Foto: ASICS
Dream - Pandemi Covid-19 membuat masker menjadi hal yang wajib digunakan ketika berpergian. Wabah yang menyerang saluran pernapasan itu masih menghantui masyarakat.
Meski dapat melindungi wajah dari paparan virus, tak sedikit orang yang kesulitan ketika memakai masker. Salah satunya ketika berolahraga dengan memakai masker.
ASICS, perusahaan asal Jepang membuat inovasi masker khusus olahraga. Masker tersebut dirancang untuk aktivitas fisik seperti berlari dan jogging.
Masker tersebut memiliki ventilasi udara untuk memastikan penggunanya dapat bernapas secara nyaman. Bahan yang cepat kering juga membantu menyegarkan wajah meski berkeringat ketika berolahraga.
ASICS Runners Face Cover ini dinilai memiliki bentuk yang sangat pas untuk berolahraga. Desain warna yang disajikan juga sangat minimalis dan sporty.
Tak hanya itu, ASICS juga berkiblat pada sutainable fashion dalam merancang maskernya. Penutup wajah ini terbuat dari 31 persen bahan baku daur ulang.
Dilansir dari World of Buzz, ASICS Runners Face Cover akan segera diluncurkan di pertengahan September dengan harga 35 pound sterling atau Rp671 ribu.
Dream - Keluarga Kardashian kembali melebarkan bisnis mereka. Kim Kardashian membidik pasar masker yang tengah menjadi kebutuhan di tengah pandemi.
Istri Kanye West itu meluncurkan masker kain di bawah brand SKIMS, lini fashion Kim Kardashian yang menjual aneka pakaian dalam dan korset.
Kim mengumumkan peluncuran itu di akun Instagram resmi SKIMS. Masker berwarna kulit itu terbuat dari campuran bahan spandex dan nylon yang sama seperti koleksi pakaian dalamnya. Bahan yang elastis ini sangat nyaman ketika dikenakan pada kulit.
Seamless Face Mask ini tersedia dalam lima varian warna yang terlihat membaur dengan kulit pemakainya. Terdapat berbagai warna nude mulai dari terang hingga gelap yang diberi nama Sand, Clay, Sienna, Cocoa dan Onyx.
Konsep yang serupa ini membuat masker terlihat matching ketika dipadu bersama pakaian dalam SKIMS. Masker tersebut juga diklaim dapat digunakan berkali-kali dan dibersihkan dengan cara dicuci.
Masker kain dirancang khusus untuk melindungi wajah dari paparan debu, kuman serta virus. Namun tentu saja efektifitasnya jauh di bawah masker bedah atau pun respirator.
Dilansir dari Entertaiment Tonight, masker tersebut ludes terjual dalam satu jam usai diluncurkan. Padahal harganya terbilang cukup mahal, yakni US$8 atau Rp119 ribu.
Perusahaan Kim & Co. telah membantu melawan Covid-19 dengan mendonasikan 10 ribu masker dan uang senilai US$1 juta ke beberapa organisasi di Amerika Serikat.
Sedangkan Kim Kardashian saat ini tengah menikmati masa pyshical distancing di rumah bersama keluarga. Ia baru saja merayakan hari ulang tahun putra bungsunya, Psalm West.
Sumber: Entertaiment Tonight
Dream - Bisnis klinik kecantikan di Thailand kembali menggeliat setelah kebijakan pelonggaran lockdown yang dilakukan pemerintah. Pengelola klinik menyambut New Normal dengan memodifikasi praktik kerja sebagai upaya penerapan protokol kesehatan.
Sebuah klinik kecantikan di Bangkok diketahui merancang sebuah masker wajah mini untuk para klien yang datang. Bentuk masker ini hanya hanya menutupi hidung dan mulut. Dengan cara itu para ahli kecantikan bisa beraksi menangani perawatan kliennya.
Dengan bagian pipi dan bawah mata yang terbuka, para dokter kecantikan diklaim lebih aman melakukan tindakan medis tanpa harus melakukan kontak dengan hidung dan mulut pasien.
" Awalnya, saya pikir masker itu aneh tapi sebenarnya sangat hebat karena dirancang khusus untuk membuat kita aman selama menerima perawatan wajah," kata Kannika Sae-Ngow, seorang pelanggan di Klinik Waleerat yang menerima perawatan laser pada hari Selasa, 2 Juni 2020.
Klinik saat ini tidak menjual masker unik tersebut dan mengatakan mereka memiliki sekitar 100 masker yang dapat didesinfeksi untuk digunakan kembali.
" Kami juga berencana untuk merancang versi lain dari masker ini yang dapat menutupi sebagian hidung sehingga dokter dapat merawat hidung tanpa harus melepas masker," kata kepala pemasaran klinik Wisarut Krimthungthong.
Klinik ini juga mengambil tindakan pencegahan lain termasuk mengurangi jumlah klien setiap hari menjadi 15. Sebelum pandemi, klinik ini memiliki pasien lebih dari 100, melakukan pemeriksaan suhu dan pemeriksaan kesehatan lainnya.
Staf juga menggunakan pelindung plastik selama perawatan, dan beberapa operasi administrasi dilakukan secara online.
" Kebijakan tersebut telah mengurangi jumlah waktu yang dihabiskan pelanggan di sini kurang lebih satu jam," kata pendiri klinik Waleerat Thaweebanchongsin.
Thailand saat dalam fase ketiga pelonggaran kebijakan lockdown, yang termasuk memungkinkan klinik kecantikan untuk melanjutkan bisnis.
Thailand sendiri memiliki 3.000 kasus Covid-19 dan 58 kematian, tetapi tidak melaporkan penularan lokal dalam sepekan terakhir.
(Sah, Sumber: Asiaone)
Advertisement
Halte TJ Senen Sentral yang Terbakar, Berubah Jadi Halte Jaga Jakarta
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi