Kisah Kiai Ajak Gembong Preman Sholat Jumat

Reporter : Ahmad Baiquni
Kamis, 19 Januari 2017 07:02
Kisah Kiai Ajak Gembong Preman Sholat Jumat
Kiai As'ad Syamsul Arifin punya cara sendiri dalam berdakwah pada para preman.

Dream - Mengajak pada kebaikan tidak harus dikerjakan dengan kekerasan. Alangkah baiknya jika cara mengajak dijalankan dengan penuh kearifan.

Kebaikan dapat berubah menjadi keburukan jika disampaikan dengan cara yang kurang patut. Malahan, orang yang diajak pada kebaikan dapat menentang lantaran diajak dengan cara yang keliru.

Potret mengajak kebaikan dengan cara yang arif ditunjukkan oleh tokoh sejarah dan pengasuh Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Situbondo, KHR As'ad Syamsul Arifin. Tanpa harus dengan kekerasan, dia bisa mengajak pimpinan preman di Bondowoso untuk rajin Sholat Jumat.

Kiai As'ad memang memiliki reputasi sebagai jawara silat. Hal itu membuat para preman segan jika harus berhadapan dengan Kiai As'ad.

Meski begitu, Kiai As'ad tidak memaksa mereka untuk rajin ibadah. Bagi Kiai As'ad, pemaksaan agama bukanlah cara yang tepat diterapkan dalam berdakwah.

1 dari 2 halaman

Cara Unik Mengajak Preman

Cara Unik Mengajak Preman © Dream

Untuk itu, Kiai As'ad punya cara sendiri mengajak mereka rajin beribadah. Dalam satu kesempatan, Kiai As'ad mengumpulkan para preman dan meminta pimpinannya menjaga sandal para jemaah Sholat Jumat.

" Sandal jemaah di masjid ini sering hilang kalau sholat Jumat, saya bisa minta tolong untuk menjagakannya agar tidak hilang?" tanya Kiai As'ad.

Pimpinan preman itu menyanggupi permintaan Kiai As'ad.

" Gampang itu, Kiai. Paling yang mencuri ya anak buah saya. Biar saya yang akan menjaga," kata pimpinan preman itu.

Hari Jumat berikutnya, pimpinan preman itu tampak berjaga di dekat masjid. Selama dia berjaga, tidak ada satupun sandal yang hilang.

Pimpinan preman itu terus berjaga di tiap hari Jumat. Sampai suatu hari, pimpinan preman itu mulai berpikir yang dia jaga adalah sandal milik masyarakat yang derajatnya tidak setara dengan dia.

" Masak sih saya menjaga sandal tukang becak, penjual kacang dan orang-orang remeh itu. Seharusnya saya juga sholat dan sandal saya yang dijaga," kata pimpinan preman itu dalam hati.

2 dari 2 halaman

Mengadu ke Kiai As'ad

Mengadu ke Kiai As'ad © Dream

Pimpinan preman itu kemudian mengadu kepada Kiai As'ad. Mendengar aduan itu, Kiai As'ad lantas bertanya siapa yang akan menjaga sandal para jemaah.

" Tenang, Kiai. Saya punya banyak anak buah. Biar mereka yang menjaga, saya yang sholat," kata pimpinan preman itu.

Mendengar perkataan pimpinan preman itu, Kiai As'ad menyetujuinya. Di dalam hati, Kiai As'ad bersyukur pimpinan preman itu telah mendapat hidayah.

Selengkapnya...

Beri Komentar