajak Anak Latih Fokus dan Kesabaran
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Halte TJ Senen Sentral yang Terbakar, Berubah Jadi Halte Jaga Jakarta
Nyaman, Tangguh, dan Stylish: Alas Kaki yang Jadi Sahabat Profesional Modern
4 Komunitas Jalan Kaki di Indonesia, Perjalanan Jadi Pengalaman Menyenangkan
Mau Liburan? KAI Wisata Tebar Promo HUT ke-16, Ada Diskon Bagi yang Ultah Bulan September
Sosok Ferry Irwandi, CEO Malaka Project yang Mau Dilaporkan Jenderal TNI ke Polisi