Bocah Muslim Perakit Jam Tak Mau Lagi Sekolah di MacArthur

Reporter : Ahmad Baiquni
Rabu, 23 September 2015 11:01
Bocah Muslim Perakit Jam Tak Mau Lagi Sekolah di MacArthur
Ahmed sempat terguncang lantaran ditangkap oleh kepolisian Irving. Padahal, dia hanya merakit jam, tapi justru dituduh membawa bom.

Dream - Bocah muslim perakit jam, Ahmed Mohamed, 14 tahun menyatakan tidak mau lagi bersekolah di SMA MacArthur di distrik Irving, Dallas, Texas, Amerika Serikat. Ini menyusul tudingan dia membawa bom oleh salah seorang pengajar yang berujung pada penangkapan remaja ini oleh kepolisian Irving.

Keputusan itu disampaikan oleh ayah Ahmed, Mohamed El-Hassan Mohamed. Saat ini, pihak keluarga masih mempertimbangkan di mana Ahmed akan bersekolah.

" Ahmed bilang, " Saya tidak mau pergi MacArthur'," ujar Mohamed menirukan ucapan putranya kepada Harian Pagi Dallas. " Anak ini tidak akan nyaman di sana," lanjut dia.

Ahmed hanya membawa sebuah jam digital hasil rakitannya ke sekolah sebagai bukti mengerjakan Pekerjaan Rumah (PR). Tetapi, salah seorang guru menuduh dia membawa bom hingga akhirnya dia ditangkap.

Kepolisian kemudian memutuskan untuk tidak menahan Ahmed. Bukti yang mereka dapat tidak kuat untuk menjerat bocah itu dengan tuduhan terorisme.

Kabar penangkapan Ahmed segera menyebar dan mengundang banyak simpati. Salah satunya dari Presiden AS Barrack Obama.

Mohamed mengatakan kejadian yang dialami putranya membuat remaja tersebut terguncang. Menurut dia, Ahmed sampai tidak bisa tidur nyaman.

Sebenarnya, kata Mohamed, banyak sekolah yang menawari putranya. Tetapi, Mohamed memilih untuk membiarkan putranya beristirahat dulu sebelum dia mengambil keputusan.

Rencananya, pekan ini keluarga Mohamed akan terbang ke New York untuk memenuhi undangan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB). Dia pun punya keinginan untuk mengajak anaknya berumrah ke Mekah jika mendapatkan visa.

" Saya berharap Allah mengabulkannya. Setelah itu, kita lihat nanti," terang Mohamed.

Seperti diberitakan, bocah 14 tahun asal Irving, Texas, Amerika Serikat, Ahmed Mohamed ditangkap Kepolisian Irving hari Kamis 17 September 2015. Penyebabnya, seorang guru Bahasa Inggris di MacArthur High School menuding dia membuat bom, padahal Ahmed  hanya mengerjakan pekerjaan rumah dengan membuat jam digital sendiri.

Penangkapan itu ramai menjadi perbincangan di dunia maya. Melalui tagar #IStandWithAhmed, ribuan pengguna twitter menyatakan dukungan kepada remaja muslim tersebut.

Tagar tersebut ternyata membuat sejumlah tokoh menyampaikan simpati kepada Ahmed. Hebatnya, ada Barack Obama, sang Presiden AS dan Mark Zuckerberg, Pendiri Facebook terselip di antara sekian banyak deretan komentar simpati tersebut.

" Cool clock, Ahmed. Want to bring it to the White House? We should inspire more kids like you to like science. It's what makes America great (Jam yang keren, Ahmed. Maukah kamu membawanya ke Gedung Putih? Kami akan menginspirasi lebih banyak anak seperti kamu untuk menyukai sains. Ini akan membuat Amerika besar)," tulis Obama melalui akun pribadinya.

Tidak ketinggalan Mark Zuckerberg ikut berkomentar. Pendiri Facebook ini juga menawarkan Ahmed untuk bekerja di perusahaan miliknya kapan saja.

" You’ve probably seen the story about Ahmed, the 14 year old student in Texas who built a clock and was arrested when he took it to school. Having the skill and ambition to build something cool should lead to applause, not arrest. The future belongs to people like Ahmed. Ahmed, if you ever want to come by Facebook, I'd love to meet you. Keep building (Anda mungkin melihat kisah Ahmed, pelajar 14 tahun di Texas yang merakit jam dan ditahan ketika membawa jam hasil rakitannya ke sekolah. Memiliki kemampuan dan ambisi untuk membangun sesuatu yang keren seharusnya mendapat penghargaan, bukan ditahan. Masa depan ada pada orang-orang seperti Ahmed. Ahmed, jika kamu berkenan berkunjung ke Facebook, saya ingin sekali bertemu kamu. Tetaplah berinovasi)," tulis Zuckerberg di akun Facebooknya.

Sumber: theguardian.com

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More