Main Dengan Anak/ Foto: Shutterstock
Dream - Sahabat Dream, kapan terakhir kali kamu menghabiskan waktu berkualitas dengan anak? Banyak orangtua yang lebih banyak menghabiskan waktu untuk pekerjaannya dibandingkan menghabiskan waktu dengan anaknya.
Menghabiskan waktu bersama anak, dengan fokus penuh, duduk dan bermain bersamanya, sering terlewatkan oleh orangtua. Ketika pagi hari, anak-anak sudah berangkat ke sekolah, setelah mereka pulang akan melakukan aktivitas lain seperti les. Sedangkan orangtua sibuk dengan pekerjaan lain.
Hal tersebut jika terus-menerus dibiarkan dapat mengakibatkan hubungan orangtua dengan anak jadi merenggang. Kondisi ini bukan hanya terjadi pada orangtua yang bekerja, tapi bisa juga pada ibu rumah tangga yang selalu disibukkan dengan pekerjaan rumah tangga.
Sebisa mungkin, sediakan waktu khusus untuk anak 10 hingga 20 menit per hari. Pastikan di waktu tersebut ayah dan ibu memfokuskan tubuh dan pikirannya untuk anak. Main dan dengarkan cerita mereka dengan seksama.
" Jika ada satu hal yang dapat saya anjurkan untuk dilakukan dengan anak-anak, itu adalah merencanakan dan menghabiskan waktu khusus yang dijadwalkan secara teratur setiap hari. Waktu ini dapat mereka andalkan untuk bisa mendapatkan perhatian orangtuanya secara penuh," kata Daisy seorang ahli parenting.
Biarkan anak yang 'mengontrol' di waktu yang khusus disediakan untuknya. Mereka mungkin ingin bermain dengan mainan, atau terlibat dalam permainan imajinatif.
Letakkan ponsel di ruangan lain dan nikmati kebersamaan dengan anak semaksimal mungkin. Cobalah untuk tidak mengajari atau mengoreksi anak di waktu ini.
“ Anak-anak perlu merasa bahwa orangtua melihat, memahami, dan memperhatikan mereka. Karena ketika seorang anak merasa terhubung dengan orangtua, mereka akan lebih kooperatif. Hubungan orangtua dan anaknya yang kuat adalah cara yang paling ampuh untuk memberikan pengaruh positif pada mereka,” kata Sarah Rosensweet, seorang parenting coach di Toronto.
Laporan Devi Tri Aprilianza/ Sumber: Huffingtonpost
Dream - Bagi orangtua yang sehari-hari bekerja, menyediakan waktu untuk bermain bersama anak memang cukup sulit. Sesampainya di rumah, ketika tubuh dan pikiran sudah sangat lelah, rasanya ingin langsung istirahat.
Sebelum istirahat, selalu ingat kalau anak membutuhkan koneksi dan perhatian dari orangtua setiap hari. Hal ini tak boleh diabaikan dengan perkembangan psikologisnya.
Lalu bagaimana jika ayah atau bunda sudah sangat lelah dan si kecil sangat ingin bermain bersama? Langkah pertama, bersihkan diri lebih dulu sepulang dari kantor. Kedua, pastikan perut dalam kenyang karena jika lapar akan sulit menikmati waktu bersama anak.
Ketiga, taruh ponsel jauh-jauh, jika perlu matikan. Fokuskan tubuh dan pikiran ke anak. Saskhya Aulia Prima, psikolog profesional, lewat akun Instagramnya @saskhya membagikan ide permainan yang bisa dilakukan bersama anak, saat sedang kelelahan.
" Kita paham kalau bermain itu salah satu kebutuhan anak yang memiliki banyak manfaat. Tapi di sisi lain, gak setiap saat orang tuanya ini penuh semangat dan energi untuk main sama mereka! Nah ini beberapa cara supaya bisa tetep bikin anak happy, tanpa menguras energi orang tua terlalu banyak. Semoga bisa jadi solusi yah!," tulis Saskhya.
Coba saja tiga permainan berikut dan sesuaikan dengan kesukaan anak. Pastikan tetap berada di dekat mereka agar koneksi tetap terbangun.
Dance Freeze
Orangtua sebagai DJ yang mengatur lagu, lalu biarkan anak yang menari. Anak harus langsung freeze/ mematung saat lagunya berhenti. Untuk lagunya biarkan anak yang menentukan.
Role Play
Orangtua berperan sebagai pembeli dan anak sebagai penjual. Sediakan beberapa koin dan barang. Orangtua bisa duduk dan membeli barang dengan koin. Jadi bisa sambil istirahat. Permainan ini bisa untuk mengenalkan konsep uang dan berhitung, meningkatkan kreativitas dan keterampilan sosial.
