Bentrok Militer Israel Dan Jemaah Masjidil Aqsa
Dream - Sedikitnya 20 warga Palestina di Gaza tewas akibat serangan udara Israel pada Selasa dini hari. Sembilan korban tewas di antaranya masih anak-anak. Sedangkan, sebanyak 65 orang mengalami luka-luka, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
Militer Israel melancarkan serangan udara pada Selasa dini hari. Serangan tersebut dipicu serangan roket yang dilancarkan Hamas usai mengultimatum Israel untuk menghentikan kekerasan di Komplek Masjidil Aqsa, Yerusalem, Tepi Barat.
" Ini pesan kepada musuh agar benar-benar paham," ujar juru bicara sayap militer Hamas, Abu Obeida.
Militer Israel meluncurkan sejumlah roket menyasar beberapa titik basis Hamas sebagai balasan atas serangan roket keluar Gaza. Mereka mengklaim delapan anggota militer terluka dan satu komandan tewas.
" Kami sudah mulai, dan saya ulangi mulai menyerang target militer di Gaza," kata Juru Bicara Militer Israel, Jonathan Conricus.
Ketegangan antara Israel dan Palestina kembali memanas setelah polisi Israel menyerang jemaah sholat di Masjidil Aqsa. Lebih dari 300 warga Palestina mengalami luka dalam serangan itu.
Polisi melakukan serangan dengan menembakkan granat kejut, peluru karet dan gas air mata. Serangan dijalankan ketika umat Islam Palestina tengah beribadah menyambut Lailatul Qadar.
Serangan juga menyasar jemaah yang akan pulang usai melaksanakan sholat Tarawih di Masjidil Aqsa. Bentrokan ini dipicu upaya Israel menggusur paksa warga Palestina yang tinggal di Sheikh Jarrah, menyusul jatuhnya putusan pengadilan yang memenangkan pemukim Yahudi, dikutip dari Aljazeera.
Dream - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Gutteres, mendesak Israel untuk menghentikan kekerasan terhadap warga Palestina yang tengah beribadah di Masjidil Aqsa. Ribuan umat Islam menjadi korban penyerangan polisi dan militer Israel ketika mereka sedang ibadah malam Ramadan untuk menyambut Lailatul Qadar.
Bentrok antara warga Palestina dengan pasukan keamanan Israel terjadi saat Senin dini hari di Yerusalem Timur setelah sebelumnya terjadi di Masjidil Aqsa. Bentrokan berlangsung jelang parade yang digelar kelompok nasionalis melewati Kota Tua Jerusalem untuk memperkuat klaim Israel atas sengketa wilayah tersebut.
" Sekretaris Jenderal mengungkapkan keprihatinannya yang mendalam atas berlanjutnya kekerasan di Yerusalem Timur yang diduduki, serta kemungkinan penggusuran keluarga Palestina dari rumah mereka," kata juru bicara PBB Stephane Dujarric dalam sebuah pernyataan.
Dia mendesak Israel untuk menghentikan pembongkaran dan penggusuran. Guterres mendesak agar status quo di tempat-tempat suci itu ditegakkan dan dihormati, kata Dujarric.
Bentrokan tengah malam meningkatkan kemungkinan bentrokan lebih lanjut pada Senin selama perayaan tahunan Hari Yerusalem. Polisi Israel mengizinkan pawai pada hari Minggu, meskipun kerusuhan di Situs Suci meningkat dalam beberapa hari terakhir.
Berbicara pada pertemuan Kabinet khusus menjelang Hari Yerusalem, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan Israel tidak akan membiarkan ekstremis bertingkah.
" Israel tidak akan membiarkan ekstremis manapun mengguncang ketenangan di Yerusalem. Kami akan menegakkan hukum dan ketertiban dengan tegas dan bertanggung jawab," kata Netanyahu.
" Kami akan terus mempertahankan kebebasan beribadah untuk semua agama, tapi kami tidak akan membiarkan gangguan kekerasan," lanjut dia.
Dalam beberapa hari terakhir, puluhan warga Palestina terluka dalam bentrokan di dekat kompleks Masjidil Aqsa di Kota Tua. Situs tersebut, yang diklaim oleh orang Yahudi sebagai Temple Mount dan bagi Muslim sebagai Tempat Suci Mulia, dianggap sebagai situs tersuci dalam Yudaisme dan yang tersuci ketiga dalam Islam.
Masjidil Aqsa menjadi tempat yang mudah terbakar akibat kekerasan serius di masa lalu.
Israel merebut Yerusalem timur, bersama dengan Tepi Barat dan Jalur Gaza, dalam perang 1967. Palestina mencari ketiga wilayah tersebut untuk sebuah negara masa depan, dengan Yerusalem timur sebagai ibu kota mereka.
Kekerasan bersamaan dengan penggusuran yang direncanakan di Yerusalem Timur, telah menarik kecaman dari sekutu Arab Israel dan menuai ekspresi keprihatinan dari Amerika Serikat, Eropa dan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Dalam bentrokan Minggu malam, pengunjuk rasa Palestina meneriaki polisi dan melempari mereka dengan batu dan botol. Sementara polisi menembakkan granat kejut dan meriam air untuk membubarkan massa.
Petugas medis Palestina mengatakan setidaknya 14 pengunjuk rasa terluka.
Bentrokan itu kurang intens dibandingkan dua malam sebelumnya. Polisi mengatakan lebih dari 20 petugas polisi terluka dalam beberapa hari terakhir.
Sumber: Arab News
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?