Respons 'Panas' Warganet Soal Anjuran BKKBN yang Minta Tiap Keluarga Punya Satu Anak Perempuan

Respons 'Panas' Warganet Soal Anjuran BKKBN yang Minta Tiap Keluarga Punya Satu Anak Perempuan

© Tiap tahunnya jumlah angka pernikahan di Indonesia terus menurun. Instagram @dokterhasto

Dream - Angka pernikahan di Indonesia ternyata cenderung menurun tiap tahunnya. Hal tersebut membuat Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dokter Hasto Wardoyo, berusaha mencari solusi dengan menganjurkan tiap keluarga memiliki setidaknya satu anak perempuan.

© Tiap tahunnya jumlah angka pernikahan di Indonesia terus menurun. Instagram @dokterhasto

Anjuran tersebut disampaikannya saat berada di Universitas Negeri Semarang beberapa waktu lalu. Menurut data BKKBN, dulu angka pernikahan dalam setahun mencapai lebih dari 2 juta. Saat ini, meskipun jumlah usia nikahnya masih cukup besar, tapi hanya sekitar 1,5 sampai 1,7 juta.

© Tiap tahunnya jumlah angka pernikahan di Indonesia terus menurun. Instagram @dokterhasto

“Saya berharap adik-adik perempuan nanti punya anak rata-rata satu perempuan. Kalau di desa ada 1000 perempuan maka harus ada 1000 bayi perempuan lahir. Hal itu diperlukan agar suatu desa tidak zero growth bahkan minus growth, lama-lama habis orangnya,” kata dokter Hasto, beberapa waktu lalu.

© Tiap tahunnya jumlah angka pernikahan di Indonesia terus menurun. Shutterstock

Ia juga mengungkap data di Jawa Tengah sendiri, Angka Kelahiran Total yaitu 2,04. " Secara nasional saya memiliki tanggung jawab agar penduduk tumbuh seimbang,” katanya, dikutip dari Liputan6.com

Respons 'Panas' Warganet

© Tiap tahunnya jumlah angka pernikahan di Indonesia terus menurun. 2024 dream.co.id

Imbauan Hasto tersebut ditanggapi beragam oleh warganet. Banyak yang tidak setuju dengan aturannya. Salah satunya pemilik akun Tiktok @95_laras, yang sampai membuat video menanggapi wacana satu anak perempuan dalam satu keluarga.

" Sumpah gak abis pikir banget, kenapa cuma anak perempuan aja, apa karena perempuan yang punya rahim dan dituntut untuk melahirkan generasi baru, gitu," ungkap pemilik akun TikTok @95_laras.

Menurutnya saat ini generasi muda di Indonesia justru cenderung banyak yang malas menikah karena berbagai faktor.

© Tiap tahunnya jumlah angka pernikahan di Indonesia terus menurun. Shutterstock

Seperti kondisi kesehatan mental dan ekonomi. Wacana tersebut tampak seperti bukan solusi yang tepat. Kritikan tersebut langsung ramai komentar.

" Being girl in Indonesia emang sesulit itu," komentar @Nadya Urmila.

" Masalahe kalo faktor ekonomi kurang pemerintah mau/bisa kasih biaya hidup, pendidikan dan kesehatan si anak kelak?," tulis @yutami.

" Masalahnya tuh ekonomi.. kenapa solusi yg diambil pemerintah gitu????," respons @Guru Malas Gerak.