Dream - Perubahan fisik pastinya terjadi ketika ibu tengah menjalani kehamilan. Mulai dari payudara yang membesar, perut yang buncit, hingga beberapa bagian tubuh mengalami bengkak.
Begitu juga dalam hal emosi. Beberapa ibu hamil mengeluhkan jadi sangat sensitif, bukan hanya mudah menangis, tapi juga tersinggung dan mudah marah. Hal kecil bisa dengan mudah memantik emosi.
Hormon seringkali 'disalahkan' atas kondisi tersebut. Benarkan kondisi ibu jadi gampang marah karena hormon?
" Anda tidak bisa menyalahkan perubahan suasana hati saat hamil karena serangan hormonal. Hormon mungkin berperan, tapi belum ada data medis yang pasti,” kata Lori Altshuler, MD, Director of the Mood Disorders Research Program di University of California.
Menurut Altshuler, hal yang lebih mungkin adalah ketidaknyamanan kumulatif selama kehamilan. Hal ini membuat ibu hamil jadi lebih mudah terpancing emosinya.
“Pada bulan-bulan awal, beberapa wanita mengalami mual, kelelahan, nyeri payudara, dan ketakutan akan terjadi sesuatu yang tidak beres,” kata Clark Gillespie, MD, penulis buku Your Pregnant Month by Month.
Kondisi tersebut kemudian memicu insomnia, tekanan yang lebih besar pada usus dan kandung kemih, serta rasa tak nyaman di semua tubuh. Hal ini kemudian menyebabkan mood yang berantakan dan mudah marah.
Penting untuk menjaga emosi tetap sehat selama kehamilan. Pasalnya emosi yang dibiarkan tak terkendali bisa menjadi stres dan depresi yang bisa berdampak buruk pada kesehatan ibu dan janin. Bica coba cara-cara berikut untuk mengurangi hasrat ingin marah-marah saat hamil.
Menghindar
Hindari diskusi yang hanya akan membuat darah ibu 'mendidih'. Bila memang tak bisa menghindari, beri tahu kalau kondisi ibu sedang tak stabil dan butuh ketenangan.
Tetap aktif
Lakukan aktivitas fisik dengan rutin. Seperti berenang, berjalan kaki, yoga, atau olahraga lain yang aman. Hal ini akan membantu meringankan ketidaknyamanan fisik.
Melampiaskan emosi di atas kertas bisa sangat melegakan. Bisa membuat jurnal, puisi atau mungkin mengetik email yang isinya apapun hal negatif dalam pikiran. Setidaknya kemarahan sudah tersalurkan dan tidak menyakiti orang lain.
Minta bantuan profesional
Bila memang ibu sangat sulit mengontrol rasa marah, cobalah untuk minta bantuan profesional. Bisa konsultasi dengan psikolog atau psikiater. Jangan membiarkannya, karena bisa jadi berlanjut setelah melahirkan dan kemudian berisiko menjadi depresi pasca persalinan.
Sumber: Parents
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN