Waspada! BMKG Prediksi Banjir Rob di Pesisir Pantura & Selatan Jawa Pekan Ini

Reporter : Razdkanya Ramadhanty
Kamis, 18 Juni 2020 12:01
Waspada! BMKG Prediksi Banjir Rob di Pesisir Pantura & Selatan Jawa Pekan Ini
"Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan upaya mitigasi terhadap potensi bencana banjir rob pesisir,"

Dream - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat di wilayah pesisir utara dan sebagian pesisir selatan Pulau Jawa untuk mewaspadai potensi banjir rob. Dari perkiraan BMKG, rob kemungkinan bisa menerjang mulai besok hingga akhir pekan ini (21 Juni 2020).

" Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan upaya mitigasi terhadap potensi bencana banjir rob pesisir," kata Deputi bidang Meteorologi BMKG Mulyono R Prabowo di Jakarta, Rabu 17 Juni 2020, yang dilansir dari Antara.

1 dari 6 halaman

Dia merincikan, banjir akibat pasang air laut tersebut berpotensi di wilayah pesisir utara Pulau Jawa meliputi utara Jakarta, Pekalongan, Semarang, Demak hingga beberapa wilayah di pantai utara Jawa Timur.

Potensi rob juga berpeluang terjadi di sebagian pesisir selatan Pulau Jawa, Pulau Bali hingga Nusa Tenggara.

Sebelumnya pada awal Juni, sejumlah daerah di Pulau Jawa juga terendam akibat banjir rob seperti wilayah pantai utara Jawa termasuk beberapa titik di wilayah Banten.

2 dari 6 halaman

Ketinggian Air Beragam

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati mengatakan Pusat Pengendalian Operasi BNPB memantau fenomena rob di beberapa wilayah kabupaten/kota di Jawa Tengah pada Jumat 5 Juni 2020, meliputi Kota Tegal, Kota Semarang, Kabupaten Batang, Kabupaten Demak, Kabupaten Kebumen, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Brebes, dan Kabupaten Kendal.

Ketinggian muka air beragam di beberapa wilayah. Di Kabupaten Kebumen, yang berada di pantai selatan Jawa, tinggi muka air akibat rob sekitar 250 centimeter hingga 600 centimeter.

(Sah, Sumber: Liputan6.com)

3 dari 6 halaman

Geger Hujan Es Berbentuk Mirip Virus Corona, Warga Sebut Peringatan dari Tuhan

Dream - Hujan es batu dengan tonjolan-tonjolan mirip duri yang terjadi baru-baru ini membuat gempar warga Montemorelos di Meksiko.

Warga setempat yang membagikan gambar tersebut ke media sosial menyebut bentuk aneh hujan es batu itu mirip virus corona.

Partikel virus corona pada manusia biasanya digambarkan berbentuk bulat dan memiliki tonjolan-tonjolan mirip duri.

 

 

4 dari 6 halaman

Peringatan untuk Tinggal di Rumah Selama Pandemi

Sebagian netizen di Meksiko percaya hujan es batu berbentuk mirip virus corona ini merupakan peringatan dari Tuhan.

" Kemarin turun hujan es batu berbentuk corona, Tuhan mengirimkannya ke rumah kami untuk mengingatkan agar tetap tinggal di rumah," kata netizen bernama Darlene tersebut.

Netizen lainnya sependapat dengan komentar Darlene. Dia mengatakan bahwa hujan es batu berbentuk virus corona itu mungkin peringatan Tuhan.

" Apakah ini pesan dari sang pencipta kita?" tulisnya.

5 dari 6 halaman

Proses Terbentuknya Es Batu Corona

Sementara itu, menurut ahli meterologi dan konsultan dari Organisasi Meteorologi Dunia, Jose Miguel Vinas, bentuk es batu yang aneh itu sebenarnya fenomena alam biasa yang sering terjadi saat ada badai besar.

" Di dalam badai, es batu akan mulai terbentuk sebagai bola kecil dan kemudian bertambah besar dengan lapisan es di atasnya.

 

3 dari 3 halaman

 

 

" Selama badai yang sangat kuat, ketika es batu sudah cukup besar dan bertabrakan satu sama lain, banyak dari mereka yang menyatu, saling menghancurkan atau menumbuk satu sama lain, hingga membentuk tonjolan-tonjolan pada permukaannya.

" Jadi yang jatuh itu adalah kepingan es yang tergencet, akibat pukulan keras atau peleburan berbagai ukuran batu es, sehingga menghasilkan bentuk mirip duri," jelas Vinas.

Sumber: Mirror Online

6 dari 6 halaman

"  Selama badai yang sangat kuat, ketika es batu sudah cukup besar dan bertabrakan satu sama lain, banyak dari mereka yang menyatu, saling menghancurkan atau menumbuk satu sama lain, hingga membentuk tonjolan-tonjolan pada permukaannya.

" Jadi yang jatuh itu adalah kepingan es yang tergencet, akibat pukulan keras atau peleburan berbagai ukuran batu es, sehingga menghasilkan bentuk mirip duri," jelas Vinas.

Sumber: Mirror Online

Beri Komentar