Berstatus Madrasah, Pelajar Dilarang Ikut Olimpiade Sains

Panitia beralasan OSN tingkat provinsi hanya diperuntukkan bagi siswa Sekolah Dasar (SD).

Dream - Tiga pelajar Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Semarang, Jawa Tengah tidak bisa mengikuti tahapan Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat provinsi. Padahal, ketiganya dinyatakan sebagai pemenang dalam OSN tingkat kabupaten/kota.

Ketiga MI itu adalah MI Al Bidayah di Desa Candi, Kecamatan Bandungan yang meraih juara pertama mata pelajaran (Mapel) Matematika, MI Wonokasihan Jambu yang meraih juara pertama IPA dan MI Kalirejo, Ungaran Timur, juara ketiga IPA.

Panitia beralasan pelarangan dilakukan merujuk pada petunjuk teknis Dirjen Pendidikan Dasar. Petunjuk tersebut menyebut OSN tingat provinsi hanya diperuntukkan bagi siswa Sekolah Dasar (SD).

Menerima laporan tersebut, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin melalui akun Twitternya berjanji akan segera menelusuri kejadian itu.

" Kemenag lagi telusuri kasus tiga MI yang berhasil juarai OSN tapi tak bisa maju ke tingkat berikutnya,” demikian disampaikan Menag melalui akun twitter pribadinya ‘@lukmansaifuddin, seperti dikutip dari Kemenag.go.id, Rabu, 11 Maret 2015.

Tak cuma Menag, kejadian ini juga menyita perhatian Direktur Pendidikan Madrasah Kemenag M Nur Kholis Setiawan. Dia menilai ego sektoral antar lembaga masih ada sehingga berdampak pada dunia pendidikan.

" Kita akan duduk bersama untuk perbaikan. Kalau perlu kita akan menerbitkan Surat Keputusan Bersama antara Mendikbud dan Menag yang mengatur tentang masalah ini,” katanya.

Nur Kholis menerangkan seharusnya masing-masing lembaga sudah menghilangkan beragam sekat. Jika tidak, maka akan berakibat terhambatnya inovasi.

" Kita menangani anak-anak bangsa, hanya beda tempat belajarnya, satu di sekolah sedang satunya di madrasah. Namanya saja berbeda, tapi substansinya sama. Jadi biarlah anak negeri bersemai dengan lebih sehat,” katanya.