5 Cara Menyapih Anak secara Efektif, Mama Wajib Tahu

Reporter : Tantiya Nimas Nuraini
Selasa, 3 September 2019 16:03
5 Cara Menyapih Anak secara Efektif, Mama Wajib Tahu
Pemberian ASI bisa dilakukan hingga anak berusia 2 tahun. Yuk simak informasi cara menyapih anak berikut ini.

Dream – Bagi seorang ibu, pasti selalu ingin memberikan asupan nutrisi terbaik bagi bayinya. Sumbernya adalah air susu ibu (ASI) yang tentunya sangat baik bagi pertumbuhan dan perkembangan buah hati.

Memberikan ASI dimulai setelah bayi lahir hingga usia 2 tahun. Namun ada juga anak yang masih menyusu meskipun usianya sudah 3 atau bahkan 5 tahun.

Kebiasaan menyusu memang jadi hal yang sangat sulit untuk dihentikan. Anak bukan hanya mencari sumber rasa kenyang tapi juga kenyamanan saat menyusu dengan ibu.

Untuk itu sebagian besar anak-anak akan mengalami kesulitan saat harus disapih atau dihentikan kebiasaannya menyusu. Ada yang menangis, mengamuk, tak mau makan dan masih banyak lagi.

Dibutuhkan kesabaran dan bantuan dari ayah, untuk menyapih anak. Apapun caranya, menyapih dengan cinta adalah dasarnya. Jangan sampai anak merasa 'tersiksa' karena disapih.

Panduan menyapih berikut mungkin bisa membantu Sahabat Dream saat menyapih si kecil.

1 dari 5 halaman

Lakukan secara Perlahan

Lakukan secara Perlahan © shutterstock.com

Menyapih tidak hanya sulit untuk si kecil saja, ternyata sang ibu juga ikut merasakan kesulitan. Menyusui sudah menjadi kebiasaan, dengan memberhentikannya tentu akan membuat ibu jadi tidak tega.

Salah satu cara menyapih anak adalah dengan memulai proses secara perlahan. Diperlukan pendekatan yang lambat tapi pasti untuk bisa menghilangkan kebiasaan menyusui pada si kecil. Bisa mulai mengurangi jatah menyusu dengan memberikannya camilan atau makanan pendaping ASI lainnya. Dengan perut yang terisi, memungkinkan si kecil untuk tidak meminta 'nenen' di tiap waktu.

2 dari 5 halaman

Pelajari Kenyamanan Anak

Pelajari Kenyamanan Anak © pixabay.com

Sebelum menyapih si kecil, perlu diperhatikan apakah si kecil memang benar-benar telah siap untuk disapih. Menyapih si kecil pada saat ia belum siap bisa memicu pemberontakan, marah hingga rewel.

Untuk bisa melihat apakah si kecil sudah siap untuk disapih, perhatikan tindakan dan sikap yang ditunjukkannya pada saat tertentu. Menolak untuk duduk dalam waktu yang lama serta sudah bisa makan makanannya sendiri merupakan momen yang paling pas untuk menyapih si kecil. Pastikan juga kenyaman si kecil pada saat proses menyapihnya.

3 dari 5 halaman

Memberikan Kenyamanan Lain

Memberikan Kenyamanan Lain © pixabay.com

Meskipun telah mendapatkan asupan nutrisi lain yang berasal dari makanan yang dikonsumsinya, terkadang si kecil masih ingin menyusu. Selain untuk mengisi perut, adanya ikatan dan kenyamanan yang dirasakan oleh si kecil menjadi faktor utamanya.

Cari kenyamanan lain untuk si kecil. Misalnya dengan membacakan buku, memberi mainan, boneka atau hal-hal disukainya. Ungkapkan juga padanya kalau dirinya sudah semakin besar.

Tanamkan pada anak kalau dirinya sudah bukan bayi lagi, sementara ASI hanya untuk adik bayi. Biasanya dengan begitu, anak lebih mudah menerima.

4 dari 5 halaman

Mengganti dengan Botol Susu

Mengganti dengan Botol Susu © shutterstock.com

Cara menyapih anak selanjutnya adalah dengan mengganti cara menyusui yang sebelumnya dilakukan secara langsung menjadi menggunakan botol susu. Saat menggantinya dengan botol memang tidak mudah. Perbedaan bentuk puting yang ada di botol cenderung akan membuat si kecil tidak mau menyusu pada botol susu.

Pastikan dahulu dot bayi nyaman bagi mulut bayi. Bisa juga memberikan susu dengan gelas atau sendok. Justru jauh lebih baik.

5 dari 5 halaman

Hindari Mengingatkan Tentang 'Nenen'

Hindari Mengingatkan Tentang 'Nenen' © Dream

Salah satu hal penting dalam cara menyapih anak adalah membuat si kecil tidak memikirkan lagi aktivitas menyusu. Bisa mengalihkannya dengan mainan atau memberikannya aktivitas seru.

 

Jangan lupa untuk selalu sediakan camilan yang menarik bagi si kecil. Cara ini cukup efektif untuk membuat perutnya kenyang, tak lagi fokus pada payudara ibu dan melatih oral motoriknya. Biarkan anak mengambil sendiri lalu menggenggam dan mengunyahnya. (mut)
 
 
(Sumber: Boldsky)

Beri Komentar