Mengharukan, Bapak Rawat 22 Anak Pengidap HIV

Reporter : Eko Huda S
Selasa, 21 Juni 2016 08:02
Mengharukan, Bapak Rawat 22 Anak Pengidap HIV
Papa Reji merawat 24 anak, 22 di antara mereka mengidap HIV posiitif. Bagaimana dia bisa bertahan?

Dream - Papa Reji. Inilah pria yang menghidupi 24 anak, 22 di antaranya mengidap HIV positif. Meski bukan darah daging sendiri, Reji memelihara mereka seperti anak sendiri.

Kisah Reji ini sungguh inspiratif. Bagaimana dia bertemu dengan anak-anak itu, dan mengubah jalan hidup mereka. Sungguh membuat hati setiap orang menjadi trenyuh.

Dikutip Dream dari Humans of Bombay, Senin 20 Juni 2016, Reji menuturkan awal mula merawat anak-anak itu. Mulanya, dia melihat gadis mungil yang tidur di jalanan saat dia melintas di rumah sakit DY Patil.

Kondisi bocah itu sungguh memprihatinkan. Bocah itu sangat lemah. Badannya kurus kering, hingga tulang-tulangnya terlihat menonjol. “ Saya kemudian tahu dia mengidap HIV positif dan kehilangan kedua orangtuanya,” tutur Reji.

Dia kemudian mulai mendekati gadis itu dan bertanya ingin makan apa. Bocah itu menjawab ingin makan mie. Tapi kala itu Reji tak menemukan mie, sehingga berjanji akan datang esok hari.

Tapi nahas, belum lagi Reji memenuhi janjinya, bocah itu telah wafat. “ Dia meninggal malam itu dan peristiwa itu terus menghantui saya.”

Sejak itu, dia langsung masuk ke rumah sakit, meminta manajemen pusat kesehatan itu. “ Saya meminta mereka menelefon saya jika ada anak seperti anak itu di kemudian hari.”

1 dari 2 halaman

Hanya Satu Tikar

Hanya Satu Tikar © Dream

Pada awalnya memang sulit. Dia harus menghidupi keluarga dan anak-anak pungut. Namun Reji dan istrinya tak pernah kehilangan harapan.

“ Pada 2009, saya menyewa rumah di Navi Mumbai untuk istri, dua anak saya, dan dua anak yang mengidap HIV positiv,” tutur dia.

Saat pertama, memang susah. Kamar sempit itu hanya digelari tikar untuk dua anak kandung dan dua anak angkatnya. Reji dan sang istri tak kebagian tempat.

“ Akhirnya orang-orang mulai menyumbang, kasur, gandum, dan uang,” kata dia.

Sejak itu, keluarganya terus bertambah. “ Keluarga saya yang 4 secara perlahan bertambah menjadi 24, anak demi anak yang mengidap HIV positif dikirimkan kepada saya,” tambah Reji.

 

2 dari 2 halaman

Kerendahan Hati

Kerendahan Hati © Dream

Anak-anak itu menjadi kebanggaan Reji. Dia tak pernah membeda-bedakan mereka. Istri Reji memberi dukungan. Mereka tak pernah membeda-bedakan di antara anak-anak itu.

“ Kami memarahi, mencintai, dan memberi hadiah yang sama kepada mereka,” tutur Reji.

Dan istrinya memasak untuk 24 anak itu, merawat mereka, dan menjaga kesehatan anak-anak itu. “ Kami telah mencoba memberi mereka pendidikan yang baik dan memastikan mereka hidup layak.”

Dengan bangga, Reji menyebut keluarganya hidup dengan penuh cinta. Menjadi pengidap HIV positif bukan berarti memutuskan kehidupan mereka.

“ Mereka bisa hidup seperti orang normal dan itu yang saya inginkan, untuk menyelamatkan mereka dan memberi mereka umur panjang,” kata Reji.

Ya, anak-anak itu telah memanggilnya dengan sebutan Papa Reji. Dan itu berarti dia wajib menjadi ayah untuk melindungi anak-anak ini.

“ Sehingga saya bukanlah orang yang istimewa. Saya hanya ayah yang merawat anak-anak saya,” kata Reji dengan rendah hati.

Beri Komentar