Warga Muslim AS Menggelar Demonstrasi Atas Kematian Sang Imam (bbc.com)
Dream - Imam dan satu jemaah tewas tertembak pada Sabtu sore pekan lalu. Keduanya tengah berjalan kaki pulang usai sholat di masjid di New York.
Sang imam, yang diidentifikasi oleh polisi sebagai Maulana Akonjee dan satu jemaah lain, tewas ditembak dari jarak dekat sekitar pukul 13.50 waktu setempat. Mereka baru saja meninggalkan Masjid Jami Al Furqan di Ozone Park dan mengenakan pakaian ibadah saat tertembak.
Dua pria tersebut lantas dilarikan ke rumah sakit Jamaica dan meninggal. " Sementara prosedur penyelamatan tengah dijalankan," ujar juru bicara rumah sakit Andrew Rubin, dikutip dari The Guardian, Senin, 15 Agustus 2016.
Motif penembakan terrsebut belum diketahui. Selain itu, belum ada bukti kedua orang tersebut diserang karena alasan iman mereka.
" Tidak ada dalam penyelidikan awal indikasi mereka mejadi target karena iman mereka," kata Deputi Inspektur Departemen Kepolisian New York Henry Sautner.
Sautner mengatakan rekaman video menunjukkan korban didekati oleh seorang pria mengenakan kaus polo dan bercelana pendek. Pria itu lalu menembak dan langsung melarikan diri dengan senjata yang masih dia pegang.
Komunitas Muslim Bangladesh yang melayani masjid mendesak kasus penembakan itu ditetapkan sebagai kejahatan rasial. Sebanyak 100 orang menggelar demonstrasi terkait kasus ini dan berteriak, " Kami ingin keadilan!" .
Anggota Staf Walikota Bill de Blasio melayani komunitas Muslim. Dia hadir dalam demonstrasi tersebut dan berkata, " Saya paham rasa takut yang ada karena saya merasakan sendiri (rasa takut itu). Saya paham kemarahan mereka. Tapi sangat penting untuk menunggu hasil penyelidikan."
Kepolisian menolak mengidentifikasi orang kedua atau hubungannya dengan Imam.
Polisi belum mengidentifikasi pelaku. Tetapi, polisi mengatakan para saksi mata melihat serangan itu dilakukan pelaku tunggal yang lantas kabur.
Akonje, 55 tahun, dikenal sebagai sosok yang tenang dan damai. Dia dicintai komunitas Muslim di Ozone Park.
" Dia tidak akan menyakiti seekor lalat," kata keponakan Akonje, Rahi Majid, 26 tahun kepada New York Daily News.
Sebuah video di Youtube menunjukkan puluhan orang berkumpul dekat lokasi penembakan. Salah satu dari mereka menyatakan serangan itu adalah kebencian rasial, meskipun polisi belum mengetahui motif pelaku.
" Kami benar-benar sudah merasa tidak aman di sini," kata Warga Ozone Park Millat Uddin.
" Ini sangat mengancam kami, mengancam masa depan kami, mengancam kegiatan kami, dan kami mencari keadilan," kata Uddin.
Advertisement
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Ditagih Janji Rp200 Juta oleh Ibu Paruh Baya, Ivan Gunawan: 'Mohon Jangan Berharap Bantuan Saya'
Bukan Hanya Terkenal, Ellips Buktikan Diri Paling Dicintai Konsumen Lewat Penghargaan YouGov