5.700 Tahun Lalu, Manusia Kuno Mampu Angkat Batu Raksasa dengan Cara Ini

Reporter : Editor Dream.co.id
Sabtu, 16 Desember 2023 16:03
5.700 Tahun Lalu, Manusia Kuno Mampu Angkat Batu Raksasa dengan Cara Ini
Ilmuwan selama ini tertarik untuk mengetahui bagaimana manusia pada masa 5.700 tahun yang lalu berhasil memindahkan batu-batu besar dan berat tersebut.

1 dari 13 halaman

5.700 Tahun Lalu, Manusia Kuno Mampu Angkat Batu Raksasa dengan Cara Ini

5.700 Tahun Lalu, Manusia Kuno Mampu Angkat Batu Raksasa dengan Cara Ini © Ilmuwan selama ini tertarik untuk mengetahui bagaimana manusia pada masa 5.700 tahun yang lalu berhasil memindahkan batu-batu besar dan berat tersebut. 2023 Foto/Pixabay

2 dari 13 halaman

5.700 Tahun Lalu, Manusia Kuno Mampu Angkat Batu Raksasa dengan Cara Ini

Studi terbaru telusuri asal-usul batu-batu besar yang membentuk situs pemakaman Menga di selatan Spanyol ungkap tempat tersebut merupakan salah satu pencapaian terbesar dalam teknik Neolitik Akhir.

3 dari 13 halaman

Penelitian yang dipublikasikan Scientific Reports

Tim peneliti menggunakan teknologi baru untuk mendalami lebih lanjut batu yang digunakan dalam pembuatan situs pemakaman kuno ini dan selidiki penggunaan kayu dan tali dalam konstruksinya.

4 dari 13 halaman

© Ilmuwan selama ini tertarik untuk mengetahui bagaimana manusia pada masa 5.700 tahun yang lalu berhasil memindahkan batu-batu besar dan berat tersebut. 2023 Foto/Shutterstock

Situs tersebut terletak dekat Antequera di Malaga, Andalusia, Spanyol. Menga merupakan bagian dari situs Warisan Dunia UNESCO yang terdiri dari tiga dolmen (struktur batu megalitikum besar), dibangun rentang waktu 3800 hingga 3600 SM.

5 dari 13 halaman

© Ilmuwan selama ini tertarik untuk mengetahui bagaimana manusia pada masa 5.700 tahun yang lalu berhasil memindahkan batu-batu besar dan berat tersebut. 2023 Foto/Wikimedia Commons

Menga, salah satu monumen megalitik terbesar di Eropa, dibangun di puncak bukit dengan batu-batu besar, termasuk orthostat berbobot hampir 150 ton.

6 dari 13 halaman

Misteri bagi peneliti

Seiring berjalannya waktu, para ahli penelitian selalu ditantang oleh misteri mengenai bagaimana leluhur manusia, yang hanya dilengkapi dengan perkakas primitif, berhasil memproses dan memindahkan blok bangunan sebesar dan berat seperti itu. Penelitian terbaru ini dilakukan untuk mengungkap jawabannya.

7 dari 13 halaman

Jenis batu-batuan tersebut

Penelitian ini memungkinkan peneliti identifikasi tambang di mana batu-batu tersebut diperoleh untuk digunakan dalam pembangunan.

Dengan menerapkan teknik analisis petrografis dan stratigrafis, para peneliti menemukan bahwa mayoritas batu adalah jenis calcarenites, yang merupakan " batuan sedimen detrital yang terikatnya sedikit, mirip dengan yang dikenal sebagai 'batuan lunak' dalam rekayasa sipil modern."

8 dari 13 halaman

Dengan analisis petrologi, para peneliti dapat mengidentifikasi lima variasi batuan yang berbeda, termasuk calcirudites, calcarenites, dan brekia kapur, yang sesuai dengan fasies sedimen di Cerro de la Cruz.

9 dari 13 halaman

© Ilmuwan selama ini tertarik untuk mengetahui bagaimana manusia pada masa 5.700 tahun yang lalu berhasil memindahkan batu-batu besar dan berat tersebut. 2023 Foto/Arkeonews

Para peneliti menyebutkan dalam tulisannya bahwa untuk memindahkan dan membangun dolmen dengan batu-batu seberat itu, perlu perencanaan dan pekerjaan rekayasa yang cermat.

10 dari 13 halaman

Hal ini terutama berlaku pada batu penutup atau keystone, batu besar yang ditempatkan di atas ruangan dolmen sebagai atapnya.

Dengan berat sekitar 150 ton, ilmuwan menyatakan bahwa mengangkat dan menempatkan batu ini memerlukan perancah dan kabel yang kuat.

Untuk mengangkut blok sebesar ini tanpa merusaknya, diperlukan jalan yang sangat rata, suatu tantangan yang sulit dipikirkan 5.700 tahun yang lalu.

11 dari 13 halaman

© Ilmuwan selama ini tertarik untuk mengetahui bagaimana manusia pada masa 5.700 tahun yang lalu berhasil memindahkan batu-batu besar dan berat tersebut. 2023 Foto/Notes from Camelid Country

Tim peneliti juga mengungkap bahwa dolmen ini disengaja diarahkan ke arah tertentu, mungkin sebagai petunjuk menuju tujuan yang diinginkan.

12 dari 13 halaman

Secara spesifik, orientasinya menghadap ke pegunungan terdekat, menghasilkan pola cahaya kompleks di dalam ruangan.

Selanjutnya, para ilmuwan saat ini menyimpulkan bahwa para insinyur kuno mengembangkan metode untuk memasang batu-batu kecil di sepanjang tepi ruangan. Batu-batu tersebut kemungkinan berfungsi sebagai pelindung dolmen dari air dan mencegah terjadinya erosi.

13 dari 13 halaman

Beri pemahaman lebih lanjut pembangunan situs Menga

Bukan hanya mengenali asal-usul batu dari Cerro de la Cruz dan melacak detail logistik pengangkutannya, penelitian ini juga beri pemahaman mendalam tentang perencanaan luas, koordinasi tenaga kerja, keterampilan teknis, dan perhitungan dalam pembangunan Menga.

Beri Komentar