Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan (thedailybeast.com)
Dream - Insiden pembunuhan tiga mahasiswa Muslim di North Carolina, Amerika Serikat (AS) memancing reaksi keras Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. Presiden AS Barack Obama menjadi target kemarahan pemimpin negara tersebut.
Erdogan mengkritisi sikap diam Obama terhadap insiden berdarah tersebut. Menurutnya, Obama seharusnya bersikap terhadap kasus penembakan sadis tersebut.
" Tiga orang muslim dibunuh di North Carolina dan Presiden Obama, (Menteri Luar Negeri, John) Kerry, dan (Wapres AS, Joe) Biden belum mengeluarkan pernyataan apapuan tentang peristiwa ini," kata Erdogan saat mengunjungi Meksiko seperti dikutip laman alarabiya.net, Jumat, 13 Februari 2015.
Erdogan menilai, sebagai politisi seharusnya bisa mengambil tanggung jawab terhadap apapun yang terjadinya di negaranya. " Politisi harus menunjukan posisinya," tegasnya.
Hastag #chapelhillshooting menjadi trending topik yang banyak dibicarakan dalam jejaring sosial twitter. Hingga Kamis pukul 20.15 WIB, topik tersebut masih menempati posisi utama dalam daftar trending topik dunia.
Banyak pengguna twitter yang melontarkan kecaman lantaran tidak ada satupun media besar dunia memberitakan insiden ini. Insiden ini baru terkuak setelah media asal Inggris, The Independent, menjadikannya sebagai headline pemberitaannya. Sementara media lain, seperti CNN baru memberitakannya setelah terpaut hampir satu hari sesudah insiden terjadi.
Kecaman terungkap dalam berbagai bentuk, baik tulisan maupun gambar-gambar satire. Muncul kekecewaan atas perlakuan media besar dunia yang terkesan diskriminatif.
Tiga mahasiswa Muslim di Chapel Hill, Carolina Utara, Amerika Serikat, tewas akibat penembakan secara sadis. Mereka meninggal seketika akibat luka tembak di kepala.
Seperti dikutip Dream.co.id dari onislam.net, Kamis, 12 Febuari 2015, ketiga mahasiswa itu adalah Deah Shaddy Barakat, 23 tahun, Yusor Mohammad Abu-Salha, 21 Tahun, dan Razan Mohammad Abu-Salha, 19 tahun. Ketiganya merupakan satu keluarga.
Jazad mereka ditemukan di komplek asrama Universitas Carolina Utara. Menurut petugas keamanan setempat, penembakan tersebut terjadi pada pukul 05.11 waktu setempat.
Kabarnya, kejadian ini tidak diketahui warga sekitar. Mereka baru tahu ada insiden setelah polisi datang ke lokasi. Kepolisian menangkap pelaku penembakan bernama Craig Stephen Hicks, 46 tahun. Dia dijerat tiga tuduhan sekaligus.
Berita Terkait :
Advertisement
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati