Dream - Bagi pasangan suami istri, berhubungan intim tidaklah sekadar meraih kenikmatan. Jimak merupakan jalan untuk meraih keberkahan sekaligus mendapatkan keturunan yang baik.
Untuk itu, jimak sangat dianjurkan dilakukan dengan cara yang patut. Ada yang beranggapan suami istri tidak boleh sampai memandang kemaluan pasangannya saat berjimak, benarkah?
Larangan untuk memandang kemaluan pasangan ketika berhubungan intim didasarkan pada hadis riwayat Ibnu Majah dari Aisyah RA.
Aku tidak pernah memandang atau melihat kemaluan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sama sekali.
Tetapi banyak ulama menyatakan hadis ini dhaif. Penyebabnya, tidak diketahui siapa yang meriwayatkan hadis tersebut dari Aisyah.
Sedangkan terkait melihat aurat atau kelamin pasangan, hal itu dibolehkan. Dasarnya adalah hadis riwayat Bukhari dan Muslim dari Aisyah RA.
Aku pernah mandi bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dari satu bejana antara aku dan beliau. Kemudian beliau bergegas-gegas denganku mengambil air, sampai aku mengatakan, 'Tinggalkan air untukku, tinggalkan air untukku'. Ia berkata, " Mereka berdua kala itu dalam keadaan junub."
Hadis ini dikuatkan riwayat Abu Dawud dan Tirmidzi.
Jagalah auratmu kecuali dari istrimu atau budak yang kau miliki.
Jadi, melihat kemaluan pasangan ketika jimak bukanlah sesuatu yang terlarang.
Advertisement
Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau
