Studi Ungkap Gaya Parenting Orangtua Muda di Indonesia Ternyata Sangat Progresif

Reporter : Editor Dream.co.id
Kamis, 27 Juni 2024 16:12
Studi Ungkap Gaya Parenting Orangtua Muda di Indonesia Ternyata Sangat Progresif
Gaya parenting orangtua di Indonesia berubah akibat pengaruh ekonomi dan perubahan selama pandemi Covid-19.

1 dari 21 halaman

Studi Ungkap Gaya Parenting Orangtua Muda di Indonesia Ternyata Sangat Progresif

Studi Ungkap Gaya Parenting Orangtua Muda di Indonesia Ternyata Sangat Progresif © Studi Ungkap Gaya Parenting Para Orangtua Muda di Indonesia Ternyata Sangat Progresif shutterstock

2 dari 21 halaman

© Pastikan anak-anak juga diberikan waktu untuk bermain sesukan hati dan membuat spontanitas. Shutterstock

Dream - Keluarga merupakan lingkup terkecil yang menjadi tempat kita tumbuh dan berkembang. Keluarga mengalami dinamika-dinamika tertentu yang menyesuaikan keadaan zaman.

3 dari 21 halaman

Dulu, kamu mungkin merasa berkumpul bersama keluarga merupakan suatu kewajiban. Sekarang, banyak orang yang berkumpul bersama keluarga karena merasa rindu.

Hal tersebut tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga Asia Tenggara. Lalu, bagaimana dinamika keluarga Asia Tenggara di tahun 2024?

4 dari 21 halaman

© Gaya parenting orangtua di Indonesia berubah akibat pengaruh ekonomi dan perubahan selama pandemi Covid-19. 2024 dream.co.id

5 dari 21 halaman

Berdasarkan hasil temuan Hakudo Institute of Life and Living ASEAN (HILL ASEAN), dinamika keluarga di Asia Tenggara pada 2024 dipengaruhi oleh beberapa hal.

Di antaranya adalah perbaikan di bidang ekonomi yang mendukung pendekatan baru di bidang keuangan, Covid-19 yang melanda dunia di tahun 2019, serta kesadaran akan kebebasan, privasi, dan kesehatan mental yang mendorong tumbuhnya rasa individualisme.

6 dari 21 halaman

"Dulu, kita tuh selalu memaksakan apalagi sebagai orang tua kalau kita harus bareng bareng atau melakukan semuanya bersama-sama. Anak-anak atau istri jadi gak punya pilihan. Individualisme yang sekarang itu sebenarnya tetep mereka bersama, tapi ada respec

7 dari 21 halaman

Nilai-nilai di Keluarga Asia Tenggara

Pada 2014, HILL ASEAN  melakukan studi tentang keluarga. Kita menyadari jika dalam 10 tahun terakhir, banyak perubahan yang terjadi di masyarakat.

Keluarga juga merupakan inti dari masyarakat dan segala hal diawali dari keluarga. Dari studi, HILL ASEAN mengungkap nilai-nilai baru dari keluarga di Asia Tenggara.

8 dari 21 halaman

Always-on Connection ke Sharing-on-Demand

imageAlways-on Connection ke Sharing-on-Demand" /> © Gaya parenting orangtua di Indonesia berubah akibat pengaruh ekonomi dan perubahan selama pandemi Covid-19. Ketahui apa saja perubahan yang dialami. Shutterstock

Sepuluh tahun lalu, kemajuan teknologi seperti media sosial dan panggilan video memungkinkan keluarga yang tinggal berjauhan bisa terhubung terus menerus. Namun, koneksi yang terus terhubung ini ternyata menjadi beban.

9 dari 21 halaman

Hal itu membuat anggota keluarga kini memilih untuk berbagi informasi sesuai permintaan dan memilih waktu atau topik yang paling relevan.

Perubahan ini ternyata memperkuat, bukan melemahkan ikatan keluarga karena mereka memanfaatkan platform media sosial untuk saling memberi kabar.

10 dari 21 halaman

We-nique Family

Anak-anak merupakan simbol untuk mewujudkan kreativitas keluarga. Keunikan mereka merupakan hal yang penting bagi keluarga di Asia Tenggara karena bisa dijadikan panutan bagi keluarga lain. 

Untuk menjadi unik, keluarga akan memanfaatkan berbagai platform, memilih aktivitas yang berbeda dari yang lain, hingga menyesuaikan tradisi guna menampilkan keunikan keluarga mereka.

