Wondaleaf
Dream - Kondom termasuk alat kontrasepsi yang cukup praktis. Biasanya digunakan kaum pria dan ada juga produk kondom khusus wanita yang bentuk dan pemakaiannya tentu berbeda.
Kini, ternyata ada satu produk kondom yang bisa digunakan baik oleh pria maupun wanita. Merupakan kondom uniseks pertama di dunia yang diciptakan oleh dokter kandungan asal Malaysai.
Dikutip dari World of Buzz, kondom ini bermerek Wondaleaf dan telah digunakan selama beberapa tahun terakhir tapi belum dijual secara komersial. Dokter John Tang Ing Chinh yang berbasis di Sibu, Sarawak, menciptakan kondom tersebut dari material pembalut luka yang biasa digunakan oleh kalangan medis.
“ Ini pada dasarnya adalah kondom biasa dengan penutup perekat. Ini menempel pada vagina atau penis, serta menutupi area yang berdekatan untuk perlindungan ekstra, ” kata dr. John.
Perekat hanya dioleskan pada satu sisi kondom. Artinya bisa dibalik dan digunakan oleh pria dan wanita. Kondom sendiri terbuat dari material poliuretan, dan berfungsi seperti kondom lainnya.
" Begitu memakainya, sering tidak menyadari bahwa itu ada di sana," ujar dr. John.
Produk kondom sejauh ini sedang menjalani tahapan penelitian dan uji klinis. Kemungkinan besar akan tersedia untuk pembelian komersial online pada akhir 2021.
John menciptakan produk ini ternyata karena “ muak dan lelah” dengan aborsi dan khawatir akan penyebaran penyakit menular seksual. Ini mendorongnya untuk meneliti akar penyebab masalah ini.
Dia juga menyadari bahwa banyak pasiennya tidak mengetahui kondom wanita. Sebagian besar pasangan memilih untuk tidak menggunakan kondom jika si pria tidak ingin menggunakan kondom. Hal ini memicu ide Wondaleaf Unisex Condom, yang diciptakan pada 2014.
Dream - Ada banyak pilihan kontrasepsi untuk mencegah kehamilan. Seperti pil, patch, suntikan atau IUD. Jenis kontrasepsi bagi perempuan memang cukup banyak. Sementara bagi pria, biasanya hanya berupa kondom atau vasektomi.
Kini, ada jenis kontrasepsi baru yang dikembangkan di Jerman diperuntukkan bagi kaum pria. Diciptakan oleh Rebecca Weiss, lulusan desain industri dari University of Munich.
Dilansir Parents.com, alat kontrasepsi tersebut bernama Coso. Bentuknya seperti humidifier dan cara kerjanya seperti ultrasonografi.
" Pengguna tinggal memasukkan air ke dalam perangkat hingga tanda yang ditunjukkan, yang diatur bersama dengan dokter sesuai dengan ukuran testis individu. Kemudian air dipanaskan hingga suhu pengoperasian. Coso lalu siap untuk digunakan. Pengguna merentangkan kakinya dan duduk untuk menempatkan testis di perangkat. Proses ultrasound berlanjut selama beberapa menit," kata Weiss.
Bagi pria yang menggunakan alat ini, hanya perlu menggunakan COSO setiap beberapa bulan untuk mengurangi motilitas sperma dan mencegahnya menempel dan membuahi sel telur setelah berhubungan.
Weiss mengatakan dia mengembangkan ide ini setelah didiagnosis dengan kanker serviks. Kondisi tersebut membuatnya tak bisa mengonsumsi pil KB dan menggunakan kontrasepsi lain.
" Ketika saya dan pasangan saya mencari metode alternatif, kami menyadari kurangnya alat kontrasepsi pria," tulisnya.
Weiss mengatakan prosedur tersebut hanya diuji pada hewan. Kini, alat tersebut masih dalam tahap uji klinis.
Laporan Syifa Putri Naomi
Dream – Beberapa pasangan memilih untuk menunda kehamilan karena memiliki pertimbangan tertentu. Kini, cukup banyak pilihan alat kontrasepsi yang bisa membantu pasangan untuk melakukan perencanaan kehamilan lebih detail.
Mungkin Sahabat Dream juga menggunakan salah satunya. Sayangnya, tak semua alat kontrasepsi langsung nyaman dipakai. Pada beberapa orang, jenis kontrasepsi tertentu memunculkan keluhan dan rasa tak nyaman.
Memang, tubuh membutuhkan waktu penyesuaian dengan kontrasepsi yang digunakan namun jika terus terjadi keluhan, pertimbangkan untuk mengganti kontrasepsi. Apa saja tandanya?
Pendarahan yang berkelanjutan
Dilansir dari Popsugar, pendarahan bisa menjadi efek samping awal dari metode kontrasepsi hormonal baru. “ Hampir semua metode hormonal dapat menyebabkan bercak pada awalnya,” ujar Maria Sophocles, MD, seorang dokter kandungan dan direktur Women’s Healthcare of Princeton.
Keluhan ini bisa terjadi pada mereka yang menggunakan alat kontrasepsi seperto pil KB, patch, ring, suntikan, patch, dan IUD Hormonal. Jika pendarahan terus berlanjut dalam jangka waktu lama, bisa jadi memang tidak cocok.
Hubungi dokter jika mengalami kram menstruasi yang menyakitkan atau sangat tidak nyaman sampai mempengaruhi kegiatan sehari-hari. Dokter Sophocles menjelaskan, masalah seperti radang usus buntu, radang panggul, dan kehamilan ektopik, perlu disingkirkan terlebih dahulu.
Jika rasa sakit berasal dari menstruasi, beralih ke kontrasepsi hormonal berpotensi membantu. Coba untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mencari kontrasepsi yang paling nyaman dan cocok digunakan.
Pil KB perlu diminum setiap hari agar efektif mencegah kehamilan. Kehilangan pil atau lupa meminumnya membuat kontrasepsi ini kurang dapat diandalkan karena meningkatkan peluang untuk kehamilan yang tidak direncanakan.
Jadi, jika sering lupa minum pil KB, mungkin ini saat yang tepat untuk mempertimbangkan metode kontrasepsi yang berbeda. “ Jika sulit untuk mengingat pil yang harus diminum, ada banyak pilihan lain yang tidak memerlukan banyak usaha,” kata dr. Sophocles.
Ia memberi contoh long-acting reversible contraceptives (LARC) sebagai pilihan yang sangat baik. Alat kontrasepsi ini mencakup implant lengan (Nexplanon)
Merasa down atau depresi
Jika merasa bahwa kontrasepsi hormonal mengacaukan suasana hati secara negatif, dr. Sophocles merekomendasikan untuk hubungi dokter dan lakukan evaluasi. Ini bisa menjadi pertimbangan untuk mengganti alat kontrasepsi lain.
“ Situasi ini dapat terjadi saat menggunakan pil KB dan metode hormonal kombinasi lainnya seperti estrogen plus progesterone,” ujar dr. Sophocles.
Laporan Elyzabeth Yulivia
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik