Abdullah Al Kidd (dailymail.co.uk)
Dream - Muslim kelahiran Kansas, Amerika Serikat, Abdullah Al Kidd, 41 tahun, mendapat kompensasi sebesar US$ 415.000 atau setara Rp 5,3 miliar dari Pemerintah Amerika Serikat.
Setelah ia menjadi korban salah tangkap atas tuduhan terlibat dalam serangan 11 September yang merobohkan gedung World Trade Center (WTC).
Abdullah ditangkap dengan diborgol saat ia berada di sebuah loket tiket di Bandara Internasional Washington Dulles pada Maret 2003. Saat itu, Abdullah akan pergi ke Arab Saudi untuk belajar studi bahasa Arab dan hukum Islam di Timur Tengah.
Abdullah ditahan selama 16 hari tanpa surat perintah penangkapan yang memuat tuduhan kriminal. Dia juga mengalami tindakan kekerasan, bahkan dilecehkan selama berada di penjara.
Kompensasi yang diterima Abdullah dibarengi dengan permohonan maaf dari Pemerintah AS. Permintaan maaf itu disampaikan secara tertulis oleh Jaksa AS di Idaho, Wendy J Olson.
" Pemerintah memahami penangkapan dan penahanan merupakan pengalaman yang sulit bagi Anda dan kami menyesali adanya kesulitan dan gangguan yang menimpa kehidupan anda atas penangkapan tersebut," tulis Wendy dikutip dari Los Angeles Times, Senin, 16 Februari 2015.
Pernyataan itu akan menjadi rujukan bagi Pemerintah AS dalam menangani perkara kriminal yang terjadi di masa mendatang. Dalam hal ini, Abdullah dinyatakan ditahan karena dianggap menjadi salah satu saksi penting serangan 11 September.
" Dan bukan karena Anda dicurigai melakukan tindak pidana," ungkap Wendy.
Abdullah masih mengingat situasi saat ia ditangkap. Seluruh pasang mata melihatnya saat digiring keluar dari bandara.
" Saat orang-orang melihat saya, terutama setelah tragedi 11 September, saya benar-benar merasa saat itu adalah waktu yang sulit bagi saya," kata dia.
Penangkapan itu telah membuat namanya buruk. " Jadi saya ingin nama saya dipulihkan. Apapun yang terjadi, saya tidak akan menyerah, saya ingin membela diri," tegasnya.
Abdullah merupakan seorang mualaf. Dia memutuskan untuk pergi ke Arab Saudi untuk menghindar dari tudingan setelah tragedi 11 September. Tragedi itu menjadi cobaan yang berat bagi Abdullah sebagai mualaf.
Tragedi 11 September menjadi mimpi buruk tidak hanya bagi AS, tetapi juga bagi Muslim. Sebulan setelah insiden tersebut terjadi, 200 Muslim AS dan pendatang ditahan atas tuduhan terorisme. 70 Muslim yang lain termasuk Abdullah ditahan karena dianggap sebagai saksi penting atas insiden itu.
Advertisement
Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu

Celetukan Angka 8 Prabowo Saat Bertemu Presiden Brasil

Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat

Komunitas Rubasabu Bangun Budaya Membaca Sejak Dini


Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics

Lihat Video Baut Kendur Thai Lion Air Saat Terbang yang Bikin Geger



Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Air Hujan di Jakarta Mengandung Mikroplastik, Ini Bahayanya Bagi Kesehatan Tubuh

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu