10 Muharram Dijadikan Lebaran Anak Yatim, Begini Ceritanya

Reporter : Mutia Nugraheni
Senin, 26 Juni 2017 08:07
10 Muharram Dijadikan Lebaran Anak Yatim, Begini Ceritanya
Kegembiraan Idul Fitri memang sepantasnya dibagi pada anak-anak yatim piatu dan mereka yang serba kekurangan

Dream - Idul Fitri di Indonesia jadi momentum berkumpulnya keluarga besar. Semua saling bersilahturahim dengan orangtua dan saudara-saudara jauh. Lalu bagaimana dengan anak-anak yatim, yang tak lagi mempunyai orangtua atau saudara yang mengurusnya?

Kegembiraan Idul Fitri ini memang sepantasnya dibagi pada anak-anak yatim piatu dan mereka yang serba kekurangan. Allah SWT memerintahkan untuk mengeluarkan zakat dan sedekah, untuk saling membantu sesama.

Salah satu momen yang sering dijadikan sarana berbagi rezeki pada anak yatim yaitu pada 10 Muharram yang dikenal sebagai Lebaran anak yatim.

Seperti dilansir dari Tebuireng.online, Yatama (hari raya anak-anak yatim) yang bertepatan dengan tanggal 10 Muharram (Asyura) sebenarnya bukan hari raya sebagaimana hari raya Idul Fitri atau Idul Adha. Istilah Idul Yatama hanya sebagai ungkapan kegembiraan bagi anak-anak yatim.

Alasannya pada tanggal tersebut, banyak orang yang memberikan perhatian dan santunan kepada mereka. Dalam hadits riwayat Abu Dawud ra. dinyatakan bahwa Hari Raya umat Islam hanya ada dua, yaitu Idul Adha dan Idul Fitri :

Hadist riwayat Abu Dawud

Dari Anas, ia berkata : Rasulullah SAW datang ke Madinah dan mereka (orang Madinah) menjadikan dua hari raya dimana mereka bergembira. Lalu Rasulullah bertanya : “ Apa maksud dua hari ini?” Mereka menjawab: “ Kami biasa bermain (bergembira) pada dua hari ini sejak zaman Jahiliyah.” Rasulallah SAW bersabda: “ Sesungguhnya Allah telah menggantikan untukmu dengan dua hari raya yang lebih baik dari padanya, yaitu hari raya Adha dan hari raya Fitri  (HR : Abu Daud : 1134)

Momentum 10 Muharram dijadikan sebagai Idul Yatama, berdasarkan anjuran untuk menyantuni anak-anak yatim pada hari tersebut. Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa Rasulullah SAW sangat menyayangi anak-anak yatim. Dan beliau lebih menyayangi lagi pada hari Asyura (tanggal 10 Muharram).

Dimana pada tanggal tersebut, Nabi Muhammad SAW menjamu dan bersedekah bukan hanya kepada anak yatim, tapi juga keluarganya.

Dalam kitab Faidul Qadir disebutkan, menjamu anak yatim dan keluarganya pada tanggal 10 Muharram merupakan sunnah Nabi SAW dan pembuka keberkahan hingga setahun penuh.

Dalam kitab Tanbihul Ghafilin bi-Ahaditsi Sayyidil Anbiyaa-i wal Mursalin disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

Hadist 10 Muharram

“ Barangsiapa berpuasa para hari Asyura (tanggal 10) Muharram, niscaya Allah akan memberikan seribu pahala malaikat dan pahala 10.000 pahala syuhada’. Dan baragsiapa mengusap kepala anak yatim pada hari Asyura, niscaya Allah mengangkat derajatnya pada setiap rambut yang diusapnya“ .

Selengkapnya baca di sini

 

Beri Komentar