Foto : Kapanlagi.com
Dream - Billy Syahputra ikut prihatin dengan aksi pengeboman yang terjadi di sejumlah lokasi di Surabaya, Jawa Timur belum lama ini. Adik almarhum Olga Syahputra itu berencana mengunjungi para korban dan keluarga untuk memberikan dukungan.
" Insya Allah, kalau ada kesempatan pasti saya mau datang ke sana," kata Billy Syahputra, di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa 15 Mei 2018.
Billy mengatakan rela meninggalkan jadwal syuting untuk mengunjungi para korban aksi terorisme tersebut. Kedatangannya diharapkan bisa memberi dukungan untuk kesembuhan para korban.
Rupanya Billy takkan datang sendiri mengunjungi para korban. Pria berusia 27 tahun ini akan berkunjung bersama Sam Aliano, pengusaha yang namanya mulai dikenal sejak mengaku bisa melunasi utang Indonesia.
" Semoga pelaku bisa dikutuk oleh Allah SWT dan korban ditempatkan yang paling indah oleh Allah SWT," imbuhnya.
Sementara Sam Aliano yang makin aktif berkampanye jelang Pemilu 2019 mengutuk aksi para pelaku pengeboman di Surabaya. Sam bahkan menggelar sayembara hadiah uang sebesar Rp 1 miliar untuk orang yang bisa menyerahkan otak pelaku teroris.
Namun dalam sayembaranya, Sam hanya memberikan tenggat waktu 1x24 jam dengan alasan khawatir otak teroris akan kabur.
" Saya ingin tangkap cepat karena otak teroris bisa kabur," tuturnya.
(Sah)
Advertisement
Traveling Rame-Rame Bareng Komunitas Backpacker Jakarta

Mengenal Kampung Korea di Baubau yang Gunakan Aksara Hangeul Korea

Manajemen Lapangan Padel yang Roboh di Meruya Minta Maaf, Keamanan Pondasi Dipertanyakan

Komunitas Pengguna Motor Listrik PEVR Pecahkan Rekor MURI

7 Rekomendasi Matcha Cafe di Jakarta, Surga Bagi Pecinta Matcha


Raisa dan Hamish Soal Perceraiannya: Bukan Menyerah, tapi Bijaksana


Pria Ini Dirikan Pusat Terapi dengan Anjing, Bantu Pasien Autisme hingga Alzheimer

Potret Tak Biasa Prilly Latuconsina, Pede Meski Pakai Banyak Koyo


Mengenal Kampung Korea di Baubau yang Gunakan Aksara Hangeul Korea

Manajemen Lapangan Padel yang Roboh di Meruya Minta Maaf, Keamanan Pondasi Dipertanyakan