Menemani anak mainan sensori
Isi wadah/baskom dengan spons, es batu, serta pewarna makanan. Biarkan anak memindahkan dan merasakan sensasi dingin dan perubahan warna. Mainan ini untuk mendorong perkembangan motorik anak.
Sumber: Saskhya Aulia
Dream - Liburan semester jelang tahun ajaran baru kali ini masih dalam situasi pandemi, bahkan kondisinya jauh lebih parah dari 2020 lalu. Anak-anak masih tak bisa bebas untuk ke tempat bermain, liburan ke rumah nenek atau mencari hiburan.
Kita harus tetap di rumah demi mengurangi risiko penularan. Untuk mengisi liburan, pastikan anak tetap bermain meski hanya di rumah saja. Para orangtua, coba luangkan waktu bermain bersama anak dan menjalin ikatan kekeluargaan yang lebih kuat.
Main bola, lempar bantal, puzzle, balon atau hal yang disukai anak. Bisa juga menuliskan permainan dalam kertas, lalu digulung dan dipilih dengan mata tertutup. Ini membuat suasana jadi lebih seru.
" Maria Montessori mengungkapkan bahwa ‘play is the work of the child’, sehingga sudah menjadi kebutuhan utama anak untuk bermain dan perlu kita penuhi. Namun, di tengah banyaknya pilihan permainan yang ada saat ini, orangtua berperan penting untuk memilih permainan yang tepat," kata Vera Itabiliana Hadiwidjojo, seorang psikolog dalam rilis yang diterima Dream.
Dalam memilih jenis permainan, ada hal-hal yang harus diperhatikan orangtua. Vera menekankan aspek penting memilih permainan untuk anak yaitu PILES:
1. Physical (perkembangan fisik/motorik)
Berikan proporsi yang seimbang antara permainan virtual dengan permainan yang melibatkan fisik. Permainan fisik bermanfaat untuk mengembangkan kemampuan koordinasi motorik kasar anak, seperti berlari, melompat, memanjat, mengayuh, dan lain-lain. Untuk kemampuan koordinasi motorik halus, anak-anak bisa diajak membuat prakarya atau konstruksi bangunan mereka sendiri.
2. Intellectual (kemampuan kognitif/berpikir)
Kegiatan bermain sambil belajar berperan penting untuk mengembangkan kecerdasan intelektual anak. Misalnya, ketika mengajak anak bermain board game seperti catur dan monopoli, anak bisa mulai memahami konsep matematika dasar, seperti penjumlahan, pengurangan, serta kemampuan penalaran dan pemecahan masalah.
3. Language (bahasa)
Untuk mengembangkan keterampilan bahasa lewat bermain, pilihlah permainan yang memerlukan interaksi, seperti tebak kata, scrabble, bermain peran atau kuis trivia. Selain itu, orang tua juga bisa mengobrol bersama anak selama atau setelah permainan berlangsung.
4. Emotional (emosi)
Aspek emosional adalah melatih anak-anak untuk belajar menangani emosi mereka dengan cara yang baik dan sehat, entah itu emosi negatif maupun positif. “ Orang tua berperan penting untuk mendampingi anak agar anak bisa mendapatkan keterampilan emosional dari permainan, termasuk mengajari cara bekerja sama dengan orang lain, dan cara menerima kekalahan dengan sportif,” ungkap Vera.
5. Social (sosialisasi)
Kecerdasan sosial pada dasarnya melatih anak-anak untuk bisa berinteraksi secara efektif dengan orang lain, mempelajari norma-norma yang berlaku, dan memiliki moral yang baik. Jenis permainan yang melibatkan beberapa pemain (permainan kelompok) sangat baik untuk melatih kemampuan ini, karena anak didorong untuk berinteraksi dan bekerja sama dengan orang lain.
Salah satu permainan yang bisa dilakukan di rumah saat pandemi adalah permainan virtual. Bisa tengok " Paddle Pop Main Yuk Seaventure” yang bekerja sama dengan Jakarta Aquarium Safari dari April-Juni 2021.
Orangtua dan nak dapat menikmati wisata virtual dunia bawah laut secara gratis lewat situs paddlepopmainyuk.com. Ada banyak ide bermain yang menyenangkan dan bermanfaat dari Wonderfest, Buumi Playscape, Mungilmu, Rumah Dandelion. Gratis dan bisa daftar melalu Whatsapp: 0858 1223 1223 atau intip Instagram @paddlepop.idn.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN