Ilustrasi Didi Kempot Saat Tampil Di Panggung (Foto: Fimela.com)
Dream – Berita duka kembali datang dari dunia musik Indonesia. Sang maestro lagu campursari, Didi Kempot meninggal dunia di Solo, Jawa Tengah, Selasa pagi 5 Mei 2020 di RS Kasih Ibu.
Di usia 53 tahun, ia berpulang setelah menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Kasih Ibu, Solo.
Musisi campursari yang disebut The God Father of Broken Heart ini sebelum menjadi maestro musisi campursari adalah seorang pengamen Ibukota.
Selama menjadi pengamen ibukota, ia aktif bergabung di komunitas-komunitas pengamen jalanan.
Bagaimana kisah hidup Didi Kempot sebelum menjadi musisi ternama? Berikut ulasannya.
Didi Kempot kecil lahir dengan nama Dionius Prasetyo, di Surakarta, 32 Desember 1966. Ia merupakan putra dari seorang seniman tradisional terkenal, yaitu Ranto Edi Gudel yang sangat dikenal dengan nama mbah Ranto.
Didi Kempot adalah adik kandung dari almarhum Mamiek Prakoso, yang merupakan pelawak paling senior ‘Srimulat’.
Ia memulai perjalanan kariernya pada tahun 1984 sebagai pengamen jalanan. Ia hanya bermodalkan ukulele dan kendhang. Ia menjadi musisi dan mengamen hingga menjadi penyanyi kondang di Surakarta, Jawa Tengah selama tiga tahun.
Setelah itu, ia mencoba mendatangi ibukota Jakarta untuk memulai kariernya. Tahun 1987, ia memulai mengamen di ibukota dan sering berkumpul dengan teman-teman di daerah Slipi, Cakung, dan Senen.
Karena sering berkumpul dengan sesame pengamen di ibukota, ia mulai dijuluki kempot, yang merupakan kependekan dari Kelompok Pengamen Trotoar, yang mana menjadi nama panggung yang terkenal hingga akhir usainya.
Selain mengamen, ia bersama teman-teman seperjuangannya juga mencoba membuat rekaman. Hingga akhirnya rekamannya tersebut menarik perhatian Musica Studio’s. hingga akhirnya ia berhasil merilis album pertamanya dengan salah satu lagu andalannya berjudul “ Cidro”.
Tak cukup meluncurkan album pertamanya, Didi Kempot tampil di panggung luar negeri pada tahun 1993 di Suriname, Amerika Selatan. Dan ia membawakan lagu Cidro, yang ternyata sukses membawa pamornya semakin meningkat sebagai musisi terkenal di Suriname.
Kemudian, selain tampil di Suriname, ia juga tampil di panggung Eropa. Ia membuat album baru berjudul Layang Kangen di Rotterdam, Belanda. Setelah dua tahun di Belanda, ia pulang ke Tanah Air dan melanjutkan kariernya sebagai musisi.
Tepat era reformasi, ia meluncurkan lagu Stasiun Balapan. Ternyata, kembalinya Didi Kempot ke Indonesia membuat kariernya semakin melejit. Terbukti dengan lagu-lagu baru yang ia rilis di awal tahun 200-an.
Namanya kembali meroket pada tahun 2013 setelah mengeluarkan lagu Kalung Emas. Selanutnya ia menciptakan lagu Suket Teki pada 2016 yang sukses mendapatkan apresiasi dari masyarakat Indonesia.
Bagi Sahabat Dream yang mengidolakan Didi Kempot, pasti tidak asing dengan lirik-lirik lagunya. Hampir sebagian lagu yang diciptakan memiliki tema patah hati. Ia sengaja memilih tema itu karena setiap orang pasti pernah mengalami patah hati.
Dengan menulis lagu-lagu yang sesuai dengan kehidupan masyarakat, meskipun menjadi musisi ia berharap bisa lebih dekat dengan masyarakat.
Tidak jarang juga ia menciptakan lagu dengan mengambil judul nama-nama tempat di Indonesia.
Meskipun telah lama menjadi musisi dengan lagu-lagu berlirik Bahasa Jawa, namun ia sukses menjadi idola generasi milenial Indonesia. Didi Kempot diminati oleh kalangan anak muda di berbagai daerah. Bahkan para penggemarnya tersebut menyebut dirinya “ Sobat Ambyar”.
Para penggemar dari kalangan milenial tersebut mendaulat Didi Kempot sebagai God Father of Broken Heart dengan panggilan Lord Didi. Karena memang hampir semua lagu Didi Kempot berkisah tentang kesedihan dan patah hati.
Meskipun terkenal dan dipuja banyak orang, Didi Kempot tetap bersikap low profile. Sebagai penyanyi senior, ia sangat bersahabat dengan para penggemarnya. Ia tak pernah ragu mengajak fans nya untuk bernyanyi bersama di panggung.
Bahkan tak jarang juga ia memberi motivasi kepada para penggemarnya di kalangan milenial tersebut untuk tetap semangat menjalani hidup dan terus berkarya.
Artikel ini disadur dari Wikipedia.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR