Dream - Pada tahun 79 masehi, Italia dilanda letusan hebat Gunung berapi terbesar di Eropa, Vesuvius.
Letusan gunung tersebut menyebabkan seluruh wilayah terbakar dan ditutupi lapisan abu yang sangat tebal.
Bencana alam itu juga menewaskan ribuan orang Romawi.
Kota yang terkubur debu membuat wilayah Pompeii dan sekitarnya yang terdampak letusan gunung Vesuvius menjadi ladang informasi historis bagi para arkeolog di dunia.
Salah satunya peninggalan itu berupa penemuan ruang rahasia di salah satu vila mewah terkenal di Pompeii.
Para arkeolog mengklaim ruang rahasia tersebut adalah sebuah kamar.
Dilansir dari theguardian.com, ruangan tersebut ditemukan di sebuah vila Civita Giuliana, sekitar 600 meter di utara tembok Pompeii.
Vila ini juga terdampak letusan gunung berapi Gunung Vesuvius sekitar 2.000 tahun yang lalu.
tutur kementerian budaya Italia, Gennaro Sangiuliano.
Ruangan tersebut berisi dua tempat tidur namun hanya memiliki satu kasur. Di dalamnya juga terdapat dua lemari kecil, beberapa guci dan sebuah wadah keramik yang berisi sisa-sisa dua tikus di dalamnya.
Gennaro Sangiuliano memperkirakan, kamar tidur berukuran kecil di vila Romawi dekat Pompeii ini digunakan para budak.
Melihat tingkat kasus perbudakan yang kala itu masih merajalela, status rendah para budak di zaman kuno sangat kuat.
Selain itu, bentuk kamar dan posisi kamar juga jadi salah satu faktor kamar ini diklaim untuk para budak.
Selain itu, kebersihan dan stabilitas menjadi komoditas langka bagi individu yang kurang mampu, terutama pada masyarakat kala itu.
Meski kondisinya memprihatinkan, namun di kamar kecil ini tidak ada jejak jerat, kunci, atau rantai untuk menahan penghuni ruangan.
" Tampaknya kontrol terutama diberikan melalui organisasi internal perbudakan, daripada hambatan fisik dan pengekangan," ujar Gabriel Zuchtriegel, direktur Taman Arkeologi Pompeii.
Penggalian di vila Civita Giuliana tersebut dilakukan pada 1907-1908, kemudian dilanjutkan lagi pada 2017 saat polisi menyadari kawasan tersebut telah dijarah oleh penggali ilegal.
Arkeolog mengatakan, terdapat salah satu tempat tidur bersejarah telah dihancurkan para perampok karena terowongan yang digunakan untuk mengakses bagian lain dari vila.
Menteri budaya, Gennaro Sangiuliano, mengatakan, upaya konservasi dan penelitian akan kembali berlanjut.
Situs ini menjadi tempat terjadinya ledakan aktivitas arkeologi baru-baru ini yang bertujuan untuk menghentikan pembusukan dan pengabaian selama bertahun-tahun, sebagian besar berkat proyek yang didanai Uni Eropa senilai 105 juta euro atau sekitar Rp1.7 triliun yang baru saja selesai.
tutupnya.
(Laporan: M Bintang Alfan Nur Fauzi)
Advertisement
Momen Haru Sopir Ojol Nangis dapat Orderan dari Singapura untuk Dibagikan
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Siswa Belajar Online karena Demo, Saat Diminta Live Location Ada yang Sudah di Semeru
Cetak Sejarah Baru! 'Dynamite' BTS Jadi Lagu Asia Pertama Tembus 2 Miliar di Spotify dan YouTube
Komunitas Warga Indonesia di Amerika Tunjukkan Kepedulian Lewat `Amerika Bergerak`
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas