Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
ream - Berpuasa memang hanya diwajibkan untuk mereka yang sudah baligh. Bagi anak-anak yang masih kecil, biasanya orangtua mulai melatihnya. Ada yang belajar bangun sahur, kemudian buka puasa pada saat azan Zuhur.
Ada juga anak yang kuat berpuasa, dan baru buka saat azan Maghrib. Mengajarkan anak berpuasa sejak dini memang harus dibiasakan, agar nantinya saat wajib berpuasa mereka tidak kaget.
Dalam Islam, anak wajib berpuasa saat memasuki usia baligh antara 9 hingga 15 tahun. Bagaimana menurut dokter gizi? Apakah aman bagi kesehatan jika anak mulai puasa di usia dini?
Dokter spesialis anak konsultan nutrisi metabolik, Cut Nurul Hafifah, mengatakan bahwa orangtua bisa mulai mengajarkan anak berpuasa ketika berusia di atas 7 tahun.
" Pada usia ini dampak kesehatan yang tidak diinginkan akibat berpuasa semakin jarang ditemui," kata Nurul dikutip dari Liputan6.com.
Dalam pemaparannya, semakin kecil usia anak, maka cadangan glikogen yang dimilikinya semakin sedikit. Hal ini membuat anal lebih berisiko mengalami hipoglikemia atau berkurangnya kadar gula dalam tubuh.
Dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Pondok Indah-Pondok Indah, Jakarta ini mengatakan anak di bawah 7 tahun merupakan kelompok yang lebih berisiko mengalami hipoglikemia apabila berpuasa.
" Selain itu kelompok usia ini lebih rentan mengalami kekurangan cairan. Perubahan pola tidur akibat bangun sahur juga dapat berdampak pada kemampuan di sekolah," ujarnya.
Bila anak sudah lebih besar, ketika memasuki usia remaja, risiko hipoglikemia akan semakin berkurang. Mereka sudah lebih mampu menahan lapar dan haus. Nurul merekomendasikan orangtua untuk mengajarkan anak berpuasa dari makanan padat terlebih dahulu.
Bolehkan anak untuk minum air demi menghindari kekurangan cairan, terutama bila cuaca panas. Selain itu, cobalah untuk ajak anak melakukannya selama 6 jam terlebih dulu mulai dari bangun pagi hingga jam 12 siang.
" Dengan pola seperti ini, anak belajar menahan lapar dari makanan yang sehari-hari dimakan. Selanjutnya, Anda dapat mulai mengajarinya untuk menahan haus. Umumnya anak masih dapat menoleransi tidak minum air selama 2 sampai 4 jam," ungkapnya.
Laporan Giovani Dio/ Sumber: Liputan6.comhttps://www.liputan6.com/
Dream - Mengajarkan puasa memang harus dilakukan sejak dini. Bisa dimulai sejak anak usia 5 tahun, tak perlu hingga Maghrib, tapi pastikan anak mengetahui kalau sebagai muslim kita harus berpuasa saat Ramadhan.
Pada anak yang sudah berusia 7 tahun, tentunya harus diusahakan puasa hingga Maghrib. Nah, ada hal yang harus diketahui orangtua jika anak sudah berpuasa penuh. Pastikan menu sahur dan berbuka sangat kaya nutrisi.
" Berbeda dengan orang dewasa, ketika berpuasa tubuh anak-anak akan lebih mudah lemas. Karenanya, sebagai orangtua sudah seharusnya kita memenuhi asupan nutrisi yang diperlukannya secara optimal, supaya anak kita bisa beraktivitas seperti biasa, dan tetap terjaga daya tahan tubuhnya," tulis dr. Frieda Handayani dalam akun Instagramnya.
Ia juga memberi saran menu makanan sahur. Usahakan untuk selalu ada buah dan sayur untuk anak.
" Ketika sahur, sebaiknya hindari mengonsumsi makanan yang sekedar praktis dan mengenyangkan. Makanan sahur sangatlah penting, dengan memberinya lebih banyak sayuran dan buah-buahan yang kaya serat, akan membantu rasa kenyang yang lebih lama," pesan dr. Frieda.
Untuk menu buka puasa, disarankan memberikan kurma pada anak atau segelas teh manis. Hal ini agar kekurangan glukosa saat puasa seharian bisa segera terpenuhi. Hindari juga memberinya makanan cepat saji, goreng-gorengan, atau makanan dengan kandungan gula tinggi.
Dream - Ibadah puasa seperti sekarang jadi keberkahan bagi umat Islam. Bagi perempuan, rupanya ibadah satu ini memiliki efek lain terkait kesuburan.
Puasa dapat memperpanjang masa subur perempuan karena membatasi asupan kalori. Selain itu, puasa juga membantu perempuan untuk menghasilkan sel telur atau ovum lebih banyak.
Sebuah penelitian yang dilakukan peneliti dari Harvard dan Massachusetts General Hospital (MGH) yang menunjukkan bahwa membatasi asupan kalori mencit betina dewasa dapat mencegah terjadinya kelainan pada kehamilan.
Selain itu, membatasi asupan kalori juga dapat mencegah penurunan kualitas sel telur. Puasa akan mengurangi kadar gula dalam darah dan kemudian mempengaruhi hormon reproduksi. Sehingga, memberikan kelancaran pada siklus menstruasi dan produksi sel telur.
Bagi pria, puasa tidak memberikan efek buruk terhadap kualitas sperma. Puasa malah akan meningkatkan fungsi organ reproduksi. Kadar asam dan basa di dalam tubuh bisa jadi lebih seimbang saat puasa. Ini membuat fungsi berbagai organ tubuh pun semakin meningkat.
Nah, jika sedang berusaha untuk memiliki keturunan, tak ada salahnya rajin berpuasa ya.
Laporan Ivana Okta/ Sumber: Fimela.com
Advertisement
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Bukan Hanya Terkenal, Ellips Buktikan Diri Paling Dicintai Konsumen Lewat Penghargaan YouGov
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Fakta-Fakta di Balik Meninggalnya Nandi Juliawan, Pemeran Encuy Preman Pensiun