11 dari 21 halaman

Me in We

imageMe in We" /> © Studi Ungkap Gaya Parenting Para Orangtua Muda di Indonesia Ternyata Sangat Progresif Unsplash

Dalam keluarga selalu 'ada aku dalam kita'. Berdasarkan faktor pendorong dinamika keluarga di Asia Tenggara, perkembangan ekonomi dan individualisme ternyata menimbulkan peningkatan dalam penghormatan privasi dan otonomi di masyarakat.

12 dari 21 halaman

Perubahan ini membuat orang tua di Asia Tenggara lebih memprioritaskan untuk mengajarkan anak mereka cara berpikir kritis dan memberi kebebasan yang lebih besar untuk menentukan pilihan.

Dengan melakukan itu, mereka bisa mewujudkan aspirasi generasi orang tua yang sebelumnya tidak tercapai.

13 dari 21 halaman

Parenting 2.0

Gaya parenting saat ini jadi lebih 2.0. Artinya, tumbuh kembang diri, kebahagiaan, dan bimbingan.

Berbeda dengan cara parenting yang lebih ketat di masa lalu, keluarga Asia Tenggara saat ini tidak hanya dipandang sebagai investasi atau asuransi untuk masa depan anggota keluarganya, tetapi lebih sebagai sumber pertumbuhan dan kebahagiaan.

14 dari 21 halaman

Dinamika pada Keluarga di Indonesia

Pada keluarga di Indonesia, ditemukan beberapa hal unik dan mencolok dibandingkan dengan negara Asia Tenggara lainnya.

Indonesia menjadi negara dengan persentase tertinggi di Asia Tenggara (84%) yang mempercayai bahwa pendidikan agama atau kepercayaan religius itu kunci untuk menjadi orang baik dan berbudi luhur.

15 dari 21 halaman

© Gaya parenting orangtua di Indonesia berubah akibat pengaruh ekonomi dan perubahan selama pandemi Covid-19. 2024 dream.co.id

16 dari 21 halaman

“Di Indonesia, agama itu ada di tengah-tengah di mana perannya tidak sekedar meneruskan tradisi dari keluarga mengenai agama. Pada saat mereka mengadopsi pengajaran-pengajaran yang diajarkan oleh agama, mereka melakukannya lebih kepada sukarela karena mer

17 dari 21 halaman

© Gaya parenting orangtua di Indonesia berubah akibat pengaruh ekonomi dan perubahan selama pandemi Covid-19. 2024 dream.co.id

Selain itu, di Indonesia, orangtua menerapkan experimental syncretic parenting atau gaya pengasuhan progresif. Artinya, para orangtua menciptakan gaya pengasuhan sendiri, tapi tetap menjunjung tinggi tradisi serta kepercayaan religius.

18 dari 21 halaman

"Penelitian ini menemukan bahwa keluarga Indonesia dikenal sebagai “The Devoted Weaver”. Mereka menekankan keseimbangan antara aspek modern dan keyakinan tradisional. Berdedikasi pada agama atau keyakinan dan kepada generasi serta keluarga,"

19 dari 21 halaman

Konsep keluarga Indonesia yang sekarang disebut juga sebagai weaving atau merajut. Karena anggota keluarga sekarang banyak yang ingin membuat keunikan.

Mereka tidak lagi menganggap paradigma keluarga itu sesuatu yang kaku, sekarang baik anak, istri, atau media sosial bisa memberikan pengaruh. Jadi, masing-masing keluarga memiliki bentuk yang berbeda-beda satu sama lain.

20 dari 21 halaman

Studi Sei-katsu-sha 2024 HILL ASEAN

Hakuhodo Institute of Life and Living ASEAN (HILL ASEAN) memaparkan hasil penelitian terkait perubahan sikap dan perilaku masyarakat berkeluarga di regional ASEAN dalam acara HILL ASEAN FORUM 2024 di Soehanna Hall, SCBD Jakarta pada Rabu, 26 Juni.

Penelitian ini dilakukan secara komprehensif meliputi survei kuantitatif serta survei kualitatif dengan melakukan kunjungan ke rumah-rumah di enam negara Asia Tenggara, yaitu Thailand, Indonesia, Vietnam, Filipina, Malaysia, dan Singapura.

21 dari 21 halaman

Hasil studi ini bisa membantu perusahaan-perusahaan di Asia Tenggara, khususnya Indonesia untuk menerapkan strategi-strategi pemasaran.

Jadi sangat penting untuk kita paham sejauh mana adanya transformasi yang terjadi di dalam masyarakat, khususnya keluarga.


Laporan: Aykaputri Amalia Rahmani

Beri Komentar