Ibu dan Anak Ini Lulus SMA Bersamaan

Reporter : Ahmad Baiquni
Senin, 11 Juli 2016 16:02
Ibu dan Anak Ini Lulus SMA Bersamaan
Khawla Al Sumaiti sebenarnya telah lulus sarjana 27 tahun lalu. Dia memutuskan kembali sekolah di SMA untuk memicu semangat putrinya, Fatma Al Jassim, yang menderita celebral palsy.

Dream - Seorang ibu di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Khawla Al Sumaiti, 45 tahun, rela kembali duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA). Padahal, dia telah lulus sarjana 27 tahun lalu.

Keputusannya untuk mendaftar kembali di SMA dipicu oleh anaknya, Fatma Al Jassim, 20 tahun. Ini karena Fatma menderita celebral palsy sejak lahir, yang membuatnya kesulitan belajar dengan metode umum.

Al Sumaiti lulus sarjana pada 1989. Tetapi, dia memilih untuk kembali mendaftar pada sekolah menengah negeri untuk memicu putrinya bersemangat dalam belajar.

" Saya hanya ingin mendorong putri saya dan untuk itu saya ingin bersamanya sepanjang jalan. Saya sudah lulus dari perguruan tinggi 20 tahun lalu. Namun demikian, saya memutuskan untuk mendaftar lagi dan kami belajar bersama." kata Al Sumaiti.

Menderita celebral palsy membuat Fatma kesulitan. Dia harus belajar di dua sekolah, SMA negeri dan swasta sekaligus. Tetapi, tidak ada satupun sekolah yang dapat memberinya fasilitas khusus. Alhasil, Fatma memutuskan untuk belajar dengan metode home schooling.

" Saya harus melakukan sesuatu karena sekolah tidak membantu dan kemudian saya memutuskan lebih baik melanjutkan pendidikan di rumah. Ini karena atmosfer antara di sekolah dan di rumah sangat berbeda. Bagaimanapun, sapa ingin menantang diri saya seperti yang pernah saya lakukan sebelumnya," kata Fatma.

Hasilnya sangat memuaskan. Fatma meraih skor 96 persen di bidang sastra, sementara Al Sumaiti meraih 94 persen di bidang yang sama.

Keduanya lalu menjalani upacara kelulusan yang dihadiri langsung oleh Menter Luar Negeri dan Kerjasama Internasional Uni Emirat Arab, Sheikh Abdullah bin Zayed Al Nahyan.

" Keberhasilan yang saya raih hari ini datang dari ibu saya yang sangat mendukung sejak awal. Meski lingkup sosial saya kecil, itu sangat berarti buat saya. Ada beberapa orang lain yang turut memberikan dukungan dan saya ingin berterima kasih kepada mereka," kata Fatma.

Upacara kelulusan tersebut menjadi awal bagi Fatma untuk memotivasi orang lain yang bernasib serupa. Untuk bisa membantu orang lain, Fatma memutuskan mengambil jurusan Psikologi.

" Saya ingin membantu orang-orang difabel dan orang tua mereka sehingga mereka bisa mengatasi hambatan yang ditemui. Saya ingin mereka bisa berdiri di atas kaki sendiri dan membuat semua orang kagum," ucap Fatma.

(ism, Sumber: gulfnews.com)

Beri Komentar