© MEN
Dream - Banyak rumah rebah tersapu debu vulkanik Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur. Di Dusun Kebondeli Utara, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, mislanya, setidaknya 43 rumah warga porak-poranda.
Namun ada pemandangan yang mengherankan di dusun itu. Sebuah rumah tampak masih bugar di tengah bangunan lain yang tersungkur tak berbentuk karena kuasa menahan hempasan awan panas yang menghambur dari pucuk gunung pada Sabtu pekan lalu itu.
Rumah itu bercat kuning tua. Saat semua benda berselaput debu, rumah itu tampak masih bersih. Terlihat hanya bagian atap yang terlapisi debu tipis.
Tidak hanya kondisi rumah yang membuat banyak orang keheranan, fakta pada bangunan itu juga bisa bikin yang menyaksikan geleng kepala. Sebab, di dalam rumah itu ditemukan sepasang burung lovebird masih hidup.
Burung itu masih berkicau saat ditemukan di depan rumah, padahal puluhan hewan ternak milik warga ditemukan mati terbakar. Jangankan burung, sapi pun terpanggang oleh awan panas Semeru.
" Ini yang hidup, hewan ternaknya hanya sepasang burung lovebird. Untuk hewan lainnya mati. Rumah ini juga masih tegak berdiri meski yang lainnya sudah rusak dan tertimbun luapan lahar dan ini (burung) saya selamatkan juga," kata Muhammad Arief, relawan di lokasi kejadian, dikutip dari laman jatimnow.com, Senin 6 Desember 2021.
Tak jauh dari rumah itu, tampak dua truk bermuatan pasir yang terjebak lumpur bekas luncuran awan panas Semeru. Beruntung, sang sopir selamat meski menderita luka bakar akibat sengatan awan panas.
" Untuk sopirnya mengalami luka bakar dan sudah diselamatkan," tutur Arief.
Abdul Aziz, pejabat sementara Kepala Desan Sumberwuluh, mengatakan, saat kejadian warga sudah dievakuasi. " Kita masih melakukan pendataan terkait rumah warga yang terdampak," kata Arief.
Lihat kondisi rumah itu di sini.
Dream - Sabtu sore, 4 Desember 2021, Lasimin tidak berada di rumahnya di Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Dia harus pergi sebentar lantaran ada kegiatan di tempat lain.
Empat anaknya ada di rumah. Tak pernah dia sangka, bakal ada bencana di hari itu.
Saat di tempat kegiatan, dia terima kabar Semeru sedang meletus. Kepanikan langsung melanda lantaran empat anaknya masih di dalam rumah.
" Saya bingung karena keluarga di rumah," ujar Lasimin.
Si 'Wedhus Gembel', kepulan asap vulkanik turun dengan kecepatan tinggi dari puncak Semeru. Menerjang sebagian besar kawasan yang dilewatinya.
Termasuk pula Kampung Renteng yang jadi lokasi rumah Lasimin. Seketika, semua menjadi gelap gulita bak tengah malam, padahal masih sore hari.
Dalam kondisi tersebut, Lasimin berusaha mencari kabar keluarganya. Dia sempat khawatir lantaran dalam beberapa jam tak tahu bagaimana nasib anak-anaknya.
" Alhamdulillah, akhirnya saya dapat kabar kalau mereka baik-baik saja," kata dia.
Anak-anak Lasimin berhasil mengungsi. Sayangnya, mereka tidak berada di lokasi pengungsian yang sama.
" Tidak apa-apa, yang penting semuanya selamat," kata dia.
Hari kedua pasca-erupsi, Lasimin dan keluarga belum bisa kembali ke rumah. Akses menuju kampungnya tertutup abu vulkanik sehingga belum memungkinkan evakuasi harta benda.
" Rumah saya tidak tertimbun, tapi tidak bisa ke sana karena banyak material," kata dia.
Kampung Renteng jadi lokasi paling terdampak erupsi Semeru. Ini mengingat posisinya yang relatif dekat dengan sumber erupsi.
Beberapa warga Kampung Renteng dinyatakan hilang. Hewan ternak terkapar dan mati, sementara puluhan rumah tertimbun material vulkanik.
Sejumlah warga berusaha menyelamatkan diri ketika Wedhus Gembel turun. Mereka langsung menuju titik-titik aman, dikutip dari Merdeka.com.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR