Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin Usai Meninjau Vaksinasi Di Pasar Tanah Abang (YouTube/Kementerian Kesehatan RI)
Dream - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan vaksinasi Covid-19 kepada kelompok lanjut usia sudah mulai dijalankan. Budi juga mengatakan sempat mendampingi Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin menerima suntikan vaksin di Rumah Dinas Wapres di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, tadi pagi.
" Tadi pagi kita sudah datang mendampingi Pak Wapres disuntik, Pak Wapres sudah 80 tahun," ujar Budi di Pasar Tanah Abang, disiarkan channel YouTube Kementerian Kesehatan RI.
Budi berharap penyuntikan vaksin kepada Ma'ruf bisa menjadi motivasi bagi para lansia agar mau mengikuti vaksinasi. Ini mengingat kelompok lansia sangat rentan dan rawan terkena penyakit terutama Covid-19.
" Mudah-mudahan itu bisa menjadi dorongan dan motivasi untuk lansia Indonesia, itu yang kritis, rawan untuk terkena penyakit, bisa datang dan divaksin terlebih dahulu," kata Budi.
Budi juga mengatakan vaksin CoronaVac sudah mendapatkan izin dari BPOM untuk digunakan untuk seluruh lapisan masyarakat. Terutama untuk kelompok lansia.
" Jadi semuanya boleh (menerima vaksin)," kata Budi.
Hari ini, vaksinasi Covid-19 tahap kedua mulai dijalankan dengan lebih dulu dilaksanakan di Pasar Tanah Abang. Budi mengatakan data sementara ada sekitar 9.700 pedagang di Pasar Tanah Abang akan menerima vaksin dan akan bertambah.
" Sampai hari ini sudah dapat 9.700an dan kita harapkan dalam lima hari bisa selesai," kata dia.
Budi menegaskan vaksinasi akan menyasar para pedagang di empat sampai lima blok Pasar Tanah Abang. Sedangkan Blok A menjadi lokasi pertama.
" Ini semuanya akan divaksin, diprioritaskan yang ada di sini dulu (Blok A)," kata Budi.
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Dream - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menerima suntikan vaksin CoronaVac hari ini, Rabu, 17 Februari 2021. Vaksin diberikan di Pendopo Rumah Dinas Wapres di Jalan Diponegoro, Jakarta, pada pukul 08.30 WIB.
Vaksinasi untuk Ma'ruf dilaksanakan setelah sebelumnya Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memberikan izin penggunaan darurat vaksin CoronaVac buatan Sinovac untuk kelompok usia di atas 60 tahun pada 5 Februari 2021. Izin diberikan dengan pertimbangan banyaknya kasus Covid-19 yang meninggal pada kelompok lanjut usia (lansia).
" Angka kematian akibat Covid-19 ini menunjukkan data statistik bahwa kelompok usia lanjut atau lansia menduduki porsi cukup tinggi, yaitu sekitar 47,3 persen, berdasarkan data terakhir yang kami dapatkan dari KPC-PEN (Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional)," ujar Kepala BPOM, Penny Lukito, dalam keterangan tertulis dari Sekretariat Wakil Presiden.
Data Kementerian Kesehatan menunjukkan, persentase lansia yang terpapar virus corona di Indonesia sejumlah 10 persen. Pasien lansia yang meninggal akibat Covid-19 mencapai angka 50 persen.
" Karena berbasis risiko. Kalau tenaga kesehatan risikonya tinggi karena sering dan banyak terekspos virus. Kalau lansia didahulukan karena risikonya tinggi, kalau terkena, kemungkinan fatalnya besar,” kata Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, pada Minggu, 7 Februari 2021.
Sebagai informasi, program vaksinasi Covid-19 untuk kelompok usia 18-59 tahun telah berjalan secara bertahap sejak 13 Januari 2021. Melalui program vaksinasi, pemerintah dan masyarakat Indonesia menaruh harapan besar agar herd immunity segera terwujud dalam waktu yang tidak terlalu lama.
Keikutsertaan Ma'ruf telah berusia 77 tahun dalam program vaksinasi ini diharapkan dapat memberikan contoh nyata uji klinis keamanan penggunaan vaksin kepada lansia bagi masyarakat luas.
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Dream - Kementerian Kesehatan akan memulai vaksinasi Covid-19 tahap kedua untuk masyarakat selain tenaga kesehatan besok (Rabu, 17 Februari 2021). Tetapi, tidak semua masyarakat bisa mendapatkan vaksin.
Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nomor HK.02.02/4/1/2021 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Covid-19, terdapat sejumlah kriteria penerima vaksin. Ada kelompok yang vaksinasinya harus ditunda ataupun dilarang diberikan.
Syarat yang berlaku untuk semua penerima vaksinyaitu suhu tubuh harus di bawah 37,5 derajat Celcius. Apabila suhu tubuh di atas angka tersebut, vaksinasi harus ditunda sampai yang bersangkutan sembuh.
Kemudian tekanan darah tidak boleh di atas 180/110 mmHg. Jika tekanan mencapai angka tersebut bahkan di atasnya maka pengukuran diulang dalam kurun waktu 5 sampai 10 menit dan apabila tidak turun juga, vaksinasi ditunda hingga terkontrol.
Sedangkan kriteria khusus seperti apabila calon penerima pernah kontak erat dengan kasus positif Covid-19 dalam kurun waktu hari terakhir dan bergejala demam, batuk, pilek, maupun sesak napas, maka vaksinasi ditunda selama 14 hari sejak gejala pertama muncul. Bagi yang pernah sakit Covid-19, vaksinasi diberikan tiga bulan setelah sembuh.
Vaksinasi untuk ibu hamil harus ditunda sampai melahirkan. Untuk ibu menyusui dapat langsung diberikan.
Untuk calon penerima dengan riwayat alergi berat terhadap vaksin, maka penyuntikan dilakukan di rumah sakit. Apabila setelah suntikan pertama vaksin Covid-19 muncul gejala alergi seperti sesak napas, bengkak, maupun reaksi berat lain maka suntikan kedua tidak diberikan.
Masyarakat dengan penyakit kronik akut tidak bisa mendapatkan vaksinasi Covid-19. Demikian pula dengan masyarakat yang mengidap penyakit belum terkendali seperti paru obstruktif kronis dari asma, sakit jantung, gangguan ginjal, liver, juga tidak diberikan vaksinasi.
Calon penerima yang menjalani pengobatan TBC dalam kurun waktu dua pekan lebih bisa disuntik vaksin Covid-19. Tetapi jika sedang menjalani perawatan penyakit kanker tidak bisa disuntik.
Pengidap penyakit autoimun sistemik, diabetes melitus (kencing manis) yang mengonsumsi obat teratur, penderita HIV/AIDS yang rutin minum obat bisa mendapatkan vaksin. Penderita epilepsi bisa disuntik dalam keadaan terkontrol, tidak sedang bergejala.
Sedangkan untuk masyarakat yang mendapatkan vaksinasi rutin, salah satunya Hepatitis, penyuntikan vaksin Covid-19 harus ditunda. Lama penundaan mencapai satu bulan setelah menerima vaksin lain.
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN