Lagi, Muslimah AS Dapat Perlakuan Diskriminatif di Pesawat

Reporter : Sandy Mahaputra
Senin, 1 Juni 2015 15:28
Lagi, Muslimah AS Dapat Perlakuan Diskriminatif di Pesawat
Bukannya melayani dengan baik, pramugari itu menolak memberikan minuman ringan yang masih tertutup dengan alasan takut dipakai untuk senjata.

Dream - Lagi, Muslimah Amerika Serikat menjadi korban diskriminasi saat melakukan perjalanan dengan maskapai penerbangan Amerika Serikat (AS) United Airlines.

Adalah Tahera Ahmad, 31 tahun, mengalami penghinaan saat melakukan perjalanan dari Chicago ke Washington untuk menghadiri konferensi dialog Israel dan Palestina pada Jumat pekan kemarin.

Saat itu, Muslimah berhijab ini minta minuman ringan yang masih tertutup kepada pramugari. Bukannya melayani dengan baik, pramugari itu menolak memberikan minuman ringan yang masih tertutup dengan alasan takut dipakai untuk senjata.

Anehnya, pramugari malah memberikan minuman ringan tertutup kepada seorang penumpang yang duduk di sebelah Tahera.

" Pramugari itu kemudian bilang bahwa dia dilarang memberikan kaleng minuman masih tertutup karena takut dijadikan senjata," kata Muslimah yang pernah menjadi tamu kehormatan Presiden Barack Obama di bulan Ramadan lalu.

Ketua persatuan hubungan antaragama di Northwestern University mengaku menjadi korban diskriminasi.

Saat berbicara demikian, si pramugari dengan kesalnya membuka sebuah kaleng minuman ringan dan memberikannya pada Tahera.

" Ini saya berikan untuk Anda yang sudah terbuka supaya tidak dijadikan senjata," kata Tahera menirukan ucapan pramugari.

Merasa terkejut, Taher kemudian bertanya pada penumpang lain tentang perlakuan yang diterimanya. Namun tidak ada satu pun yang membelanya.

Bahkan seorang pria di seberang Tahera berkata dengan nada ketus; " Anda Muslimah, tutup mulut Anda. Anda tahu, Anda akan menggunakannya sebagai senjata, jadi tutup mulut Anda."

Tahera kemudian menuliskan pengalaman tidak menyenangkan itu di media sosial, yang segera menyebar luas.

" Saya tidak bisa berbuat apa-apa. Saya kira ada yang akan membela saya, tapi mereka hanya bisa geleng-geleng kepala," keluh Tahera di akun Twitter miliknya.

Tahera menulis pramugari dan pilot pesawat, belakangan menyampaikan permintaan maaf atas insiden tersebut. Sementara United Airlines membuat pernyataan resmi bahwa telah terjadi salah paham terkait kaleng minuman ringan tersebut. (Ism)

Beri Komentar