Ada banyak hewan berbahaya dan mematikan yang hidup di sekitar manusia. Cek faktanya di bawah ini!
Ada banyak hewan berbahaya dan mematikan yang hidup di sekitar manusia. Cek faktanya di bawah ini!
Di dunia ini, ada banyak hewan yang tampak menakjubkan namun memiliki sisi berbahaya yang mematikan.
Mengetahui lebih jauh tentang hewan yang berbahaya dan mematikan, dapat membantu manusia untuk mengapresiasi keanekaragaman hayati, serta memahami langkah-langkah pencegahan yang bisa diambil untuk menghindari bahaya.
Di bawah ini terdapat daftar 10 hewan paling berbahaya dan mematikan di dunia.
Menariknya, hewan yang menduduki peringkat pertama bukanlah ular berbisa seperti banyak orang duga.
Nyamuk adalah hewan paling mematikan dan berbahaya di dunia. Nyamuk diperkirakan menyebabkan antara 750.000 dan satu juta kematian manusia per tahun.
Nyamuk adalah vektor berbagai penyakit yang mematikan bagi manusia termasuk malaria, demam berdarah, serta virus West Nile dan Zika. Malaria sendiri menyebabkan lebih dari setengah juta infeksi fatal setiap tahunnya.
Hanya nyamuk betina yang memakan manusia, sedangkan nyamuk jantan memakan nektar. Beberapa ilmuwan memperkirakan bahwa separuh dari seluruh kematian manusia mungkin disebabkan oleh penyakit yang ditularkan oleh nyamuk.
Ternyata rasa takut terhadap ular atau ophidiophobia mungkin bukan hal yang tidak masuk akal. Ular menyebabkan lebih dari 100.000 kematian setiap tahunnya.
Meskipun banyak orang takut terhadap ular besar seperti boa constrictors dan anaconda, ular yang paling banyak menyebabkan kematian sebenarnya adalah ular berbisa bersisik India yang panjangnya hanya mencapai tiga kaki.
Dari semua ular berbisa di dunia, Inland Taipan dianggap yang paling sulit ditangkap dan beracun. Inland Taipan yang berasal dari Australia, dapat menimbulkan racun dengan gigitan berturut-turut dalam serangan yang sama.
Serangan anjing telah menyebabkan 30-50 kematian di Amerika Serikat setiap tahunnya. Banyak serangan diakibatkan oleh seekor anjing yang tidak berpemilik dan pembunuhan lainnya dilakukan oleh kawanan anjing liar.
Pertemuan langsung dengan anjing dan serigala yang berakibat fatal sangat jarang terjadi dibandingkan dengan jumlah kematian akibat infeksi rabies yang ditularkan melalui anjing.
Sudah beberapa ratus tahun ini, kawanan serigala secara aktif memburu manusia di India yang menyebabkan lebih dari 200 kematian per tahun pada abad ke-18 dan ke-19, namun 40.000-50.000 kematian setiap tahunnya disebabkan oleh virus rabies saja.
Cukup mengejutkan, hewan paling mematikan berikutnya adalah siput air tawar.
Sama seperti spesies lain yang tidak terlalu mengancam, siput ini tidak membunuh manusia secara langsung, melainkan penyakit yang ditularkannya.
Menurut perkiraan WHO, beberapa juta orang didiagnosis menderita infeksi parasit yang disebut schistosomiasis setiap tahunnya dan 20.000 hingga 200.000 di antaranya berakibat fatal.
Schistosomiasis menyebabkan sakit perut yang parah dan dapat mengeluarkan darah dalam urin orang yang terinfeksi.
Buaya menyebabkan 1.000-5.000 kematian setiap tahunnya, buaya adalah salah satu hewan terbesar, paling agresif, dan paling berbahaya di dunia.
Dengan berat lebih dari 2.000 pon, buaya memiliki kekuatan gigitan yang luar biasa dan dapat melakukan perjalanan dengan kecepatan hingga 45 mph. Buaya adalah satu-satunya hewan dalam daftar ini yang aktif berburu dan memangsa manusia.
Spesies paling mematikan adalah buaya Nil yang hidup di daerah sekitar sungai Nil, buaya ini sangat ditakuti oleh orang Mesir kuno sehingga mereka membawa tanda dewa buaya untuk perlindungan dari reptil.
Serangga pembunuh adalah nama umum yang digunakan untuk merujuk pada lebih dari 150 spesies serangga yang memiliki jenis belalai melengkung tertentu.
Belalai ini digunakan sebagai alat untuk pertahanan dan berburu. Kecenderungannya dalam menargetkan daerah jaringan lunak di sekitar mulut manusia yang menjadikan serangga ini lebih dikenal dengan sebutan serangga penghisap darah.
Sebagian besar serangga ini bukanlah ancaman bagi manusia karena gigitannya yang sangat menyakitkan. Namun, beberapa spesies yang menghuni Amerika Tengah dan Selatan menularkan penyakit berbahaya yang disebut penyakit Chagas.
Lalat tsetse adalah salah satu dari beberapa serangga yang masuk dalam daftar 10 hewan paling mematikan di dunia.
Seperti halnya dengan serangga lainnya, sebenarnya bukan gigitan lalat tsetse yang membunuh manusia, melainkan infeksi diakibatkannya dan berujung fatal.
Karena letaknya terpencil dan kurangnya informasi yang terverifikasi, perkiraan angka kematian berkisar hingga 500.000.
Namun sumber yang lebih dapat dipercaya menunjukkan bahwa sekitar 10.000 orang meninggal setiap tahun setelah digigit lalat tsetse.
Kudanil menempati urutan ketiga dalam ukuran mamalia darat terbesar setelah gajah dan badak. Kudanil dapat menyerang sekitar 500 serangan pada manusia setiap tahunnya.
Namun, kudanil mendapat tempat yang lebih tinggi karena reputasinya dalam kekerasan, agresi, dan sifat yang sangat teritorial.
Kudanil bahkan dapat menyerang perahu karena melanggar habitatnya, dan kudanil dapat menggunakan gigi tajamnya yang memiliki panjang mencapai 20 inci.
Kudanil menyerang dengan cara menggigit, menginjak-injak, dan menahan musuhnya di bawah air hingga tenggelam.
Gajah berkinerja dengan sangat baik karena kecerdasan dan emosi kompleks serta struktur sosialnya, namun gajah sebagai hewan darat terbesar memiliki bobot yang sangat berat dan kekuatan yang besar.
Gajah di penangkaran mampu marah dan membalas, sedangkan gajah di alam liar bersifat teritorial dan protektif terhadap anggota keluarganya.
Rata-rata 500 orang per tahun terbunuh saat bertemu dengan gajah karena diinjak, dilempar, diremukkan, dan cara-cara tidak menyenangkan lainnya.
Di seluruh dunia, hiu hanya menyebabkan beberapa ratus serangan terhadap manusia dan rata-rata menyebabkan enam hingga tujuh kematian manusia per tahun.
Spesies yang bertanggung jawab atas persentase serangan fatal tertinggi adalah hiu putih besar, hiu banteng, dan hiu macan. Lebih dari 375 spesies hiu telah diidentifikasi, namun hanya sekitar 12 spesies yang dianggap berbahaya.
Rata-rata gigitan hiu dapat menghasilkan tekanan hingga 40.000 pon per inci persegi. Namun, peluang untuk diserang dan dibunuh oleh hiu hanya 1 dalam hampir 3,5 juta.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN