Kisah Istri Salihah Getarkan Hati

Reporter : Syahid Latif
Senin, 4 April 2016 17:01
Kisah Istri Salihah Getarkan Hati
"Aku sangat beruntung memilikinya. Dia istri yang sangat pengertian," kata Ahmad.

Dream - Ini kisah seorang istri yang setia. Ikhlas mendampingi suami. Baik susah maupun senang. Mewujudkan cinta dan pengabdian kepada sang suami, tanpa keluh.

Hairunishak. Demikian nama perempuan itu. Saban hari, dia mendampingi sang suami, Ahmad Hussein –yang bekerja sebagai petugas kebersihan, untuk membantunya bekerja.

Sepintas tak ada yang istimewa. Tampak biasa. Tapi di balik semua itu, ternyata Hairunishak tak dibayar, meski turut bekerja. Karena memang dia tak tercatat sebagai pegawai kebersihan. Semua itu dia lakukan untuk satu hal: ingin selalu bersama sang suami.

“ Aku tidak merasa lelah karena aku bisa menghabiskan waktu bersama suamiku. Aku menikmati kerja dengannya,” tutur Hairunishak, sambil tersenyum.

Perempuan 61 tahun ini membantu sang suami menjaga kebersihan di tempat umum, tepatnya di Blok 493A, 493B, dan 493E di Tampines Street 43, Singapura.

Pasangan yang sudah 41 tahun menikah ini sering membagi beban dalam bekerja. Jika Ahmad menyapu koridor, maka Hairunishak membersihkan lift di lobi-lobi gedung.

“ Saat aku membantunya, kami menyelesaikan pekerjaan sekitar pukul 10 hingga 11 pagi. Jika dia bekerja sendirian, dia selesai sore,” tambah Hairunishak.

Dia mulai ikut suaminya bekerja pada lima tahun silam. Saat itu, Ahmad –yang kini berusia 66 tahun– menderita sakit encok, yang sudah lima tahun dideritanya.

“ Meski semula berpikir tidak parah, aku masih ingin meringankan bebannya,” tambah dia.

Dan pada 2013, Hairunishak mengambil alih pekerjaan sang suami. Sejak itu kesehatan Ahmad memang terus memburuk dan harus berhenti bekerja selama empat bulan.

“ Terakhir, aku hanya merasa sakit di sekitar lutut. Ada pembengkakan selama seminggu, tapi akan mereda dalam seminggu. Pada tahun 2013, itu menjadi parah, aku tidak bisa berjalan dan harus menggunakan kursi roda,” kata Ahmad.

Dan itulah yang membuat Hairunishak resah. “ Aku takut dia kehilangan pekerjaan jika absen terlalu lama, sehingga aku bekerja menggantikannya,” ujar Hairunishak.

Pasangan ini tinggal di sebuah apartemen di Tampines. Mereka memiliki tiga anak. Dua perempuan, masing-masing berusia 39 dan 40 tahun. Keduanya ibu rumahtangga. Sementara anak lelakinya berusia 30 tahun, bekerja sebagai teknisi.

Mereka juga dikarunia delapan cucu. “ Aku sangat beruntung memilikinya. Dia istri yang sangat pengertian,” kata Ahmad, menuturkan perasaan terdalamnya.

Ahmad memang menolak menyebutkan upah bulanan yang diterima. Tapi yang jelas, tiga perempat gaji itu dia serahkan kepada sang istri, untuk kebutuhan rumah tangga.

Dan ketaatan Hairunishak itu dikenal luas oleh tetangga dan masyarakat sekitar. Membuat banyak orang kagum. Mereka mengenalnya sebagai seorang istri yang baik.

“ Dia sudah melakukan semua itu sejak lama sehingga sebagian besar penduduk tahu dia. Jika mereka tidak melihatnya, mereka selalu bertanya kepadaku,” ujar Ahmad.

Memang benar. Kesan baik itulah yang dilihat masyarakat terhadap Hairunishak. “ Kebanyakan orang akan keberatan jika mereka harus melakukan itu, tapi dia [Hairunishak] tidak seperti itu,” kata Rahim, pria 54 tahun yang sudah enam tahun kenal pasangan ini.

“ Di mana Anda bisa menemukan istri sebagus itu yang selalu membantu suaminya?,” tambah dia.

Menurut Rahim, Ahmad dan Hairunishak merupakan pasangan penuh cinta. Mereka sangat menginspirasi. “ Setelah bekerja, mereka selalu pergi ke kedai kopi di seberang jalan untuk minum bersama,” Lanjut Rahim, menggambarkan keromantisan Ahmad dan Hairunishak.

Apa yang dilakukan oleh Hairunishak ini memang menyebtuh hati banyak orang. Banyak orang-orang disekeliling Ahmad dan Hairunishak berharap bisa menyebarkan nilai-nilai keindahan keluarga, sebagaimana dilakukan oleh pasangan itu. (Ism, Sumber: asiaone.com) 

Beri Komentar