Ilustrasi/ Foto: Shutterstock
Dream - Informasi soal surga dan neraka bisa didapatkan anak dari mana pun. Termasuk soal mengerikannya neraka yang mungkin bisa membuat anak jadi takut. Ditambah jika ia melihat gambar ilustrasi atau video soal neraka di Youtube, buku atau mungkin media sosial lain, yang cenderung seram.
Gambaran soal akhirat pun jadi menakutkan bagi anak-anak. Bila anak bertanya soal neraka, surga dan akhirat, penting bagi orangtua untuk memberi penjelasan dengan bijak. Contoh dari ustaz Wildan Imaduddin Muhammad, M.A, Dosen UIN Jakarta, mungkin bisa ditiru.
" Kita bisa memulai dengan menjelaskan bahwa Allah SWT itu Maha Pengasih dan Penyayang. Sesuai dengan ajaran dasar bacaan Basmalah, menyebut Asma-Nya dengan sifat pengasih dan penyayang. Anak-anak yang baik, suka menolong, dan suka membantu sesama akan masuk surga," kata ustaz Wildan, dikutip dari Cariustadz.id.
Menurutnya, memberi penjelasan tersebut bukan berarti ajaran mengenai neraka itu tidak benar. Akan lebih baik jika orangtua terus menanamkan kasi sayang dan rahmat Allah SWT yang jauh lebih besar dalam pikiran anak-anak.
" Kita tidak perlu mengajarkan hal-hal rumit seperti dalil Alquran dan Hadis. Meski saya paham kalau kegelisahan orang dewasa ketika memahami suatu ajaran atau konsep agama harus berlandaskan dalil," ujarnya.
Menurut ustaz Wildan hal ini seperti yang difirmankan Allah SWT dalam surah Al-Zumar ayat 53
Artinya: “ Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah swt. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.”
Menurut Al-Tabari dalam tafsirnya, konteks ayat di atas diturunkan untuk orang-orang Mekkah yang masih menyembah berhala. Mereka meragukan posisi kemusyrikan mereka ketika akan masuk Islam. Turunlah ayat ini bahwa Allah Swt. pasti akan mengampuni semua dosa-dosa orang yang bertaubat.
Dalil lain terdapat dalam hadis Bukhari dan Muslim:
Artinya: Ketika Allah SWT menciptakan makhluk, Dia berkehendak dalam ketentuan-Nya, yang tertulis: Sungguh Rahmat-Ku melingkupi murka-Ku.
Berdasarkan dalil-dalil di atas, kita bisa menjelaskan kepada anak-anak bahwa ajaran Islam tentang surga dan kasih sayang Allah SWT lebih dominan dan lebih utama. Terus isi hati dan pikiran anak-anak dengan segala sesuatu yang menyenangkan dari kasih sayang Allah SWT.
Selengkapnya baca di sini.
Dream - Kesabaran jadi modal penting dalam mengasuh anak. Ada kalanya anak-anak menurut dengan aturan dan perintah orangtua. Sementara, ketika mereka sudah mulai pintar dan dewasa, seringkali sudah memiliki argumennya sendiri dan tak mau menurut.
Orangtua memang harus lebih bijak saat menghadapi anak yang berargumen. Hindari menghadapinya dengan emosi meletup dan dianjurkan untuk memperbanyak istigfar. Islam mengingatkan untuk tetap menjaga lisan dan hati-hati berucap saat menghadapi anak.
Terkadang ketika sedang marah, ada ucapan buruk yang tak sengaja terlontar. Pastikan saat marah dengan anak, jangan sampai keluar ucapan penuh sumpah buruk apalagi sampai melaknat.
Seperti hadist berikut yang dikutip dari BincangMuslimah.
Artinya: dari Jabir berkata,……”Kami pernah berjalan bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam dalam peperangan Buwath, beliau mencari Al Majdi bin Amru al Juhani. Unta yang diberi minum dijaga oleh lima, enam dan tujuh orang, kemudian salah seorang penunggu unta dari Anshar mengelilingi unta miliknya, setelah itu unta diderumkan kemudian ia naik. Ia menggusah untanya tapi tetap saja diam, lalu ia berkata pada untanya: Hus, semoga Allah melaknatmu. Lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bertanya: “ Siapa yang melaknat untanya itu?” ia menjawab: Saya, wahai Rasulullah. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “ Turunlah, jangan menyertai sesuatu yang terlaknat. Janganlah kalian mendoakan keburukan pada diri kalian, jangan mendoakan keburukan pada anak-anak kalian, jangan mendoakan keburukan pada harta-harta kalian, janganlah kalian menepati saat dikabulkannya doa dari Allah lalu Ia akan mengabulkan untuk kalian.” (HR. Muslim)
Terdengar mudah, tapi sebenarnya butuh pengendalian diri yang sangat besar. Terutama saat menghadapi tingkah laku anak-anak yang sangat menguras emosi, sementara orangtua dalam kondisi lelah. Rasulullah SAW mengingatkan agar harus berhati-hati saat mengungkapkan rasa kecewa pada buah hati. Selengkapnya baca di sini.
Advertisement