Membersihkan Rumah/ Foto: Shutterstock
Dream - Banyak ibu hamil yang selama mengandung kondisi tubuhnya sangat fit dan bisa melakukan banyak aktivitas. Biasanya hal itu membuat ibu jadi tak terlalu memperhatikan keamanan dirinya dan janin.
Terutama ketika melakukan pekerjaan rumah tangga. Sebenarnya ada beberapa aktivitas beres-beres rumah yang sebaiknya dihindari ibu hamil.
Hal ini demi mengurangi risiko yang bisa menyebabkan ibu terjatuh, mengalami keluhan lain yang juga bisa berdampak buruk pada kesehatan janin. Untuk ibu hamil, sebaiknya hindari empat aktivitas ini, ya.
Bersih-bersih menggunakan produk kimia
Ibu hamil sebaiknya menghindari kegiatan bersih-bersih rumah yang menggunakan pembersih zat kimia. Hal ini karena bahan-bahan pembersih yang tersedia di pasaran mengandung bahan kimia keras atau racun yang dapat berbahaya jika terkena kulit. Beberapa wanita juga mengalami lebih banyak sensitivitas pada kulit mereka selama kehamilan.
Selain itu, kegiatan bersih-bersih rumah juga seringkali memerlukan aktivitas yang ekstrem seperti membungkuk dan berjongkok, yang dapat menyebabkan saraf siatik meradang. Ketika hamil, ligamen dan persendian bisa melunak, yang membuat aktivitas biasa terasa lebih berat dibandingkan sebelum hamil.
Ibu hamil bebas menyentuh hewan peliharaannya, namun hindari membersihkan kotoran hewannya. Hewan seperti kucing cenderung membawa parasit yang dapat ditularkan ke orang yang membersihkan kotorannya. Hal ini sering menyebabkan infeksi, yang berbahaya bagi kehamilan.
Jika terpaksa harus membersihkannya sendiri, pastikan ibu hamil terlindungi dengan mengenakan sarung tangan, masker, dan pakaian outer untuk menghindari mikroba yang menempel pada pakaian. Setelah itu, mandi setelahnya agar selalu aman.
Bahan-bahan kimia dan bau yang terdapat pada pembersih toilet dan lantai berbahaya untuk kandungan. Wanita hamil mengalami peningkatan kepekaan terhadap aroma. Beberapa aroma yang biasanya bisa ditoleransi, terkadang memicu rasa pusing, mual dan muntah.
Jika ingin membersihkan kamar mandi, pilihlah pembersih rumahan yang aman dan bebas bahan kimia. Pastikan jendela dan pintu terbuka selama membersihkan kamar mandi dan berada di ruang yang berventilasi baik untuk melindungi diri dan bayi dari aroma yang keras.
Memasang Tirai
Hindari melakukan aktivitas yang memerlukan naik tangga seperti memasang tirai dan membersihkan jendela. Risiko jatuh sangat tinggi karena kemampuan ibu hamil dalam menjaga keseimbangan menurun drastis. Terutama ketika mulai hamil besar.
Laporan: Meisya Harsa Dwipuspita/ Sumber: MomJunction
Dream - Bobot tubuh memang naik drastis saat hamil dan ibu tetap disarankan melakukan olahraga ringan. Salah satu yang sangat direkomendasikan adalah jalan kaki.
Jalan kaki ini bisa membantu menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah ibu hamil. Bukan sekadar jalan, ibu hamil perlu tahu trik jalan kaki yang bisa membuat tubuh tetap fit dan aman. Apa saja?
1. Lakukan dalam Durasi dan Frekuensi yang Aman
Pastikan jalan kaki saat tubuh merasa fiti, bukan ketika sakit kepala, mual atau lemas. Bila memang sudah membaik dari morning sick, bisa dilakukan. Akan lebih aman jika ada yang mendampingi.
Disarankan untuk jalan kaki setidaknya 30 menit per hari. Durasi tersebut boleh ditingkatkan perlahan hingga 60 menit per hari. Frekuensinya dapat dilakukan hingga tiga kali seminggu.
2. Peka pada Kondisi Tubuh
Ibu hamil tidak boleh memaksakan kondisi tubuh. Jangan melakukan jalan kaki hingga kelelahan. Sebagai patokan, ibu harus masih bisa bercakap-cakap berjalan kaki. Ini artinya masih dalam batas aman.
Bila sudah terlalu lelah, napas tersengal-sengal dan tak dapat berbicara, hentikan segera aktivitas jalan kaki dan beristirahatlah. Terlalu ekstrem melakukan aktivitas fisik dapat berakibat buruk pada janin.
3. Cukupi Asupan Air
Jalan kaki untuk ibu hamil dapat menyebabkan pengeluaran cairan yang cukup banyak. Hal ini bisa berakibat pada terjadinya dehidrasi atau kekurangan cairan yang tentunya berbahaya bagi kehamilan dan janin.
Oleh karena itu, salah satu tips jalan kaki saat hamil lainnya adalah selalu minum air dalam jumlah cukup untuk mengganti cairan yang hilang dan mencegah dehidrasi.
4. Hindari Cuaca Panas
Cuaca yang panas akan menyebabkan Anda berkeringat banyak dan menimbulkan dehidrasi. Karena itu, hindari cuaca terlalu panas saat akan berjalan kaki. Pilih waktu pagi hari atau sore hari untuk berolahraga.
Penjelasan selengkapnya baca di KlikDokter
Advertisement
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Menanti Babak Baru Kabinet: Sinyal Menkopolhukam Dirangkap, Akankah Panggung Politik Berubah?
Presiden Prabowo Subianto Reshuffle Kabinet, 5 Menteri Diganti dan Lantik 1 Menteri Baru