Dream - Liburan akhir tahun dan perayaan Tahun Baru, banyak orang yang memborong bahan pangan untuk stok di rumah. Makanan kemasan jadi pilihan yang sangat praktis.
Produk pangan olahan jadi sasaran utama untuk disantap saat natal dan tahun baru karena pengolahannya praktis, harganya terjangkau, serta memiliki rasa lezat yang disukai semua orang.
Minat produk pangan olahan yang meningkat saat libur natal dan tahan baru menjadi sasaran BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan) untuk melakukan diseminasi intensifikasi pengawasan jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Hal itu telah dilaksanakan beberapa hari lalu untuk memberikan ketenangan bagi masyarakat dalam berbelanja pangan olahan.
Hasil penelusuran BPOM, terdapat 86.034 produk pangan olahan di beberapa wilayah Indonesia tidak memenuhi ketentuan, sehingga keamanan konsumsinya belum terjamin.
Dalam program pengawasan tersebut, BPOM menelusuri produk pangan olahan yang dijual di 2.438 sarana.
Mulai dari ritel modern dan tradisional, gudang distributor, gudang importir, hingga gudang e-commerce.
Pengawasan di 5
menunjukkan bahwa puluhan ribu produk tidak memenuhi ketentuan, yaitu tidak memiliki izin edar, kedaluwarsa, serta pangan rusak dengan nilai temuan lebih dari Rp1,6 miliar.
Itu artinya, banyak orang yang bisa saja mengonsumsi pangan olahan tanpa jaminan keamanan produk, kualitas pangannya buruk, atau bahkan kedaluwarsa.
Tentunya, hal ini bisa mengancam kondisi kesehatan banyak orang.
Produk pangan impor tanpa izin edar banyak ditemukan di Jakarta, Tarakan (Kalimantan Utara), Kota Batam (Kepulauan Riau), Kota Pekanbaru (Riau), serta Kabupaten Sangau (Kalimantan Barat).
Sementara pangan kedaluwarsa banyak ditemukan di Kabupaten Belu (NTT), Kota Ambon (Maluku), Kabupaten Sumba Timur (NTT), Kota Sofifi (Maluku Utara), serta Kabupaten Pulau Morotai (Sulawesi Tenggara).
Adapun temuan pangan rusak paling banyak di kabupaten Belu (NTT), Kabupaten Manokwari (Papua Barat), Kota Pangkal Pinang (Bangka Belitung), Kota Ambon (Maluku), dan Kota Kendari (Sulawesi Tenggara).
Di samping itu, BPOM melakukan intensifikasi pengawasan pangan dengan patroli siber.
Melalui kegiatan tersebut, BPOM menemukan 17.042 tautan dengan nilai ekonomi sebesar Rp30 miliar.
Beberapa produk temuan BPOM berasal dari merek yang cukup terkenal, sering dikonsumsi secara rutin oleh banyak orang, serta kerap diimpor dari luar negeri.
Jika ingin lebih aman, sebaiknya Sahabat Dream mengonsumsi produk pangan olahan berlabel BPOM.
Kamu bisa mencari nomor izin edar BPOM pada label kemasan pangan dan memastikan keaslian nomornya melalui situs cekbpom.pom.go.id.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR