Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Menghadapi anak-anak memang dibutuhkan kesabaran. Terutama balita yang kerap tidak fokus dan suka berlarian. Anak-anak juga kadang tak peduli saat bertemu dengan orang lain lalu asyik sendiri.
Dikutip dari Islami.co, dalam ajaran Islam, orang dewasa dianjurkan untuk mengucapkan salam saat bertemu dengan anak kecil. Hendaknya, tidak perlu merasa segan untuk mengucapkan salam kepada anak kecil terlebih dahulu. Baik itu anak kandung sendiri ataupun anak orang lain.
Salam merupakan sarana untuk menebarkan cinta dan kasih sayang kepada orang lain. Selain itu, mengucapkan salam kepada orang lain juga akan membuahkan pahala. Sebagaimana disebutkan dalam hadis berikut ini. Diriwayatkan dari sahabat Anas bin Malik RA, “ Sesungguhnya Anas bin Malik berjalan melewati anak kecil, kemudian beliau mengucapkan salam kepada mereka.” Anas berkata, “ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dulu biasa melakukannya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Berdasarkan hadis tersebut, rupanya memberikan salam kepada anak kecil juga merupakan kebiasaan yang dulu biasa dilakukan oleh Rasulullah SAW. Dengan mengucapkan salam kepada anak kecil, itu artinya kita telah meneladani Rasulullah SAW.
Selain itu, mengucapkan salam kepada anak-anak kecil bisa jadi cara untuk mencontohkan hal baik sekaligus membentuk akhlak baik dalam diri mereka. Oleh karena itu, para orang dewasa hendaknya mengucapkan salam kepada anak-anak dan anggota keluarga mereka selepas pulang dari bekerja dan lainnya. Sebagaimana Allah berfirman dalam Alquran surat An-Nur ayat 61.
Dalam ayat tersebut Allah berfirman, “ Maka apabila kamu memasuki (suatu rumah dari) rumah-rumah (ini) hendaklah kamu memberi salam kepada (penghuninya yang berarti memberi salam) kepada dirimu sendiri, salam yang ditetapkan dari sisi Allah, yang diberi berkat lagi baik. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat (Nya) bagimu, agar kamu memahaminya.” (QS. An-Nur: 61)
Ucapan salah juga bentuk doa memohon keberkahan. Dengan memberikan salam terlebih dahulu kepada anak kecil, orang-orang dewasa secara tidak langsung telah memberikan contoh kepada mereka tentang bagaimana cara mengucapkan salam kepada orang lain. Kita juga mengajarkan kepada anak-anak kecil bagaimana adab-adab dalam Islam.
Selengkapnya baca di sini
Dream - Membangun rumah tangga bersama dengan pasangan tentunya dilandasi dengan niat baik. Yaitu menjalani ibadah, mencari keberkahan dari Allah SWT, mendapat keturunan hingga kebahagiaan serta ketenangan.
Kondisi keluarga dan rumah tangga tentunya bakal menemui pasang surut. Masalah bakal selalu ada, baik karena faktor internal maupun eksternal. Kekompakan dengan pasangan beserta anak-anak adalah kunci utama bisa melalui masalah tersebut.
Kebahagiaan sebuah keluarga bakal didapatkan jika seluruh anggota keluarga selalu mengharap ridho Allah SWT dan berjalan sesuai akidah serta syariat agama. Tujuannya adalah sakinah, mawaddah, warahmah.
Dikutip dari DalamIslam.com, berikut beberapa ciri keluarga dalam kebahagiaan menurut syariat Islam.
Perempuan yang saleha adalah idaman setiap lelaki muslim. Rasulullah SAW pernah bersabda, “ Dunia adalah harta dan sebaik-baiknya harta adalah wanita yang saleha”. Dari hadist tersebut, telah jelas bahwa kedudukan perempuan salehan lebih mulia dibandingkan harta di dunia.
Seorang istri saleha mampu menciptakan surga dalam kehidupan keluarganya. Ia patuh kepada suaminya, penyabar, taat kepada perintah Allah SWT, mendidik anak-anaknya dengan ajaran agama, senantiasa menjaga melindungi diri dari perbuatan maksiat, dan tidak mengumbar aib suaminya. Untuk para suami, bila hendak mencari istri, carilah yang baik akhlaknya sebelum melihat rupa, harta, dan kedudukan.
Anak adalah salah satu elemen penting dari keluarga. Diriwayatkan oleh Dailami, dari Ibn Asaskir, Rasulullah SAW bersabda: “ Ada empat kunci kebahagiaan bagi seseorang muslim, yaitu mempunyai isteri yang saleha, anak-anak yang baik, lingkungan yang baik dan pekerjaan yang tetap di negerinya sendiri.”
Kriteria kebahagiaan keluarga juga diukur dari sifat sang anak. Sikap anak yang tak berakhlak tentunya akan membuat ketenangan keluarga terusik. Sebaliknya, seorang anak yang dididik akhlaknya akan menjadi penenang hati orangtuanya.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu‘alaihi wa sallam bersabda: “ Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631)
Ciri ketiga keluarga bahagia menurut islam adalah keluarga yang barokah. Ingat, kebahagian bukan diukur dari harta yang melimpah ruah. Tetapi bagaimana kita memanfaatkan rezeki yang ada menjadi lebih berkah.
Antara suami dan istri haruslah saling bahu-membahu. Selalu bersyukur dengan apa yang didapatkan, berusaha untuk selalu bersedekah agar harta yang didapatkan selalu berkah. Selalu mencari rezeki dari sumber yang halal dan tak mendekati sumber yang haram.
Puasa Ramadan 2023: Dalil, Keutamaan, hingga Ketentuan-Ketentuannya
Cerita Pria Skotlandia Masuk Islam karena Lantunan Azan dan Alquran
5 Selebriti Hollywood Diyakini Beragama Islam, Ada yang Suka Cita Sambut Ramadan
Cerita Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar Menjalani Puasa di Tanah Suci
Kebiasaan yang Harus Dihindari Biar Pipi Bebas Jerawat
Bacaan Doa Sholat Subuh Lengkap dengan Dzikir yang Mendatangkan Banyak Kebaikan
Model Cantik di Video Klip Sheila on 7 ini Ternyata Istri Sang Vokalis
Panggil Nyi Roro Kidul di Pinggir Laut, yang Datang di Luar Dugaan
Puasa Ramadan 2023: Dalil, Keutamaan, hingga Ketentuan-Ketentuannya
Doa Susah Tidur dan Cara agar Cepat Tidur Menurut Ajaran Islam, Solusi untuk Mengatasi Insomnia