Arkeolog Temukan Benua yang Hilang Dekat Indonesia, Pernah Ada 59.000 Tahun lalu

Reporter : Editor Dream.co.id
Rabu, 31 Januari 2024 18:36
Arkeolog Temukan Benua yang Hilang Dekat Indonesia, Pernah Ada 59.000 Tahun lalu
Berikut kisah arkeolog yang menemukan keberadaan Benua Prasejarah Sahul yang hilang!

1 dari 9 halaman

Arkeolog Temukan Benua yang Hilang Dekat Indonesia, Pernah Ada 59.000 Tahun lalu

Arkeolog Temukan Benua yang Hilang Dekat Indonesia, Pernah Ada 59.000 Tahun lalu © Dream

2 dari 9 halaman

© Dream

Baru-baru ini, tim arkeolog dan ahli geologi telah mengungkap keberadaan benua prasejarah Sahul, yang meliputi Australia dan Nugini selama Zaman Es.

Penelitian mereka, yang terpublikasi dalam jurnal Quaternary Science Reviews, membongkar rincian menarik dari periode yang kurang dikenal dalam catatan sejarah manusia.

3 dari 9 halaman

© Dream

Dalam 65.000 tahun terakhir dari sejarah manusia di Australia, penurunan permukaan laut telah mengungkapkan keberadaan daratan luas di bagian barat laut benua Australia.

4 dari 9 halaman

Rahasia Kepulauan Tenggelam.

Daratan tersebut membentuk penghubung antara daerah Kimberley dan Tanah Arnhem, menciptakan wilayah yang saling terhubung.

Melalui analisis teliti terhadap data batimetri resolusi tinggi, terungkap bahwa wilayah yang kini tenggelam ini, pada masa Tahap Isotop Maritim 4 (sekitar 71.000-59.000 tahun yang lalu), sebenarnya terdiri dari sejumlah besar pulau.

5 dari 9 halaman

Wilayah ini tetap berupa kepulauan selama kurang lebih 9000 tahun.

Kawasan itu kemudian baru sepenuhnya muncul pada Tahap Isotop Maritim 2 (29.000–14.000 tahun lalu), meliputi laut pedalaman yang berdekatan dengan danau air tawar yang besar, dikelilingi oleh lereng curam tinggi yang dipisahkan oleh ngarai dalam.

6 dari 9 halaman

Perubahan Demografi dan Bencana Alam.

Hasil model demografi yang dikerjakan oleh para peneliti menunjukkan bahwa wilayah yang kini tenggelam telah mengalami variasi kapasitas selama tahap 4-2 Isotop Maritim.

Pada titik tertentu, diyakini dapat menampung populasi antara 50.000 hingga 500.000 individu.

7 dari 9 halaman

Namun, lonjakan cepat dalam permukaan laut global sekitar 14.500-14.100 tahun lalu dan 12.000-9.000 tahun lalu menyebabkan banjir melibatkan sekitar 50% wilayah barat laut.

Kondisi ini memiliki dampak besar terhadap ekosistem manusia di daerah tersebut.

8 dari 9 halaman

© Dream

Dampak dari peristiwa ini kemungkinan menyebabkan manusia untuk mundur dari garis pantai yang terus mendekat.

Fenomena ini tercermin dalam penurunan tingkat aktivitas pemukiman pada situs arkeologi di seluruh wilayah Kimberley dan Arnhem, bersamaan dengan munculnya gaya seni batu yang unik di kedua area tersebut.

9 dari 9 halaman

"Kehadiran gugusan pulau yang luas ini kemungkinan memudahkan penyebaran para penjelajah maritim pertama dari Wallacea - wilayah Indonesia modern saat ini - dengan memberikan lingkungan yang akrab bagi adaptasi mereka ke benua Sahul yang luas."

Beri Komentar