Kagum Kejujuran Islam, Wanita Ini Putuskan Jadi Mualaf

Reporter : Dream.co.id
Selasa, 27 Oktober 2015 10:32
Kagum Kejujuran Islam, Wanita Ini Putuskan Jadi Mualaf
Jaret sempat berpikiran buruk tentang Islam lantaran terpengaruh pemberitaan media AS.

Dream - Jared adalah seorang Amerika yang menganut agama sebatas tradisi. Jared hampir tidak pernah ke tempat ibadah.

" Saya merayakan hari besar agama saya. Tapi itu tidak mencakup sisi spiritualnya," kata Jared.

Awalnya, hanya ada Islam yang membawa petaka dalam pikiran Janed. Ini lantaran dia terpengaruh pelbagai pemberitaan media massa di Amerika Serikat.

Pemahaman itu membuat dia memutuskan untuk tidak perlu berhubungan dengan orang Islam. Juga merasa tidak perlu mencari tahu tentang Alquran dan segala sesuatu terkait Islam.

Tetapi, cara pandang itu berubah ketika dia pergi ke Fort Collins, Colorado dan bekerja di sebuah swalayan. Dia menemukan banyak fakta yang berbeda mengenai Islam daripada yang pernah didapatnya selama ini.

" Satu-satunya alasan saya mengenal Islam karena media-media di AS mengatakan kepada saya bahwa ada orang-orang di luar sana yang akan menyakiti saya, dan mereka disebut Muslim," kata dia.

Untuk menenangkan pikiran yang mengganggu tersebut, Jared mempelajari agama-agama dari Timur melalui sebuah kursus. Dia belajar tentang Hindu, Sikh dan lainnya. Tetapi dia melewatkan belajar Islam karena pelajaran agama ini tidak ada dalam kursus.

Untungnya, ada seorang muslim dalam kursus itu yang membantunya belajar Islam. Muslim tersebut memberi Jared salinan Alquran yang masih dipegangnya hingga kini.

" Saya kemudian membacanya dan itu mengingatkan apa yang telah saya baca di perjanjian lama," katanya.

Sejak itu, Jared terus mempelajari Islam melalui Alquran. Beberapa minggu kemudian, Jared mencoba pergi ke masjid. Saat itu Jared tidak tahu bahwa hari itu adalah hari Jumat.

Jared terkejut karena banyak orang berdatangan ke masjid. Beberapa orang terlihat menyapu halaman, sementara yang lain mengatur karpet di dalam masjid. Semua orang seperti mengenal satu sama lain. Bagi Jared, semua kebersamaan tersebut terlihat seperti sebuah keluarga dan membuatnya merasa nyaman.

Hal utama yang meyakinkan Jared untuk menjadi seorang muslim adalah kejujuran Islam sebagai sebuah agama. Dalam Islam, umatnya diperbolehkan bertanya apa saja karena Islam memiliki semua jawabannya.

" Islam tidak takut untuk menjawab semua pertanyaan seperti mengapa Rasulullah berbuat demikian atau mengapa Alquran melarang demikian."

Kejujuran ajaran agama Islam itulah yang benar-benar telah meyakinkan Jared untuk menjadi seorang muslim.

Setelah mengucapkan syahadat, Jared berusaha memberitahu orangtuanya tentang keputusannya menjadi muslim. Sayang, orangtua Jared tidak setuju dengan keputusan putranya itu.

" Ibu saya selalu mengatakan Islam itu agama teroris. Hingga saat ini, ibu belum menerima keputusan saya," katanya.

Kendati demikian, hubungan Jared yang kurang harmonis dengan orangtuanya tidak merembet ke saudaranya. Jared selalu memberitahu siapa pun tentang dirinya yang sudah menjadi muslim, termasuk ke saudara dan rekan-rekan kerjanya di swalayan.

" Saya selalu mencoba menjelaskan identitas saya sebagai muslim. Saya menolak untuk melayani pembeli yang membeli daging babi atau minuman beralkohol. Saya akan melakukan segalanya untuk tidak melanggar apa yang ditetapkan agama saya," ucap dia.

(Ism, Sumber: onislam.net)

Beri Komentar