Pemetik Teh (1080.plu)
Dream - Menghafal Alquran bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja. Seperti yang dilakukan oleh para pemetik teh di Bogor ini. Mereka menghafal Alquran di kebun, selepas bekerja.
Pada Rabu 30 Maret 2016 itu, ibu-ibu pemetik teh di di Kawasan Agro Wisata Gunung Mas, Puncak, Bogor, itu tak langsung pulang usai bekerja. Mereka berkumpul di bawah siraman sinar senja.
Ibu-ibu itu tengah belajar menghafal Alquran dengan metode One Day One Ayat (ODOA). Lebih dari 140 pemetik teh yang berkumpul saat itu mengikuti metode hafalan ini dengan antusias.
“ Semangat, Ibu-ibu ini luar biasa dahsyat,” ungkap Ustaz Gugum, pembimbing kelompok hafalan ini.
Sore itu, para pemetik teh ini belajar menghafal surah An-Najm ayat 1 hingga 3. Para pemetik teh ini menghafal dengan cara mengulang-ulang bacaan hingga melekat dalam ingatan.
Hasilnya, mereka berhasil menghafal ketiga ayat tersebut dalam waktu 10 menit saja. Bahkan, bisa dilafadzkan secara acak.
“ Setelah mengikuti ODOA, saya optimis untuk menuntaskan hafalan 30 Juz, Bismillah pasti bisa,” kata Anggi, salah satu peserta yang telah menghafal 2 juz Alquran.
Sempat tersesat..... Selengkapnya baca di tautan berikut ini.
Dream - Ahmad mendorong bagasi ukuran 20 kilogram ke halaman rumahnya. Angin sore sepoi-sepoi menerbangkan kerudungnya. Ia melemparkan senyum ke segala sisi.
Hampir seluruh orang kampungnya menunggu kepulangan Ahmad. Ia patut bangga karena setelah tiga tahun lebih berkelana, baru kali ini ia pulang dengan titel yang cukup kuat. Hafiz – penghafal al-Quran. Gelar yang tidak main-main.
Tanpa embel-embel di secarik kertas namun kedudukannya lebih dihormati dan dihargai daripada mereka yang memiliki titel di kertas putih dengan stempel perguruan tinggi negeri atau swasta.
Di mana-mana, orang menyebut nama Ahmad. Ahmad bangga. Orang tuanya terharu. Hari-hari yang lewat adalah bagian terpenting untuk hari-hari berikutnya. Satu patah kata yang diutarakan Ahmad seakan-akan petuah yang tidak boleh dibuang. Setiap kalimat dari Ahmad adalah berkah.
Namun ia dikenal sebagai pria yang egois dan emosional. Sifat yang sudah mendarah daging dalam dirinya. Sejak saat itulah ia merasa dirinya besar diri. Sampai kata durhaka pun keluar dari mulut sang ibu. Baca kisah lengkapnya di sini ...
Kirimkan kisah nyata inspiratif disekitamu atau yang kamu temui, ke komunitas@dream.co.id, dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:
1. Lampirkan satu paragraf dari konten blog/website yang ingin dipublish
2. Sertakan link blog atau sosmed
3. Foto dengan ukuran high-res
4. Isi di luar tanggung jawab redaksi
Dream - Sejumlah Alquran dan kitab tua ditemukan di Thailand. Alquran dan kitab-kitab yang menjadi harta karun kaum Muslim di wilayah selatan negeri Gajah Putih itu berusia lebih dari 300 tahun.
Kepala Sekolah Menengah Samanmit Vittaya di Narathiwat, Mahamad Lutfi Hajisamae, merupakan inisiator pengumpulan Alquran dan kitab-kitab tersebut. Sekolahnya menjadi pusat untuk mengumpulkan peninggalan-peninggalan itu sejak dua tahun silam.
“ Alquran-Alquran yang dikumpulkan merupakan peninggalan nenek moyang saya, dan beberapa di antara mereka diperoleh dari negara-negara seperti Yaman, Arab Saudi, dan Indonesia,” kata Muhammad Lutfi, sebagaimana dikutip Dream dari Bernama, Selasa 8 Maret 2016.
“ Ada Alquran dari Yaman yang ditulis tahun 1634,” tambah dia.
Selain Alquran dari berbagai negara itu, kata Muhammad Lutfi, juga dikumpulkan pula Alquran-Alquran dari penduduk lokal.
Menurut dia, sebagian Alquran dan kitab-kitab itu masih dalam kondisi bagus, sementara sebagian besar sudah rusak. Sehingga perlu pembungkus untuk melindungi material Alquran dan kitab-kitab itu.
“ Mereka perlu disimpan di ruangan kedap udara untuk menghindari kelembaban, sehingga tidak bertambah rusak.”
Mahamad Lutfi mengatakan, 74 Alquran telah diperbaiki oleh ahli dari Turki, dan sekarang disimpan di ruangan khusus di sekolah. Sementara, 29 lainnya masih dalam proses perbaikan. Proses perbaikan memerlukan waktu delapan bulan hingga setahun, tergantung kondisinya.
Selain Alquran-Alquran itu, sekolah yang dikepalai oleh Muhammad Lutfi itu juga telah mengumpulkan kitab-kitab dan manuskrip dalam 15 kategori. Di antaranya berisi ilmu pengetahuan, pengobatan, dan lainnya. Total ada 1.000 unit.
Menurut Mahamad Lutfi, Kementerian Kebudayaan Thailand bekerjasama dengan pemerintah Turki untuk membangun Museum Peninggalan Islam di sekolah tersebut.
“ Kami mengeluarkan program untuk membangun museum dengan anggaran Rp 52.5 miliar dan ini diharapkan selesai tahun depan,” ujar dia. (Ism)
Advertisement
10 Usulan Dewan Pers Soal Perubahan UU tentang Hak Cipta
Arab Saudi Buat Proyek `Sulap` Sampah Jadi Energi Listrik
Video Gempa 7,4 Magnitudo di Filipina yang Peringatan Tsunaminya Sampai Indonesia
Jakarta Doodle Fest Hadir Lagi, Ajang Unjuk Gigi para Seniman dan Ilustrator
Sah! Amanda Manopo dan Kenny Austin Resmi Menikah
Hore! Kebun Binatang Ragunan Kini Bikin Sesi Visit Malam Hari
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
El Rumi & Syifa Hadju Segera Menikah, Safeea Ternyata Malah Sedih
Viral Kucing Oren Jadi Wisata Baru di Jalan Sudirman Jakarta
Geger Pernikahan di Pacitan dengan Mahar Rp3 Miliar, Ternyata Pengantin Prianya Penipu
Video Gempa 7,4 Magnitudo di Filipina yang Peringatan Tsunaminya Sampai Indonesia