Dream - Buron nomor wahid Thailand, Chaowalit Thongduang atau Sia Paeng Nanod, ditangkap di Bali setelah tujuh bulan melarikan diri.
Chaowalit atau Paeng ditangkap di sebuah apartemen di Badung, Bali pada 29 Mei 2024 lalu. Penangkapan Chaowalit pun dikonfirmasi Perdana Menteri (PM) Thailand, Srettha Thavisin.
Pelarian Chaowalit sampai ke Indonesia Indonesia bukan perkara receh. Chaowalit melakukan aksi brutal menembak anggota polisi dan anggota kehakiman Thailand.
Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadiv Hubinter) Polri Irjen Krishna Murti mengungkapkan bahwa Chaowalit Thongduang adalah pimpinan gangster di Thailand.
Saat melarikan diri dari penjara, dia sempat membunuh para petugas baik aparat hukum maupun anggota kehakiman.
“Ketika kami mendapatkan perintah dari bapak kapolri dan didapatkan dari hasil koordinasi dengan pihak Thailand betapa seriusnya tersangka yang dihadapi gangster kelas satu,” ujarnya, dikutip Senin 3 Juni 2024.
Menurut Krishna, Chaowalit telah melarikan diri dari penjara Thailand dan sudah berada di Indonesia selama tujuh bulan.
Polri mengungkap Chaowalit Thongduang masuk jaringan narkoba internasional Myanmar hingga Australia.
Dari hasil koordinasi bersama Royal Thai Police, diketahui Chaowalit merupakan salah seorang bandar narkoba. Chaowalit diduga dibantu kaki tangannya melarikan diri dari penjara hingga mendiami Indonesia selama beberapa bulan.
" Artinya ini memang salah satu bandarnya, salah satu bosnyalah. Kalau seorang mafia, pasti punya kaki tangan," jelasnya.
Dirtipid Narkoba Bareskrim Polri, Brigjen Mukti Juharsa, menegaskan Chaowalit belum sempat melakukan tindak pidana penyalahgunaan narkoba di Indonesia.
Chaowalit Thongduang menggunakan nama " Sulaiman" selama bersembunyi di Aceh. Nama tersebut digunakan untuk menyembunyikan identitas aslinya sebagai pelaku kriminal.
Ia menyebut, Chaowalit dibantu perempuan WNI berinisial FS untuk memalsukan identitas tersebut. FS sekarang sudah diamankan pihak kepolisian.
" Sedangkan yang membantu buronan untuk membuat identitas palsu berupa KTP, Kartu Keluarga, dan akta kelahiran sebagai penduduk Kabupaten Aceh Timur Provinsi Aceh adalah seorang perempuan dengan inisial FS. Dalam melakukan aksinya tersebut, FS dibantu oleh seorang berinisial U," jelasnya.
Mukti Juharsa, menambahkan bahwa Chaowalit sempat singgah di India sebelum ke Indonesia. Buron tersebut memilih Indonesia sebagai negara pelarian lantaran mukanya lebih mirip dengan orang pribumi.
Polisi melakukan pengembangan terkait penangkapan buron kelas kakap Thailand, Chaowalit Thongduang. Diduga ada 8 orang WNI yang terkait dengan pelarian Chaowalit Thongduang.
" Selain melakukan penangkapan juga mengambil keterangan beberapa orang saksi. Total ada 8 WNI yang memiliki keterkaitan dengan pelarian dan pemalsuan identitas serta bagaimana buronan bertahan hidup," kata Wahyu.
Wahyu merinci, 8 orang tersebut yakni T sebagai sopir ojek online, W pegawai konter HP, A sopir taksi online, SA teman kencan, EA teman dari SA, TA agen jasa pengiriman uang, ES pemilik sewa kapal yang membantu Chaowalit masuk ke Indonesia, dan SR sebagai sopir taksi. Namun demikian, pihak kepolisian masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Advertisement
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal