Desti, Bocah 10 Tahun Saat Antarkan Adiknya, Bimo, Berobat (pusat.baznas.go.id)
Dream - Usianya masih 10 tahun. Gadis kecil itu yang seharusnya menikmati masanya sebagai anak-anak dengan banyak bermain tak bisa lagi dinikmati.
Dia harus mengurus dua adiknya, Delta, 7 tahun dan Bimo, 2 tahun, lantaran kedua orangtuanya pergi keluar kota untuk bekerja.
Sang ayah merupakan seorang tukang bangunan. Sementara ibu hanya buruh cuci. Keduanya baru pulang dan berkumpul bersama ketiga anak ini sekali dalam sepekan.
Alhasil, Desti dan kedua adiknya terpaksa tinggal bersama neneknya di Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung. Meski begitu, masalah tidak hilang. Rumah yang mereka tempati sangat reot.
Di dalamnya hanya terdapat tikar tipis dan kasus. Sang nenek kerap tidur di lantai dengan alas tikar tipis usang tersebut. Padahal, sang nenek sedang dalam kondisi kurang sehat akibat tekanan darah yang tinggi serta sering merasa pusing.
Sementara Desti dan ketiga adiknya tidur di atas kasur. Meski begitu, kasur tersebut sebenarnya tidak layak menjadi alas tidur. Kondisi kasur sangat basah lantaran terendam banjir beberapa hari sebelumnya.
Untuk urusan makan, setiap hari Desti menyiapkan makanan. Dia kerap bergantian dengan sang nenek memasak makanan yang akan dinikmati empat orang itu. Parahnya, mereka memasak menggunakan tungku kayu.
Setiap pagi, jika anak-anak seusia dibangunkan orangtua, Desti bangun sendiri dan bergegas menyiapkan sarapan serta membersihkan rumah. Begitu urusan rumah selesai, dia segera mandi dan berangkat sekolah.
Meski hidup yang dia jalani cukup berat, Desti ternyata bukan anak yang mudah menyerah. Dia tetap bersemangat untuk bersekolah. Dia bahkan mampu mengukit prestasi dengan mempertahankan posisi tiga besar di kelasnya.
Kondisi Desti membuat Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) tergerak. Para pengurus BAZNAS Provinsi kemudian menyalurkan bantuan berupa tempat tidur, kompor, lemari serta sejumlah uang untuk memenuhi kebutuhan mereka.
" Eee... apinya biru," kata Desti takjub saat menyalakan kompor gas barunya.
Beban Desti mungkin sedikit berkurang. Tapi, Desti masih harus menghadapi kendala berupa biaya sekolah bagi dia dan kedua adiknya. Seperti anak-anak lain, Desti masih punya mimpi dan ingin mewujudkannya.
(Sumber: pusat.baznas.go.id)
Advertisement
Gubernur Papua Angkat Suara Soal Ibu Hamil Meninggal Usai Ditolak 4 Rumah Sakit

Anak SD Naik KRL Jam 4 Pagi: Perjalanan Tangerang–Klender yang Bikin Haru dan Buka Mata Publik

10 Rekomendasi Kado untuk Hari Guru Nasional 2025 yang Membekas dan Bermakna

Mengenal Sinkop Vasovagal yang Diderita Chaeyoung TWICE, Penyakit yang Bikin Pingsan Mendadak

Tak Cuma Soto Banjar, Ini 5 Kuliner Khas Palangkaraya yang Wajib Dicicipi


Alyssa Daguise Hamil Anak Pertama, Maia Estianty Sudah Bikin Panggilan Imut Sebagai Nenek
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab

Mengenal Sinkop Vasovagal yang Diderita Chaeyoung TWICE, Penyakit yang Bikin Pingsan Mendadak


Fiki Naki dan Tinandrose Resmi Menikah: Momen Haru, Senyum Bahagia, dan Doa dari Sahabat


Gubernur Papua Angkat Suara Soal Ibu Hamil Meninggal Usai Ditolak 4 Rumah Sakit

Unbox Joy! POP MART Christmas Town Hadirkan Keseruan Natal Penuh Kejutan di Grand Indonesia