Tangis Abdurrahman bin Auf Saat Mengira Rasulullah Wafat

Reporter : Ahmad Baiquni
Sabtu, 7 April 2018 18:00
Tangis Abdurrahman bin Auf Saat Mengira Rasulullah Wafat
Melihat Rasulullah Muhammad SAW bersujud lama, Abdurrahman merasa sangat khawatir dan takut.

Dream - Suatu hari, Rasulullah Muhammad SAW berjalan menuju arah kebun yang sudah disedekahkan. Tidak ada yang tahu apa niat Rasulullah pergi ke arah itu.

Dari kejauhan, ada seorang sahabat yang melihat Rasulullah pergi. Dia, Abdurrahman bin Auf, segera menyusul Rasulullah menuju perkebunan kurma itu.

Belum sampai mendekat, Abdurrahman melihat Rasulullah jatuh tersungkur, lalu bersujud. Ditungguilah Rasulullah, mengira sujud itu tidak akan lama.

Nyatanya, Abdurrahman harus menunggu lama sekali. Tiba-tiba muncul perasaan khawatir dalam diri Abdurrahman.

Dia lalu menangis sembari merasa ketakutan. Abdurrahman mengira Sang Nabi telah meninggal dalam sujudnya.

" Adakah Rasulullah meninggal dunia dalam sujudnya? Adakah aku tak akan pernah lagi melihatnya untuk selamanya?"

Pertanyaan itu muncul dalam batin Abdurrahman. Dia tentu sangat bersedih dan tidak rela jika sampai Rasulullah meninggal.

Beberapa saat kemudian, Rasulullah bangkit dari sujudnya. Sang Nabi SAW terheran mendapati sahabatnya itu menangis.

" Ada apa denganmu, wahai Abdurrahman?" tanya Rasulullah.

Abdurrahman lalu bercerita saat ia melihat dan mengikuti Rasulullah. Dia juga mengaku merasakan kekhawatiran yang sangat ketika melihat junjungannya bersujud begitu lama.

Mendengar perkataan Abdurrahman, Rasulullah kemudian menjelaskan apa yang sesungguhnya terjadi.

" Baru saja Malaikat Jibril mendatangiku," ujar Rasulullah.

" Kepadaku ia mengatakan, 'Aku sampaikan kepadamu kabar gembira bahwa Allah menyatakan, 'Barangsiapa yang bersholawat kepadamu maka Aku bersholawat kepadanya. Dan barangsiapa yang bersalam kepadamu maka aku bersalam kepadanya.’ Karena kabar dari Jibril itulah maka aku bersujud sebagai rasa syukurku kepada Allah."

Riwayat ini tertuang dalam kitab Musnad yang disusun oleh Imam Ahmad. Para ulama menjadikan hadis ini sebagai rujukan tentang keutamaan bersholawat kepada Rasulullah SAW.

Selengkapnya...

Beri Komentar