Bidan Bagikan Gerakan Simpel yang Bantu Persalinan Lebih Nyaman

Reporter : Mutia Nugraheni
Senin, 17 Oktober 2022 13:48
Bidan Bagikan Gerakan Simpel yang Bantu Persalinan Lebih Nyaman
Bisa membuat ruangan di rahim lebih optimal untuk membuat posisi bayi lebih baik agar persalinan lebih lancar.

Dream - Proses persalinan memang tak selalu lancar. Ada beberapa ibu harus menjalani kontraksi hingga belasan jam hingga bukaan lengkap dan bayi lahir. Dalm situasi seperti ini, ibu hamil disarankan untuk melakukan banyak gerakan yang membantu melancarkan persalinan dan membuat tubuh lebih nyaman.

Tantri Maharani, seorang bidan profesional dan pelatih prenatal yoga, membagikan video yang sangat penting bagi para ibu yang akan menjalani persalinan. Dalam video yang diunggah di akun Instagram @tantrimaharanisetyorini, ia membagikan gerakan yang disebut teknik roll over.

" Teknik ini membantu memberikan ruangan kepada janin saat Janin melakukan beberapa manuver dalam proses cardinal movement. Terkadang ketika kita hanya stuck di salah satu posisi saat menjelang persalinan, pada beberapa kondisi janin dengan presentasi dan posisi yang kurang optimal, ruangan yang kurang luas ini membuat janin kurang bisa bermanuver dengan lebih optimal," ungkap Bidan Tantri.

1 dari 6 halaman

Duduk Bersila

Menurutnya, teknik Roll Over bisa membantu memberikan ruang bebas kepada panggul agar janin lebih mudah melalui proses cardinal movement. Teknik ini mudah untuk dilakukan karena tidak membutuhkan sarana apapun dan hanya memutar tubuh saja dengan hati-hati.

Teknik Roll Over

Dimulai dengan duduk bersila dengan menyatukan telapak kaki. Setelah itu, putar tubuh secara perlahan dan rileksi, tarik napas lewat hidung dan buang secara perlahan lewat mulut.

 

2 dari 6 halaman

Posisi Lainnya

Teknik Roll Over

Lakukan juga posisi lainnya, berupa berbaring ke kanan atau ke kiri. Sangga perut dengan bantal dan taruh bantal kecil di kepala.

Teknik Roll Over

Sender juga tubuh di gym ball dengan posisi bersila dan telapak menyatu. Ganti gerakan setiap 30 sampai 60 menit.

3 dari 6 halaman

Lihat videonya

4 dari 6 halaman

Masalah Fisik dan Mental yang Mengintai Ibu Pasca Melahirkan

Dream - Menjalani kehamilan selama 9 bulan, tubuh ibu mengalami perubahan yang sangat pesat dalam waktu singkat. Bukan hanya fisiknya saja, tapi juga hormon dan juga psikologisnya.

Setelah janin cukup umur, persalinan pun terjadi. Dalam proses melahirkan, ibu lalu mengalami kontraksi yang memunculkan rasa nyeri hebat. Belum lagi setelahnya harus menjalani jahitan bila terdapat robekan.

Bagi yang harus menjalani operasi caesar, rasa nyeri setelah operasi akan lebih intens. Terutama beberapa hari setelahnya dan waktu pemulihan juga lebih lama. Dengan banyaknya perubahan dan rasa sakit, membuat para ibu mengalami risiko mengalami kesehatan setelah persalinan.

Dokter Emma Rees, seorang dokter spesialis obstetri dan ginekologi, memaparkan beberapa masalah kesehatan yang sering terjadi pada ibu setelah melahirkan. Untuk itu, ia mengingatkan agar ibu tetap melakukan konsultasi dan mencari pendampingan setelah bayi lahir.

Apa saja keluhan tersebut?

1. Kelelahan hebat/ fatigue
Kebanyakan ibu yang baru melahirkan menerima bahwa rasa lelah setelah melahirkan adalah hal yang wajar. Tubuh memang baru saja melewati " perjalanan panjang" selama melahirkan hingga melahirkan.

" Kurang tidur, merawat bayi, menyusui dan ibu jadi lupa untuk mengurus dirinya sendiri, bahkan merasa bersalah jika meninggalkan bayinya hanya untuk mandi," kata Rees.

Hal tersebut terjadi terus menerus. Bila tak ada dukungan dari pasangan atau orang lain di sekitarnya, ibu akan mengalami kelelahan luar biasa. Tubuhnya akan selalu merasa tegang, nyeri, sulit tidur dan emosinya tak stabil.

Jika ibu merasa lelah hebat, pastikan konsultasi dengan dokter atau bidan. Bisa juga karena tubuh kekurangan zat besi, pemberian suplemen dengan dosis tepat bisa jadi solusi.

 

5 dari 6 halaman

2. Masalah buang air dan usus

Melahirkan anak memberi tekanan ekstrem pada dasar panggul dan ini sering menyebabkan masalah kemih dan atau usus. Bisa berupa prolaps (penonjolan organ panggul ke dalam vagina), wasir (pembengkakan pembuluh darah yang terasa seperti benjolan di sekitar anus), sembelit karena dehidrasi dan sering buang air kecil.

Ilustrasi

Beberapa gejala ini akan hilang seiring waktu dan perubahan pola makan dan asupan cairan. Bila tak kunjung mereda, jangan ragu untuk konsultasi dengan dokter. Bisa jadi ibu membutuhkan bantuan fisioterapis untuk membantu merehabilitasi dasar panggul.

 

6 dari 6 halaman

Keluhan Psikologis

3. Mental yang labil
Selama kehamilan, melalui persalinan dan setelah melahirkan, ibu mengalami perubahan hormonal yang sangat besar. Hal ini pastinya berdampak pada kesehatan mental.

Baby blues merupakan hal yang banyak dialami ibu ada minggu pertama setelah melahirkan. Bagi beberapa ibu, 'baby blues' atau perasaan putus asa dan rendah diri terus berlanjut setelah minggu pertama, bulan pertama, dan bahkan hingga tahun pertama.

Depresi pascakelahiran dapat terjadi kapan saja di tahun pertama setelah melahirkan, jadi penting bagi ibu untuk berkonsultasi dengan psikolog/ psikiater bila merasa kondisi mental tak stabil. Seperti sedih berkepanjangan atau tertekan.

4. Terisolasi
Rasa ini adalah yang sering dialami ibu yang baru melahirkan dan mereka sering menyimpannya rapat-rapat. Ibu tak bisa melakukan banyak hal, karena harus mengurus bayi.

" Bagi sebagian wanita, hal ini menyebabkan hilangnya identitas yang pada gilirannya menyalurkan rasa keterasingan atau terisolasi. Sebagai dokter saya harus mengingatkan setiap ibu yang baru melahirkan untuk tidak lupa merawat dirinya sendiri, tak perlu merasa egois. Ibu yang bahagia sangat dibutuhkan keluarga," pesan Rees.

Sumber: KidSpot

Beri Komentar