Ana Dan Matrozi (Foto: YouTube Matrozi Film Official)
Dream - Sebagian orang boleh saja menimbang bibit, bobot, dan bebet, dalam memilih jodoh. Mereka mengutamakan keturunan, tingkat ekonomi, dan kualitas pribadi, calon pasangan.
Namun, sebagian orang menganggap pertimbangan-pertimbangan itu tidak terlalu penting. Bagi mereka, asal sudah saling cinta tak masalah untuk menikah, tak peduli dari manasa asal-usulnya. Apalagi menimbang kaya dan miskin.
Seperti itulah prinsip pasangan bule asal Jerman, Ana, dan pemuda asal Indonesia, Matrozi. Dalam video yang diunggah ke kanal YouTube Matrozi Film Official, mereka menyatakan tidak terlalu mementingkan status sosial.
" Menurut saya, kaya dan miskin itu sama saja. Yang penting karakternya," ungkap Matrozi.
" Ya, itu penting mengutamakan karakternya," tegas Ana.
Sadar bukan lelaki bergelimang harta, Matrozi pun mulai bekerja keras demi membahagiakan Ana. Semua hal bakal ia lakoni demi menghasilkan uang dengan cara yang halal.
" Saya dulu itu kurang mampu, semua harus usaha sendiri. Mau dapat uang ya harus bekerja," kisahnya.

Ana menambahkan, kala itu sang suami menjajal segala pekerjaan untuk bertahan hidup, mulai menjadi kuli bangunan, pelayan restoran, penjaga kebun, tukang pijat, hingga kurir.
" Dulu dia jadi kuli bangunan, kerja di restoran, terus apalagi?" tanya Ana.
" Terus kerja di tanaman, tukang pijat, kurir, pokoknya semuanya saya lakukan," tambah Matrozi.
Matrozi mengaku hampir menghabiskan seluruh waktunya selama dua minggu untuk bekerja. Padahal, upah yang ia peroleh tidak seberapa.
" Capek, uang kerjanya itu juga enggak seberapa," terangnya.
" Wah, uang gajinya sedikit. Teru dua minggu (kerja) liburnya satu hari," tambah Ana.

Sikap tanggung dan pantang menyerah dengan keadaan, membuat Ana jatuh cinta kepada Matrozi. Menurutnya, memang sang suami kala itu termasuk miskin namun bukan sosok yang pemalas.
" Nah, aku lihat orangnya miskin tetapi dia bekerja keras, dia engak malas. Dia juga tidak boros," ungkap Ana.
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia

10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu

KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang

4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal

Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah


Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab

Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!

Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025

Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025

AMSI Ungkap Ancaman Besar Artificial Intelligence Pada Eksistensi Media


10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu