Uji Klinis Vaksin Covid-19 Hanya di Unpad, Ini Alasannya

Reporter : Razdkanya Ramadhanty
Kamis, 23 Juli 2020 16:02
Uji Klinis Vaksin Covid-19 Hanya di Unpad, Ini Alasannya
Unpad menjadi perguruan tinggi satu-satunya yang ditunjuk PT Bio Farma sebagai pelaksana uji klinis vaksin Covid-19 di Indonesia.

Dream - Universitas Padjajaran (Unpad) rencananya bakal melakukan uji klinis vaksin Covid-19 yang dikembangkan perusahaan Sinovac Biotec, China pada Agustus 2020 mendatang.

Unpad menjadi perguruan tinggi satu-satunya yang ditunjuk PT Bio Farma sebagai pelaksana uji klinis vaksin Covid-19 di Indonesia.

Ketua tim riset uji klinis vaksin Covid-19 Unpad, Kusnandi Rusmil mengatakan, Unpad sudah lebih dari 20 tahun melakukan penelitian dan pengujian mengenai vaksin.

Atas dasar pengalaman ini, Bio Farma memercayakan Unpad ambil bagian dalam riset pengujian klinis vaksin Covid-19.

" Hampir semua vaksin di Puskesmas itu uji klinisnya kita (Unpad). Dan umumnya dipakai program Doktoral," kata Kusnandi dalam jumpa pers di Bandung, Rabu 22 Juli 2020.

1 dari 5 halaman

Kusnadi menyebutkan, Fakultas Kedokteran Unpad sudah menyiapkan kerja penelitian uji vaksin. Saat ini, rencana kerja penelitian tinggal menunggu persetujuan dari Komite Etik Penelitian Unpad.

Rencananya, sebanyak 1.620 relawan di Kota Bandung akan menjadi subjek pengujian vaksin.

Kusnandi pun menegaskan, hingga kini hanya vaksin asal Tiongkok yang sudah siap dilakukan uji klinis tahap tiga. Ia juga menjelaskan pengembangan vaksin Covid-19 memerlukan pengujian panjang.

" Kenapa pakai vaksin asal China? Karena baru China yang sudah melakukan penelitian hingga ke fase III. Kita harus cepat menggunakan vaksin ini karena kita sudah banyak korbannya," katanya.

2 dari 5 halaman

Proses Sebelum Dipasarkan

Ilustrasi wabah virus corona

Kusnandi memaparkan, sebelum bisa digunakan secara luas, pengembangan vaksin harus menjalani tahap preklinis dan klinis.

Pada tahap preklinis, antigen vaksin diperiksa kestabilannya, baik secara fisik maupun kimia. Hasilnya, vaksin tersebut secara fisik dan kimia sudah stabil.

Vaksin Covid-19 juga sudah diujicobakan kepada hewan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa vaksin yang disuntikkan ke hewan tetap aman dan membentuk zat anti.

Setelah dinyatakan aman dan bekerja pada hewan, vaksin kemudian diujicobakan ke manusia.

Kusnandi mengungkapkan, proses uji klinis ke manusia terdiri dari tiga fase. Fase pertama, diujikan kepada 100 orang dewasa. Jika dinyatakan aman, uji coba masuk kepada fase kedua, yaitu uji coba kepada minimal 400 orang.

3 dari 5 halaman

Setelah kembali berhasil, uji coba selanjutnya masuk ke fase tiga, yaitu dengan jumlah relawan mencapai ribuan orang. Saat ini, uji klinis di Kota Bandung merupakan pengujian pada fase tiga.

Uji coba fase tiga tidak bisa dilakukan hanya pada satu sentra pengujian, tetapi harus dilakukan di banyak lokasi. Karena itu, uji klinis vaksin Covid-19 ini tidak hanya dilakukan di Indonesia, tetapi juga di sejumlah negara di dunia.

" Memang yang paling cepat dan bisa dipakai saat ini untuk mencegah peredaran Covid-19 di Indonesia adalah yang dibuat di China," ujar Kusnandi.

 

4 dari 5 halaman

Target Januari Dipasarkan

Ilustrasi wabah virus corona

Sementara itu, Manajer Lapangan Uji Vaksin Covid-19 Unpad Eddi Fadlyana menjelaskan, subyek pengujian vaksin adalah masyarakat yang tergolong usia produktif, yaitu antara 18-59 tahun.

“ Untuk merekrut subyek, setelah mendapat izin dari Komite Etik, kita akan melakukan sosialisasi ke masyarakat,” katanya.

Eddi menjelaskan, untuk menjadi subyek penelitian, sukarelawan harus dalam keadaan sehat. Pihaknya akan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu untuk memastikan kondisi tubuh sukarelawan dalam keadaan sehat.

 

5 dari 5 halaman

“ Kemudian dalam perjalanannya apabila sakit apa pun juga. Itu akan dikover oleh asuransi dan terbuka untuk semua rumah sakit di Kota Bandung. Selain itu, kami juga akan pantau, apakah sakit tersebut terindikasi Covid-19, sehingga kita akan punya data tentang keamanan dan kekebalannya,” paparnya.

Penelitian ini ditargetkan berjalan selama 6 bulan. Eddi menjelaskan, dalam 3 bulan pertama, data-data pengujian di Indonesia akan digabungkan dengan data dari negara penguji lainnya.

“ Diharapkan Januari 2021 vaksin sudah bisa digunakan oleh masyarakat,” tutur Eddi.

(Sumber: Liputan6.com)

Beri Komentar