Ajarkan Anak Puasa/ Foto: Shutterstock
Dream - Menjalani ibadah puasa bagi anak-anak merupakan hal yang tak mudah. Terutama ketika mereka harus sekolah dan tetap memiliki kegiatan. Rasa haus dan lapar harus dilawan, sementara kondisi tubuhnya tak sekuat orang dewasa.
Doa, teladan dan semangat dari orangtua, jadi modal penting bagi anak-anak agar bisa belajar dan terbiasa puasa penuh dari Subuh hingga Maghrib. Satu hal yang penting diajarkan pada anak-anak ketika belajar puasa adalah kebiasaan Rasulullah agar kuat puasa.
Rasulullah tentu saja selalu berpuasa saat Ramadan. Beliau juga menjalani puasa sunah, karena ibadah yang sangat penting untuk menahan hawa nafsu. Dikutip dari BincangMuslimah.com, berikut hal yang selalu dilakukan Nabi Muhammad SAW agar puasanya berjalan lancar dan tubuh tetap fit. Ajarkan hal berikut kepada anak-anak.
1. Mengakhirkan sahur
Salah satu dari sunnahnya puasa yakni mengakhirkan sahur, sekitar 15 menit hingga 30 menit sebelum adzan. Hal tersebut juga dilakukan Rasul ketika sahur. Sebagaimana Allah berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 187,
Artinya: “ Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar.”
Rasulullah membatalkan puasa lebih dahulu sebelum shalat maghrib, karena termasuk sunnahnya puasa adalah mendahulukan berbuka.
Artinya: “ Diriwayatkan dari Anas r.a, bahwasannya Rasulullah berbuka puasa sebelum shalat maghrib dengan beberapa kurma muda, apabila tidak ada kurma muda, maka dengan kurma kering, apabila tidak ada keduanya, maka Rasulullah berbuka dengan air.”
Dari hadis di atas, bahwasannya Rasulullah mengajak para umatnya untuk mendahulukan berbuka seperti apa yang dilakukannya. Baik berupa makanan manis atau seteguk air putih saja.
Dikisahkan, bahwasannya Rasulullah setiap Ramadan selalu memanfaatkan waktu sebaik-baiknya, mulai dari sahur hingga berbuka. Setiap sepertiga malam, Rasulullah bangun untuk menjalankan sholat malam, dan menjalankan sahur sesudahnya. Setelah adzan dan sholat subuh, beliau selalu menyempatkan membaca Alquran dan berdzikir.
Aisyah juga bercerita, bahwasannya ketika Ramadan, Rasulullah tidak pernah tidur siang dan menyedikitkan tidur di malam hari, ketika Aisyah bertanya, untuk apa, Rasul menjawab, bahwasannya Ramadan datang hanya untuk satu kali dalam satu tahun. Maka dari itu, Rasulullah mendedikasikan waktunya untuk Ramadan.
4. Konsumsi madu dan kurma saat berbuka dan sahur
Konsumsi madu dan kurma ketika berbuka dan sahur memberikan dampak positif bagi tubuh. Manfaat gula dalam kurma dan madu memberikan energi kepada tubuh. Merupakan sumber kalori dan pemanis alami yang lebih baik diterima tubuh dengan takaran yang pas, bukan berlebihan. Dalam Shahih Bukhari, diriwayatkan dari Sa’ad bin Abi Waqqas, bahwasannya Rasul mengkonsumsi beberapa biji kurma di pagi (sahur).
Penjelasan selengkapnya baca di sini.
Dream - Memiliki buah hati dan keturunan yang berakhlak baik, menjalani tuntunan Islam, sukses dunia akhirat merupakan harapan tiap orangtua. Tentunya hal ini harus diusahakan, salah satunya dengan pengasuhan dan menjadi teladan yang baik.
Tak hanya itu, banyak-banyaklah berdoa kepada Allah SWT agar putra putri tercinta selalu dalam lindungan-Nya dan mendapat sukses yang penuh berkah. Bagaimana caranya?
Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Nurul Huda Mergosono Malang, Nyai Hj Raudloh Quds Musthofa al Hafidhah berbagi pengalaman dalam mengasuh putra-putrinya. Hal pertama adalah memberi contoh.
" Jadi, kalau pengasuhan/pendidikan jujur saya dibantu oleh lingkungan dan selalu menanamkan untuk mencontoh sifat baik dari eyang-eyangnya (KH Ahmad Masduqie Machfudh dan KH Ahmad Mustofa Bisri), dan mengenai ibadah shalat, puasa dan lain-lain, selain dimudahkan oleh lingkungan juga kita tidak pernah absen untuk memberi contoh. Jadi, tidak hanya ngajak, tapi juga melakukan," kata Hj Raudloh, dikutip dari NU Online.
Tradisi pesantren yang lekat dengan amalan riyadloh dan tirakat, Hj Raudloh juga melakukannya. Ia memberikan beberapa amalan yang dilakukan sebagai ikhtiar dalam mendoakan keselamatan hidup anak-anaknya.
" Dulu itu saya pernah didawuhi (diberi tahu) sama kakak ipar saya untuk muasani (berpuasa untuk) anak-anak saya. Waktu itu saya diutus puasa hari lahir (kalau anaknya lahir Senin, berarti puasa setiap Senin). Nah, kebetulan anak-anak saya itu hari lahirnya berurutan, Senin-Selasa-Rabu saya tambah Kamis, wis poko'e setiap seminggu iku patang dino (Sudah pokoknya setiap minggu itu empat hari puasa)," ungkapnya.
Hal lain yang dilakukan adalah dengan bersedekah setiap hari lahir anaknya dan mengamalkan amalan wirid. " Kalo wiridan itu yang saya amalkan sekarang itu Fatihah setiap hari 100 kali, katanya suami sih boleh dicicil boleh juga sekali dudukan, pokonya jangan sampe kelewat," kata Ning Raudloh.
Selengkapnya baca di sini.
Advertisement
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati